Mohon tunggu...
Muhammad Bassam
Muhammad Bassam Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Marburg Virus, Apakah Jadi Pandemi Lagi Setelah Virus Corona?

1 April 2023   14:00 Diperbarui: 1 April 2023   14:05 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(kelelawar dan marburg virus dikutip dari newsdrum.in)

Baru baru ini kemenkes melalui akun instagramnya memposting mengenai marburg virus. Selain itu Badan kesehatan dunia (WHO) pun telah menerima laporan kasus penyakit Marburg yang berasal dari Guinea Equatorial pada Senin 13 Februari 2023. Berdasarkan laporan tersebut terdapat 9 kematian dan 16 kasus suspek.

Lalu apakah marburg virus itu dan memang bisakah menjadi ancaman pandemic setelah corona?

Marburg Virus (MARV) adalah virus yang pertama kali ditemukan pada Agustus tahun 1967 di Marburg dan Frankfurt Jerman, dan Belgrade Serbia.

Penyakit virus Marburg merupakan penyakit demam berdarah yang jarang terjadi dengan fatalitas mencapai 88%.

Berdasarkan jenisnya, Marburg virus ini termasuk dalam jenis RNA virus dalam famili Filoviridae. Selain Marburg beberapa virus yang termasuk famili virus ini termasuk Ebolavirus (EBOV), Cuevavirus,Thamnovirus dan Striavirus. Namun hingga kini hanya Marburg dan Ebola virus yang dapat menginfeksi manusia. 

Marburg Virus ini dapat menular manusia melalui beberapa cara yaitu : 

  1. Buah buahan yang terkontaminasi virus. Buah buahan ini biasanya bisa terkontaminasi lewat hewan seperti kelelawar dan buah yang terdapat dari daerah endemi seperti afrika.

  2. Cairan tubuh seseorang yang terinfeksi seperti darah, urin, liur, keringat,tinja bekas muntahan,ASI, sperma dan pakaian yang digunakan. 

  3. NHP (Non-Human Primate) yang terinfeksi Marburg Virus

Marburg virus ini dapat masuk melalui kulit yang terbuka atau membran mukosa seperti mata, hidung dan mulut yang tidak terlindungi.

Lalu apa saja saja gejala orang yang terinfeksi Marburg Virus ini ?

Marburg virus ini memiliki masa inkubasi variatif biasanya berlangsung pada  3 hingga 21 hari.

Ada beberapa gejala yang bisa kita kenali yaitu demam tinggi tanpa sebab, panas dingin, nyeri otot, nyeri sendi, sakit kepala, mudah lelah pada hari ke 2-7.

Gejala berat berupa perdarahan mukosa pada hidung, gusi muntah darah dan buang air besar.

Resiko terburuk dari Marburg virus ini adalah kematian akibat Syok dan perdarahan terus menerus. 

Untuk diagnosis dari Marburg virus ini bisa dilakukan dengan pemeriksaan laboratorium.

Hingga kini di Indonesia belum ditemukan adanya kasus Marburg Virus ini. Namun perlu kita waspadai adanya resiko bahwa ini  bisa menjadi pendemi baru setelah virus corona mengingat belum adanya vaksin atau obat untuk virus ini. 

Kita sebagai masyarakat perlu sekali tetap menjaga kebersihan untuk menghindari transmisi virus ini dengan beberapa cara yaitu:

  1. Mengurangi kontak dengan kelelawar buah pembawa virus Marburg

  2. Konsumsi daging sudah dimasak matang

  3. Hindari kontak dengan seseorang yang terinfeksi

  4. Mencuci tangan secara rutin

  5. Tunda perjalanan pada wilayah yang saat ini terjadi wabah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun