Mohon tunggu...
Muhammad Athya Tsany Farhan
Muhammad Athya Tsany Farhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya mahasiswa di universitas islam negri malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Pengondisian Klasik di Lingkungan Sekolah

14 Maret 2024   01:16 Diperbarui: 14 Maret 2024   02:46 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengertian Teori pengondisian klasik    

             Teori pengkondisian klasik adalah teori yang menggambarkan proses pembelajaran melalui asosiasi stimulus dari lingkungan dan bersifat alamiah.Teori ini ditemukan oleh Ivan Pavlov, teori ini menggambarkan bagaimana organisme mengkondisikan respon terhadap stimulus yang berbeda atau yang sama.Dalam lingkungan sekolah, teori pengkondisian klasik dapat digunakan untuk membantu siswa memahami dan mengingat materi yang dibahas. Contohnya, jika siswa mempelajari bahasa Jepang, gagal dalam ujian maka dia merasa sedih dan kecewa.

              Saat ujian berikutnya, dia merasa cemas. Ibu guru memberi salam dengan senyuman manis kepada siswa saat masuk kelas, sehingga membuat siswa merasa nyaman dan mengikuti dengan baik dan dengan senang hati.Penerapan teori pengkondisian klasik dalam gerakan literasi sekolah dapat melakukan kegiatan membaca dan menulis dengan cara yang lebih baik dan mengubah perilaku siswa menjadi lebih produktif dan kompetitif. Pengamatan peneliti menunjukkan bahwa program literasi yang menggunakan teori pengkondisian klasik dapat membantu peserta didik lebih mengingat isi buku dan menjadi siswa yang memiliki kreativitas.

      

Penerapan teori pengkondisian klasik dalam lingkungan sekolah dapat dilakukan melalui beberapa cara:

      1.Menggunakan penguatan diferensial: Penguatan diferensial adalah proses pengujian yang menggunakan tingkat kekuatan stimulus yang berbeda. Contohnya, jika siswa berhasil dalam ujian, guru dapat memberikan pengujian yang lebih mudah untuk membuat siswa merasa nyaman dan senang dalam belajar.

     2.Menghentikan penguatan: Penguatan adalah proses pengujian yang menggunakan tingkat kekuatan stimulus yang sama. Jika siswa tidak menyukai pengujian yang digunakan, guru dapat menghentikannya untuk membuat siswa lebih senang dan mudah dalam belajar.

     3.Menghilangkan stimuli yang diinginkan: Jika siswa tidak menyukai suatu stimulus yang digunakan dalam pengujian, guru dapat menghilangkannya untuk membuat siswa lebih senang dan mudah dalam belajar.

     4.Memberikan stimuli yang diinginkan: Jika siswa merasa sedih atau kecewa, guru dapat memberikan stimuli yang diinginkan, seperti senyuman atau salam dengan senyuman manis, untuk membuat siswa merasa nyaman dan senang dalam belajar.

     5.Menggunakan pengamatan: Pengamatan adalah suatu proses yang menggambarkan bagaimana perilaku siswa berubah setelah dilakukan pengujian. Guru dapat melakukan pengamatan untuk mengetahui apakah pengujian yang digunakan berhasil atau tidak.

        Dengan menggunakan teori pengkondisian klasik, guru dapat membantu siswa memahami materi yang dibahas dan membuat perilaku siswa lebih produktif dan kompetitif dalam belajar. 

  Penerapan teori pengkondisian klasik di lingkungan sekolah memiliki beberapa manfaat, yaitu: 

      1. Meningkatkan kemampuan belajar: Teori ini membantu memahami materi yg dibahas dan membuat mereka lebih produktif           dalam belajar.

      2. Melakukan perubahan perilaku: Teori ini mengutamakan perilaku yg di amati,sehinnga dapat membantu  mengubah perilaku siswa menjadi lebih baik.

      3. Meningkatkan kemotivasi: Penerapan teori ini  dapat membuat siswa merasa nyaman dan senang dalam belajar dan membuat mereka lebih kemotivasi untuk belajar.

      4. Meningkatkan kemampuan pengamatan: Teori ini mengutamakan pengamatan, sehingga dapat membantu guru untuk mengkaji siswa supaya lebih baik.

      5. Meningkatkan kemampuan pengujian: Penerapan teori ini membantu guru untuk melakukan pengujian lebih efektif dan juga membantu siswa untuk mengingat materi yang sudah di bahas.

           Dalam lingkungan sekolah, penerapan teori pengondisian klasik dapat dilakukan melalui pengamatan dan pengujian terhaadap perilaku siswa. Hal ini akan membantu siswa memahami materi yang di bahas dan membuat mereka lebih produktif dan kompetitif dalam  belajar.

  Contoh penerapan teori pengkondisian klasik di lingkungan sekolah antara lain:

       1.Pengujian Bahasa Jepang: Jika siswa gagal dalam ujian Bahasa Jepang, dia merasa sedih dan kecewa. Saat ujian berikutnya, dia     merasa cemas. Ibu guru memberi salam dengan senyuman manis kepada siswa saat masuk kelas. Sehingga membuat siswa merasa   nyaman di kelas dan lebih mengingat isi buku Bahasa Jepang.

      2.Pengujian Matematika: Saat siswa belajar matematika, guru memberikan contoh berupa instruksi untuk membuat siswa lebih   mudah dalam belajar. Saat guru melihat ada kesalahan, baik pada materi maupun pada siswa maka guru akan segera diperbaiki.

      3.Pengujian Pemrograman: Saat siswa belajar pemrograman, guru memberikan banyak drilling dan latihan agar terbentuk  perilaku  atau pembiasaan seperti yang diinginkan. Guru dituntut memiliki kemampuan memberikan penguatan (reinforcement),  baik dari sisi positif dan negatif.

      4.Pengujian Teknik Kimia: Saat siswa belajar teknik kimia, guru menggunakan penguatan diferensial untuk membuat siswa  merasa nyaman dan senang dalam belajar. Guru menghentikan penguatan jika siswa tidak menyukai suatu stimulus yang digunakan, dan menghilangkan stimuli yang diinginkan jika siswa tidak memilihnya.

      

       

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun