Mohon tunggu...
Muhammad Zuhdann
Muhammad Zuhdann Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hanya orang biasa yang gabut dan juga seorang wibu yang santai hirup

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Anxiety pada Remaja: Dampaknya terhadap Kesehatan Mental dan Kualitas Hidup

3 November 2023   02:30 Diperbarui: 3 November 2023   03:21 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Disusun oleh Muhammad Zuhdann Izzatul Ulya (2305673) dari Prodi Bimbingan dan Konseling UPI untuk memenuhi tugas UTS Mata Kuliah Kesehatan Mental yang diampu oleh Prof. Dr. Syamsu Yusuf L.N., M.Pd. dan Nadia Aulia Nadhira, M.Pd.

Anxiety atau kecemasan mungkin banyak dari kalian yang pernah merasakan hal ini, termasuk saya sendiri, tapi pernah gak si kalian berpikir kenapa kita bisa merasakan kecemasan? Lalu kok bisa kita tanpa disadari memiliki atau mengalami hal tersebut? Lalu apa dampaknya terhadap kesehatan mental?

Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja adalah suatu periode masa pematangan organ reproduksi manusia, dan sering disebut masa peralihan. Masa remaja merupakan periode peralihan dari masa anak ke masa dewasa (Aisyaroh et al., 2010).

Kecemasan (anxiety) merupakan bagian dari kondisi hidup (Nelson-Jones, 1995), maknanya kecemasan ada pada setiap orang. Menurut Barlow (2002) kecemasan berhubungan dengan konsep diri atau kepribadian, ciri atau sifat ini mengacu pada suatu disposisi untuk bertindak dengan penuh minat dengan beberapa konsistensi dari waktu ke waktu atau ke seberang situasi.

Rapee memberikan pandangannya mengenai faktor yang berperan dalam mempengaruhi kecemasan meliputi: a) thinking style (cara berfikir), b) focusing attention (focus perhatian) dan c) voidance (penghindaran). Selain itu Butler (dalam Anggraini) juga menyebutkan bahwa kepercayaan diri berpengaruh dalam kecemasan sosial. Ciri dari kecemasan sosial adalah ciri berdasarkan fisik, ciri behavior, dan ciri kognitif. Serta aspek pada kecemasan sosial meliputi; 1) aspek penghindaran pada situasi-situasi sosial, 2) aspek kecemasan akan katakutan kritikan yang diberikan oleh orang lain, dan 3) perasaan diri bahwa ia tidak berharga.

Dari faktor faktor yang sebutkan kecemasan merupakan masalah yang kompleks serta dipengaruhi oleh berbagai faktor. Seperti yang bisa kita lihat cara berpikir merupakan salah satu pemicu kecemasan, misalnya kalau kita terlalu banyak memikirkan hal negatif atau khawatir berlebihan itu bisa membuat kita cemas

Contoh kecemasan bisa dalam berbagi bentuk, misalnya kita bisa merasa malu, keringat dingin atau terlalu khawatir dengan kritikan dari orang lain dan itu membuat kita merasa tidak berharga. Jadi kecemasan itu tidak sesimpel itu dan bisa terjadi karena banyak hal.

Lalu apa si pengaruhnya ke kesehatan mental dan pola hidup?

Di sisi kesehatan mental kecemasan bisa membuat kita lebih mudah stress dan merasa down. Jika tidak ditangani dengan baik, bisa berubah menjadi masalah yang lebih serius seperti depresi, yang membuat hidup menjadi lebih berat

Di sisi pola hidup, kecemasan juga bisa membuat tubuh kita merasa terganggu, seperti merasakan stress fisik, yang menyebabkan tidur menjadi sulit, tekanan darah naik, dan perut terasa sakit, tidak hanya itu, pola tidur yang buruk seringkali menjadi masalah, yang membuat kita capek dan tidak bisa fokus.

Lalu banyak sekali cara mengatasi masalahnya dan kebanyakkan mencoba utuk lari dari kecemasan dengan hal yang tidak sehat, seperti merokok, meminum alkohol bahkan menyentuh narkoba. Hal itu jelas sangat buruk untuk kesehatan fisik maupun mental

Jadi, sangat penting utnuk kita menghadapi kecemasa dengan baik, seperti mencari dukungan dari orang lain dan belajar cara cara mengatasinya. Supaya membantu kita menjaga kesehtan mental dan hidup dengan lebih baik.

Referensi :

Aisyaroh, N., Kebidanan, S., & Unissula, F. I. K. (2010). Kesehatan Reproduksi Remaja. Jurnal Majalah Ilmiah .... https://www.academia.edu/download/34162320/635Kespro_Remaja.pdf

Barlow, H.D. (2002). Anxiety and Its Disorders; The Nature and Treatment of Anxiety and Panic. New York: The Guilford Press.

Nelson-Jones, 1995. Counseling and Personality: Theory and Practice. Australia: Allen dan Unwin Pty Ltd.

Wilson, J. K., & Rapee, R. M. (2005). Interpretative biases in social phobia: Content specificity and the effects of depression. Cognitive Therapy and Research. https://doi.org/10.1007/s10608-005-2833-6

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun