Ternyata, apa yang terencana tadi tidak sesuai di lapangan, rombongan haji turun masuk pintu Muzdalifah dan keluar dari pintu yang lain di ujung berseberangan dengan pintu masuknya.
Inilah yang terjadi di Muzdalifah, kami rombongan menunggu bis jemputan dan mulai antri di pintu keluar mulai matahari terbit. Tadinya hanya 15 menit, ternyata sampai siang.
Waktu sholat subuh, kami semua mengerjakannya di Muzdalifah, dan sampai menjelang sholat Dhuha masih saja menunggu antrian penjemputan, maka disinilah kita harus mulai berfikir bagaimana solusinya.
Sampai pada pukul 08:00 waktu setempat belum juga ada giliran untuk menaiki bis, semua rombongan kita mulai gelisah karena bekal dari minuman dan makanan kecil di tas yang kita bawa sudah mulai menipis, terutama air.
Suhu udara mulai naik, perlu anda ketahui bahwa suhu udara di Muzdalifah kalau pagi 32 sampai 34 derajat. Tambah siang, suhu udara di Muzdalifah tambah semakin naik, air minum mulai menipis, kita gunakan hanya untuk membasahi tenggorokan.
Tapi Allah SWT itu maha pengasih, di saat pukul 10:00 ini suhu sudah tak tertahankan, saya sudah memakai payung, juga berteduh di sela-sela bangunan, tetapi matahari terus bergerak sehingga matahari tepat berada di atas bangunan sehingga tidak terjadi bayangan bangunan tempat kita semua berteduh.Â
Hingga pada saat itu kita bergerak menuju pintu keluar penjemputan bis, berebut untuk naik bis. Di situlah terjadi suatu perjuangan beribadah.
Saya membayangkan dan sempat berpikir, kita sudah merdeka bisa melaksanakan ibadah dengan tenang saja begini kok sengsara, bagaimana dengan zamannya Nabi-Nabi Allah SWT dahulu ya? Kepanasan, kehausan, ada banyak yang pingsan, pegawai kesehatan dokter kewalahan saking banyaknya yang harus diatasi di bawah panas terik matahari.
Bagaimana Cara Mengatasinya Dan Solusinya?
Setelah mengalami peristiwa di Muzdalifah, saya menyikapinya di Mina dan itu sangat berhasil. Tetapi tidak harus ditiru, tapi kalau bisa dilakukan harus dengan tepat sasaran (jangan sampai tersesat di jalan). Apa yang kita lakukan harus mantap dalam hati:
1) Bergerak bersama, maksudnya tim kecil atau tim besar menuju ke Mina