Mohon tunggu...
Muhammad Yoffy ferdiansyah
Muhammad Yoffy ferdiansyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Menulis untuk aktualisasi | Email: yoffyferdiansyah48@gmail.com | IG: yoffischivenhauer_

Selanjutnya

Tutup

Financial

Menelaah Secara Filosofis mengenai Uang: dari Alat tukar Ekonomi, Politik hingga berubah menjadi sebuah kepercayaan!

10 Oktober 2022   14:05 Diperbarui: 27 Januari 2024   22:26 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source: steemit.com

Persoalannya, Jika kalian melihat orang-orang kota sampai desa mereka semua berlalu lalang bekerja keras baik siang atau pun malam, dari sehat sampai sakit-sakitan hanya untuk mendapatkan pendapatan dari helai lembaran kertas. sehingga yang jadi pertanyaan dipikiran kita, mengapa sih orang bersedia menjual tenaga,waktu, dan sumber dayanya hanya untuk secarik kertas berwarna?

Ternyata bila kita telusuri lebih dalam alasan Orang-orang mau melakukan semua itu karena didasarkan oleh kepercayaan kolektif atas mata uang sebagai alat pembayaran yang hampir bisa digunakan untuk membeli segalanya.

 Dengan uang seorang nelayan dapat membeli perahu yang baru untuk melaut, dengan uang orang sakit bisa mendapatkan kesehatan dengan fasilitas pelayanan yang memuaskan, dengan uang pengusaha dapat membeli berhektar lahan negara untuk mengeruk sebanyak-banyaknya sumberdaya untuk kepentingan industri 

Dengan uang pejabat korup dapat membeli keadilan dengan menyewa pengacara dan menyogok hakim. Maka jika ada kata Pepatah bahwa Uang tidak bisa membeli kebahagiaan? Saya rasa tidak juga, uang justru bisa menjadi alat untuk membeli kebahagiaan hanya saja dengan dengan bentuk dan cara yang berbeda.

Coba bandingkan realitas riilnya dengan mereka orang-orang yang tak berduit, maka hidupnya cenderung Susah, tertindas, tersisih, dinomor duakan dan menjadi golongan yang kalah. Itulah begitu dahsyatnya kekuatan uang, mau diakui atau tidak itu merupakan benda sakti dikehidupan. 

Seidealis apapun anda ingin menjadi seorang pemimpin suatu negara misalnya, tetap saja dalam kontestasinya anda membutuhkan uang sebagai setoran ke partai, membiayai kampanye untuk menggerakkan massa atau membeli lembaga Survey dan media massa. Maka Bisa kita simpulkan pada dasarnya, Uang adalah sistem saling percaya yang bersifat universal. 

Orang bersedia menukar apapun dengan perantara uang. Oleh karena itu kita bisa menganggap bahwa uang adalah sistem "Kepercayaan" yang paling efisien, efektif dan universal yang pernah ada!

Saudaraku, Kepercayaan bukanlah Omong Kosong belaka. Kepercayaan akan menciptakan ikatan, simpati, dan kekuatan untuk membentuk dunia. Kepercayaan terhadap uang akan merubah psikologi manusia dan pandangannya terhadap dunia. 

Tingkat Kepercayaan yang berlebih pada uang akan membuatnya tergila-gila mendapatkan segalanya, sedangkan menepatkan uang secara wajar sebagai sebuah sistem berkehidupan akan memudahkan untuk menjadi bijak perilakunya dalam memperlakukan uang untuk kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun