Mohon tunggu...
Muhammad SyauqieAlfaruqie
Muhammad SyauqieAlfaruqie Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menjadikan diri sendiri lebih kompeten dalam perkembangan ilmu dan pengetahuan intelektual

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Peran guru dalam menerapkan pendidikan terhadap murid

12 Desember 2024   13:39 Diperbarui: 12 Desember 2024   13:39 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Artikel Peran Guru Dalam 

Menerapkan Pendidikan Terhadap Murid

Universitas Muhammadiyah Jakarta 

Disusun oleh Muhammad Syauqie Al-faruqie

Guru memegang peran penting dalam menerapkan pendidikan karakter di era modern. Mereka tidak hanya menjadi pengajar, tetapi juga contoh teladan bagi siswa. Guru perlu menunjukkan penghargaan terhadap nilai-nilai etika yang diajarkan dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, guru juga harus menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung pengembangan karakter siswa, seperti dengan memfasilitasi diskusi tentang nilai-nilai etika dalam kelas dan memberikan dorongan positif kepada siswa dalam menghadapi tantangan moral.

            Pendidikan merupakan upaya sistematis yang bertujuan untuk membina dan meningkatkan kepribadian manusia, yang mencakup dimensi spiritual dan fisik. Pendidikan merupakan proses transformatif yang mengubah sikap dan perilaku individu atau kelompok kolektif selama tahap perkembangan mereka melalui instruksi pedagogis dan praktik pengalaman. Melalui kendaraan pendidikan, individu dapat mencapai kedewasaan yang lebih besar, karena memberikan pengaruh yang sangat menguntungkan pada kehidupan mereka, sementara secara bersamaan menangani buta huruf dan melengkapi individu dengan keterampilan penting, kemampuan kognitif, dan kompetensi lainnya. Sebagaimana diartikulasikan dalam UU No. 20 tahun 2003, pendidikan digambarkan sebagai inisiatif fundamental dan metodis yang dirancang untuk memfasilitasi lingkungan dan proses belajar yang menarik, sehingga memperdayakan peserta didik untuk secara aktif menumbuhkan potensi inheren mereka untuk mewujudkan spiritualitas agama, pengaturan diri, kepribadian, kecerdasan, dan integritas etika.

            Membangun pendidikan yang bermoral, atau penanaman kebajikan moral, berfungsi untuk menanamkan dan menumbuhkan nilai-nilai yang terkait dengan karakter terpuji dalam diri seseorang, sehingga melengkapi mereka dengan pengetahuan dan perilaku mulia yang dapat dioperasionalkan dalam konteks sehari-hari, termasuk pengaturan domestik, pendidikan, dan sosial. Akibatnya, menjadi penting bagi pendidik untuk mengintegrasikan pendidikan karakter ini ke dalam praktik pedagogis mereka dengan siswa mereka. Integrasi ini memastikan bahwa peserta didik tidak hanya memahami konten akademik tetapi juga menerjemahkan prinsip-prinsip pendidikan karakter ke dalam interaksi sehari-hari mereka, karena pendidik berfungsi sebagai panutan penting bagi siswa mereka.

            Mengajarkan prinsip-prinsip etika di setiap modul pendidikan. Jika kurikulum hanya terdiri dari materi pelajaran, dapat dibayangkan bahwa semua individu dapat memahaminya, mengingat itu didokumentasikan dalam buku teks. Namun, apa status prinsip-prinsip etika? Untuk mengatasi hal ini, menguntungkan untuk setiap sesi instruksional, karena pendidik juga memasukkan prinsip-prinsip etika yang dapat berfungsi sebagai bahan dasar untuk pelajaran hidup.

            Guru dianggap oleh murid mereka sebagai tokoh orang tua yang lebih berpengalaman. Akibatnya, siswa mengevaluasi pendidik sebagai model perilaku dan sikap. Hal ini mengharuskan pendidik menunjukkan kemahiran dalam mempertahankan sikap dan perilaku untuk memberikan model yang paling patut dicontoh. Sebagai seorang pendidik, sangat penting untuk mengenali tidak hanya pentingnya prestasi akademik, tetapi juga untuk mengakui upaya siswa seseorang. Dalam peran seorang pendidik, mengevaluasi kinerja akademik siswa sangat penting; Namun, sama pentingnya untuk mengingat perlunya menilai kontribusi positif yang dibuat oleh siswa.

            Fungsi pendidik dalam budidaya karakter siswa sangat penting, karena pendidik berfungsi sebagai paradigma bagi pelajar. Pendidik dapat berkontribusi pada pembentukan karakter siswa melalui:

Untuk berfungsi sebagai model Pendidik harus mewujudkan prinsip-prinsip yang disampaikan, yang kemungkinan akan ditiru oleh pelajar. Pendidik juga harus mengakui kesalahan langkah mereka dan menyampaikan permintaan maaf kepada siswa mereka.

Memberikan bimbingan etis Pendidik memiliki kapasitas untuk menanamkan nilai-nilai seperti disiplin, akuntabilitas, kejujuran, integritas, dan ketulusan.

Memfasilitasi pertumbuhan sosial dan emosional Pendidik dapat membantu siswa dalam memperoleh kompetensi penting seperti kolaborasi dan empati.

Membina bakat dan minat siswa Pendidik dapat menginspirasi siswa untuk mencapai tujuan mereka.

Menawarkan dorongan Pendidik dapat memberikan motivasi kepada siswa pada awal proses pembelajaran.

Berbagi narasi motivasi Pendidik dapat menyajikan narasi inspirasional pada awal atau istirahat pelajaran.Terlibat dalam kegiatan anak-anak Pendidik dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan anak-anak, misalnya, dalam keterlibatan ekstrakurikuler atau dengan membentuk kelompok belajar. Menilai program dan mentes Pendidik dapat menilai program melalui penggunaan survei dan mengevaluasi siswa melalui komunikasi berkelanjutan dengan orang tua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun