Islam diturunkan sebagai risalah kehidupan yang besifat universal. Yang menangani setiap aspek kehidupan, bukan hanya kepentingan vertikal atau ibadah. Namun, dalam islam semua problematik hidup telah diatur didalamnya, termasuk dalam hal ekonomi, pendidikan, politik, kesehatan, sosial dan lainnya. Islam pun juga mengaharuskan para pemeluknya untuk beragama dengan secara kaffah (menyeluruh/komperehensif).Â
Oleh karena itu sebagai seorang muslim yang baik, seharusnya dapat menerapkan nilai-nilai agama sebagai life map dalam setiap aktifitas kehidupan terkhusus aspek ekonomi. Mengingat ekonomi merupakan salah satu dimensi keilmuan yang memiliki pengaruh penting bagi peradaban umat manusia.
Ekonomi Islam atau dalam istlah Arab yakni Al-Iqtishad Al-Islami. Al-Iqtishad secara bahasa berarti al-qashdu yang bermakna pertengahan dan berkeadilan. Pengertian ini juga ditemukan dalam Al-Quran, yang artinya "Dan diantara mereka ada golongan yang Pertengahan"(Qs.Al-Maidah:66). Maksudnya adalah orang berlaku jujur, lurus, tidak menyimpang dari kebenaran.Â
Menurut Abdul Mun'in Al-Jamal ekonomi islan adalah kumpulan dasar-dasar umum ekonomi yang digali dari Al-Qur'an al-Karim dan As-Sunnah. Hampir senada dengan Muhammad Abdul Manan yag berpendapat, ekonomi islam adalah ilmu pengetahuan sosialyang mempelajari tentang masalah-masalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh nilai-nilai islam. Hakikatnya ekonomi islam adalah penerapan syariat dalam aktivitas ekonomi.
Dalam ranah implementasi, pastinya ekonomi islam memiliki tujuan mulia. Diantaranya yakni; Pertama, membumikan syariat islam dalam sistem ekonomi dalam sebuah negara. Mengingat didalamnya memuat katrakter spiritual disamping material. Kedua, memebebaskan masyarakat muslim dari jeratan sistem ekonomi barat yakni kapitalis dan sistem ekonomi timur yakni komunis serat mengentaskan negara-negara muslim dari keterbelakangan ekonomi.Â
Ketiga, menghidupkan nilai-nilai islami dalam nerekonomi dan menyelamatakan masyarakat dari paham materialisme-hedonisme. Keempat, menegakkan bangunan ekonomi yang mewujudkan persatuan umat dan solidaritas negara-negara Muslim. Kelima, tujuan terakhir penerapan ekonomi islan adalah untuk menciptakan falah (kesejahteraan). Falah dalam aktivitas ekonomi dapat dicapai dengan menerapkan prinsip keadilan dan keseimbangan dalam kehidupan ekonomi.
Berkaca pada manfaat dan urgensi yang diberikan ekonomi islam, bahwa sistem tersebut; Pertama, dapat merealisasikan pertumbuhan ekonomi dengan mengikut sertakan seluruh komponen bangsa. Kedua, sistem ekonomi islam juga memegang peranan penting dalam menyusun rencana pertumbuhan ekonomi yang proaktif dan jauh dari penyelewengan.Â
Ketiga, mewujudkan kesatuan ekonomi nagi seluruh dunia islam, guna menyatukan kesatua politik. Kemudian potensi yang dimiliki adalah dengan penduduk islam yakni sekitar 800.000.000 jiwa atau sekitar 15% dari penduduk di dunia. Ini merupakan potensi yang besar. Namun juga tidak menutup kemungkinan bahwa, potensi diluar para pemeluk agama islam juga memiliki kontribsui besar akan implementasi ekonomi islam di dunia.
Upaya penerapan ekonomi islam sudah dilakukan oleh negara-negara di dunia, baik negara muslim maupun non-muslim. Negara non-muslim yang sukses mempraktekkan adalah Inggris, yang tergolong terdepaan dalam aktivitas  keuangan islami, dibuktikan dengan total asset perbankan syariahnya nya sebesar 18 miliar dolar AS (total aset global 778 miliar dolar AS).Â
Tentu ini menjadi cambuk bagi negara yang notebenenya islam. Ini sedikit contoh konkret bagaimana ekonomi islam telah menjadi rujukan sistem ekonomi dunia internasional. Permasalahan yang dialami negara-negara muslim sekarang ini adalah ketidakmamapuan masyarakatnya untuk  menuai nilai-nilai islam itu sendiri, hingga nilai-nilai itu di adopsi oleh non-muslim termasuk dalam aspek ekonomi. Â