Mohon tunggu...
Muhammad FajarSuryana
Muhammad FajarSuryana Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Inggris - Al Hasra

Telah mengabdikan diri sebagai guru sejak tahun 2017. Sangat tertarik dengan perkembangan budaya dan sosial serta pernah menjadi Duta Pariwisata Kota Depok atau dikenal dengan Abang Mpok Depok pada tahun 2015.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Indonesia EMAS atau Indonesia CEMAS?

15 November 2024   15:16 Diperbarui: 15 November 2024   15:19 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seiring dengan perayaan kemerdekaan ke-100 pada tahun 2045, Indonesia memiliki visi besar yang dikenal sebagai "Indonesia Emas 2045." Namun, berbagai tantangan dihadapi generasi muda dalam mewujudkan visi ini, mulai dari ketimpangan pendidikan hingga masalah kesehatan mental yang dipengaruhi pergaulan sosial. Hal ini memunculkan pertanyaan: apakah pemuda Indonesia saat ini siap menciptakan Indonesia EMAS atau justru berada dalam situasi Indonesia CEMAS?

1. Pendidikan dan Keterampilan yang Masih Kurang Merata

Indonesia memiliki sekitar 66 juta pemuda yang akan memasuki usia produktif pada tahun 2045, di mana mereka diharapkan menjadi penggerak ekonomi nasional. Namun, masih terdapat tantangan dalam akses pendidikan yang merata dan kualitas pendidikan yang bervariasi. Di wilayah perkotaan, akses ke pendidikan dan fasilitas teknologi jauh lebih baik dibandingkan di daerah pedesaan atau terpencil. Kesenjangan ini menyebabkan banyak pemuda yang kesulitan mengakses pendidikan yang memadai dan, akibatnya, kualifikasi mereka untuk bersaing di dunia kerja juga terpengaruh. Selain itu, data menunjukkan bahwa pemuda yang tidak bekerja atau menempuh pendidikan formal mencapai hampir 25% (Republika Online)

2. Pengaruh Pergaulan Sosial dan Media Digital

Teknologi digital membuka peluang baru, tetapi juga menciptakan tantangan dalam pergaulan sosial pemuda. Media sosial, yang semakin berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari, sering kali menciptakan ekspektasi yang tidak realistis dan menimbulkan tekanan sosial. Riset menunjukkan bahwa banyak pemuda yang mengalami kecemasan sosial akibat perbandingan diri yang berlebihan dengan orang lain di media sosial. Hal ini juga berkontribusi pada peningkatan masalah kesehatan mental di kalangan remaja, yang sering kali tidak ditangani secara memadai (BAPPENAS)

3. Tantangan Kesehatan dan Gaya Hidup

Masalah kesehatan juga merupakan tantangan yang signifikan bagi pemuda. Data terbaru menunjukkan bahwa satu dari empat pemuda di Indonesia adalah perokok aktif, yang merupakan salah satu faktor risiko bagi kesehatan jangka panjang mereka. Selain itu, beberapa pemuda juga terpapar pada penyalahgunaan narkotika. Kesehatan fisik dan mental yang kurang optimal ini tentunya akan memengaruhi kapasitas mereka dalam berkontribusi pada pembangunan bangsa (GOOD NEWS FROM INDONESIA)

4. Keterlibatan dalam Politik dan Pengambilan Keputusan

Peran pemuda dalam politik di Indonesia masih tergolong rendah. Padahal, partisipasi mereka dalam pengambilan keputusan sangat penting untuk memastikan kebijakan yang diambil relevan dengan kebutuhan generasi mereka. Banyak pemuda yang merasa aspirasinya belum sepenuhnya terwakili, sehingga muncul keinginan untuk memperjuangkan kepentingan mereka sendiri di luar sistem formal. Dukungan pemerintah untuk meningkatkan keterlibatan politik pemuda dapat menjadi langkah penting untuk memastikan bahwa mereka merasa memiliki masa depan yang cerah di Indonesia (BAPPENAS)

Harapan dan Upaya Menuju Indonesia EMAS

Meski dihadapkan dengan banyak tantangan, generasi muda Indonesia masih memiliki harapan besar untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Melalui pendidikan karakter, dukungan kesehatan mental, serta peningkatan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja, mereka dapat menjadi kekuatan perubahan yang signifikan. Pemerintah dan masyarakat diharapkan mendukung penuh para pemuda dalam upaya ini, baik melalui penyediaan fasilitas pendidikan yang memadai, pelatihan keterampilan, maupun kesempatan berwirausaha.

Kesimpulannya, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara maju pada tahun 2045 dengan bonus demografi yang dimiliki saat ini. Namun, untuk mencapai Indonesia EMAS, generasi muda harus diberdayakan, difasilitasi, dan didukung dalam mengatasi berbagai tantangan yang mereka hadapi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun