Pagi itu selepas hujan reda
Ia berjalan ke halaman.Â
Sisa hujan menggenang di bawah kakinya
Ia pun bercermin dengan terkejut ia menyadari ia telah berkepala tigaÂ
Dan di setiap kepala itu
Di tumbuhi wallpaper berwarna warni
Merah putih dan biru
Ruang dan waktu mengharu biru.Â
Ia termenung lama sambil memperhatikan dengan seksama siluet wajah yg terpantul dari kubangan.Â
Betapa cepat waktu berlalu
Tanpa arah dan makna.Â
Ia pun teringat sebuah syair,Â
"yang fana adalah waktu kita abadi"
Ia mengulang ulang kata kata itu seperti berwirid dengan khusuk dan hidmat
Seolah olah ada yg hendak ia tolak dan sangkal
Sebab seperti dikata orang "cara terbaik agar tak lekas dewasa adalah sering lah berpura pura".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H