Mohon tunggu...
Muhammad SyaifulArief
Muhammad SyaifulArief Mohon Tunggu... Guru - Roosibun writer

رب سكوت ابلغومن كلام

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Islam dan Amerika

12 November 2023   15:05 Diperbarui: 12 November 2023   15:09 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berita Belanda 1988, Islam memiliki banyak pengikut hingga Amerika. Nyatanya Islam hanya dijadikan objek fitnah disana, karena berhasil memerangi penggunaan narkoba dari pada polisi. Mereka mendiskrimnasi Islam. banyak orang Amerika menghubungkan Islam dengan Terorisme. Dalam buku ''Amerika dan Islam Politik'' dari masa Carter sampai Clinton, mereka fokus pada gerakan-gerakan Islam, karena dianggapnya sebagai ancaman. Bahkan tuduhan saat peristiwa peristiwa 11 September 2001, menyimpulkan sebuah tren istilah Islamphobia dari sumber yang tidak objektif.

            Pertanyaan yang mendasar yang mereka tanyakan, Apakah umat Islam meyakini Islam sebagai satu-satunya agama yang benar? Muslim percaya bahwa Allah SWT mengirimkan wahyunya yang terakhir kepada Nabi Muhammad untuk disampaikan kepada umatnya dan komunitas Muslim serta mereka diwajibkan untuk menyebarkan keimanan tersebut:

"Kami telah mengirimkan kamu untuk menyampaikan kabar kebira dan memberi peringatan pada semua manusia"(Al-Qur'an: 34: 28).

            Itulah sebuah dasar umat Islam untuk menjalankan ajaran dan kewajiban, yang tidak bisa dipisahkan dari keimanan maupun akidah Islam itu sendiri. perbincangan mengenai Islam dan Barat harus lengkap, artinya Islam pernah ada di barat dan Amerika. Namun persepsi buruk  terus menerus mereka tanamkan kepada diri seseorang bahwa Islam adalah agama yang penuh dengan kebencian, kekerasan, egois, intoleran dan membatasi pemeluknya dengan aturan ketat sehingga tidak memiliki kebebasan di dalamnya, menganggap Islam adalah kuno, ekstrem, agama yang membawa kehancuran, dan sebagainya. Namun, adalah sebuah keniscayaan sebagaimana dicatat oleh Esposito Islam di Amerika mengalami pertumbuhan yang sangat pesat, lebih dari satu juta orang Amerika yang menjadi Muallaf. 

            Apakah ada masa depan Islam di Amerika? Dari manakah kita harus memulai? Atau apa yang mesti kita lakukan? "Sebelum tuduhan serangan 11 September di New York dan Washington, perwakilan umat Islam yang berada di Amerika Serikat pernah mengunjungi Mufti Uzbekistan, Abdurrashid Qari Bahromow. Berbagai Harakah terdapat disana, mereka bisa duduk bersama menikmati suasana nyaman. mereka bersikap eksklusif dan tidak begitu tertarik untuk melakukan diskusi maupun dialog dengan orang yang berbeda agama, maupun berbeda madzhab dan pemahaman. 

Maka bila dilihat dari perspektif sosio-kultural, yakni moderatisme dan fundamentalisme. Pertama, sederhana dapat dipahami sebagai wajah Islam yang ramah, bersahabat, toleran, dan inklusif yang mampu hidup berdampingan ditengah keragaman, baik itu agama, budaya, ras, maupun profesi. Kedua, Islam yang garang, mudah marah, intoleran, dan eksklusif yang sangat menonjolkan pemahaman yang tunggal dan tidak bisa diganggu gugat.

            Maka Islam merupakan satu-satunya agama yang tidak membedakan umatnya, baik itu berdasarkan ras, warna kulit, pekerjaan dan lain sebagainya. Ketiga, Islam mampu memberi kehormatan, harga diri, semangat kerja, dan menanamkan rasa persaudaraan sesama Muslim di manapun. Tentu tanpa harus meniadakan yang lain, hakikatnya dari dua perspektif tersebut bisa saling mengisi, melengkapi dan memperkuat diri.

            "Siapa umat Islam Amerika? maka akan segera diketahui bahwa mereka dikategorikan ke dalam tiga kelompok: Pertama, penduduk asli (indigenous) yang lahir dan dibesarkan di Amerika Serikat artinya orang-orang bule yang berpindah agama atau memeluk Islam. kedua, Muslim  imigran yang mana berasal dari sekitar enam puluh negara yang telah membentuk lebih dari seratus sebuah sub-kelompok. Ketiga, sojournes artinya orang-orang menetap sementara di AS, baik sebagai diplomat, mahasiswa, pengusaha, atau yang mempunya urusan-urusan lainnya.

            Di Amerika agama adalah sebuah ancaman bagi siapapun baik keberadaan masyarakat setempat, baik mengancam kepercayaan nenek moyang, ras, etnis, budaya maupun sistem sosialnya. Islam di Amerika merupakan suatu entitas yang harus diperhatikan dalam pergerakan maupun perkembangannya, sebab Islam di sana bukanlah sebagai tuan rumah melainkan hanya sebagai tamu yang bisa memberikan warna terhadap kehidupan masyarakat Amerika.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun