Mohon tunggu...
kkn
kkn Mohon Tunggu... Lainnya - siswa

kkn

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Karakter Melalui Permainan Tradisional, Ini yang Dilakukan Mahasiswa KKN Undip Desa Sodong

11 Februari 2023   10:48 Diperbarui: 30 Maret 2024   06:15 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Peraturan Rektor Universitas Diponegoro No.15 Tahun 2017 (bab I, Pasal 1, ayat 45) peraturan akademik bidang pendidikan program sarjana Universitas Diponegoro, Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk berinteraksi dengan masyarakat di luar kampus, dan secara langsung mengidentifikasikan masalah-masalah serta membantu menangani permasalahan yang dihadapi masyarakat dalam pembangunan wilayah di lokasi KKN.

KKN Undip merupakan kegiatan intrakurikuler wajib yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. Terdiri dari 2 program multidisiplin, program yang menggabungkan setiap disiplin ilmu anggota kelompok serta 2 program monodisiplin yang dijalankan masing-masing individu kelompok sesuai program studi yang diampuh.

Desa Sodong memiliki akses yang sangat minim dengan internet. Terdapat satu WIFI yang di hubungkan keseluruh rumah. Saat pandemi melanda setiap siswa diwajibkan memiliki gawai untuk dapat bersekolah. Banyak kebiasaan yang bergeser dari adanya smartphone yang dipakai anak-anak untuk bersekolah. Anak-anak mulai malas mengaji, sudah jarang bermain di luar ruang, dan semua perhatian teralihkan ke layar smartphone.

“Saya sangat prihatin dengan anak sekarang. Dulu, sebelum ada hape anak-anak ngaji, main dengan temannya. Sekarang, mereka asyik main di depan layar hape. Kita nggak tahu apa yang mereka lihat” tutur Bu Sri, Guru SD 01 Sodong.

Di era modern seperti sekarang banyak kegiatan yang sudah digantikan oleh smartphone. Smartphone dapat menjadi alat penunjuk waktu, alat perantara komunikasi, dan tak kalah penting smartphone dapat menjadi alat hiburan seperti menonton film, berselancar di internet dan juga bermedia sosial. Oleh sebab itu Mahasiswa KKN Undip membuat sebuah kegiatan untuk anak-anak desa sodong yaitu bermain permainan tradisional. Terdapat berbagaimana permainan mulai dari congklak, lompat tali, ular tangga, petak umpet, bekel, gungdu, dan masih banyak lagi.

Dari sekian banyak permainan tradisional yang ada permainan congklak sangat di sukai oleh anak-anak. Congklak dimainkan oleh dua orang muda maupun dewasa, pria maupun wanita. Masing-masing pemain memiliki 7 lubang, setiap lubang berisi 7 biji dan satu lubang inang untuk menaru biji yang miliki. Suit di gunakan sebagai penentu siapa yang main duluan. permainan akan berhenti jika biji terakhir berada di lubang yang kosong jika, lubang kosong berada di wilayah pemain yang sedang jalan maka dapat mengambil biji lawan di seberangnya tetapi jika biji yang berhenti di wilayah lawan maka tidak dapat mengambil biji di seberangnya.

Dikutip dari situs warisanbudaya.kemdikbud.go.id, terdapat filosofi sederhana yang sarat akan makna dalam permainan congklak. 7 lubang yang masing-masing berisi 7 biji menggambarkan jumlah hari dalam satu minggu. Jumlah biji yang ada pada lubang kecil pun sama. Ini memiliki makna bahwa setiap orang mempunyai jatah waktu yang sama dalam seminggu, yaitu 7 hari. Permainan ini juga dapat membantu anak mengenal angka dan pengenalan matematika sederhana yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun