Mohon tunggu...
MUHAMMAD SAYIDTANTOWI
MUHAMMAD SAYIDTANTOWI Mohon Tunggu... Mahasiswa - menjelaskasn berita terkini

budayakan membaca bukan mengaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Covid-19 terhadap Pendidikan di Tasikmalaya

12 Juli 2021   07:17 Diperbarui: 12 Juli 2021   07:22 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah jadi perhatian publik semenjak virus covid-19 hadir di Indonesia sejak bulan maret 2020 lalu, terutama di Tasikmalaya kasus covid-19  dari hari ke  hari terus bertambah. Dampaknya sekolah di Tasikmalaya sendiri belum diijinkan menggelar  kegiatan belajar mengajar secara tatap muka. awalnya akan di gelar pada bulan maret 2021 berdasarkan edaran dari kepala dinas kota Tasikmalaya, tetapi nyatanya belum bisa karena kasus covid-19 di Tasikmalaya terus bertambah.                                            

 Pertimbangan kegiatan belajar megajar tatap muka ini masih terus dilakukan, karena banyak siswa-siswi yang lebih menginginkan tatap muka tetapi orang tua siswa-siswi  lebih menginginkan pembelajaran jarak jauh, karena mereka para orang tua khawatir dengan keadaan pandemi covid-19 ini, ditambah lagi ada ppkm yang diberlakukan lagi di kota maupun kab. Tasikmalaya itu upaya pemerintah untuk mencegah penyebaran dan peningkatan kasus covid-19 karena masyarakat khususnya siswa-siswi atau pelajar masih banyak yang berkerumun di tempat tempat tongkrongan itulah yang membuat kekhawatiran orang tua meeningkat.

Kepastian Kegiatan Belajar Mengajar

Sekolah dari mulai SD,SMP,SMA dan Kuliahan di Tasikmalaya melakukan  kegiatan belajar mengajar secara jarak jauh atau daring, sesuai anjuran pemerintah untuk belajar secara daring. Guru dan murid dituntut supaya bisa meguasai teknologi guna berjalan lancar kegiatan belajar mengajar secara daring. Tentunya tidak akan terlepas dari yang namanya hp dan laptop. 

Selain itu jaringan intenet harus bagus karena setiap aplikasi membutuhkan koneksi internet. Lain halnya dengan siswa-siswi yang  tidak mempuyai barang teknologi, seperti hp dan laptop kegiatan belajar mengajarnya secara luring atau luar jaringan ada yang  di kunjungi oleh guru ke rumah siswa-siswi ada juga  yang menonton acara TVRI sebagai pembelajaran siswa di sekolah.

Kelebihan dan Kekurangan KBM secara Daring

Kelebihan:

  • Dapat diakses lebih mudah
  • Cukup menggunakan hp dan laptop yang terhubung dengan internet, kita  sudah bisa langsung mengakses materi yang ingin dipelajari. Dan kita bisa mengakses nya kapan saja dan dimana saja.
  • Biaya lebih terjangkau
  • Waktu belajar fleksibel
  • Wawasan yang luas
  • Dengan  adanya daring ini kita dapat menemukan banyak hal yang semula belum tahu  jadi tahu. Hal ini disebabkan beberapa materi pelajaran yang  tersedia  dalam media cetak seperti buku yang sering digunakan dalam metode belajar mengajar konvensional.

Kekurangan:

  • Keterbatasan akses  internet
  • Pembelejaran daring membutuhkan jangkauan internet yang stabil, jika kita berada di daerah kab. Tasikmalaya maka jaringan internet tidak stabil, membuat pembelajaran siswa-siswi terhambat sehingga merugikan siswa-siswi  tersebut.
  • Berkurangnya  inteeraksi dengan  pengajar
  • Metode daring bersifat satu arah. Pemahaman terhadap materi
  • Materi yang diajarkan dalam daring  direspon  berdasarkan  tingkat pemahaman  yang  berbeda-beda  tergantung  kepada  kemampuan  siswa-siswi.  Beberapa  siswa mungkin dapat menangkap materi dengan membaca, namun ada juga yang membutuhkan penjelasan dari guru agar dapat memahami materi yang dipelajari.
  • Minimnya pengawasan dalam belajar                                                                                                                                                                                   Meskipun pembelajaran daring masih dibilang belum efektif, pembelajaran harus tetap dilaksanakan, tidak bisa ditunda. Apalagi tingkat sekola dasar untuk kelas 1, itu adalah awal mula mereka belajar menghitung dan membaca. Ini judampak negative pembelajaran daring yang dirasakan oleh sekolah di kab. Tasikmalaya. Jika permasalahan ini tidak diatasi oleh pemerintah apa mungkin tujuan untuk mencapai pendidikan yang bermutu akan tercapai.       

Oleh karena itu, diharapkan para masyarakat khususnya siswa-siswi di daerah Tasikmalaya untuk mematuhi segala intruksi pemerintah supaya kita bisa melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah seperti biasanya,, akan tetapi jika kita melanggar intruksi dari pemeritah itu dapat menghambat proses pembelajaran tatap muka di sekolah,  yang berakibat terjadi peningkatan kasus covid-19 khususnya di daerah Tasikmalaya di bidang pendidikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun