Melalui Risalah Tauhidnya tetap mempertahankan jati diri islam, meskipun Abduh sangat terpesona dengan sains. Namun ia tidak meninggalkan identitas keislamannya. Akan tetapi karena ia kecewa dengan umat islam disaat membungkus tauhidnya terlalu kaku dan tidak menarik, maka Abduh berusaha membuat terobosan baru untuk mengatasi hal tersebut. Terciptalah Risalah Tauhid, kitab tipis ini diharapkan mampu mendobrak pola pikir umat islam dan tidak jenuh dalam mempelajarinya.
Di struktur ulang, bukan ajaran Islam yang diganti namun hanya fortmatnya. Agenda ini dilaksanakan Abduh dengan cara membuka kembali pintu ijtihad agar ajaran Islam berlaku sesuai keadaan zaman. Dengan begitu, orang mau berpikir sendiri dengan dasar ajaran Islam untuk menjawab problem problem yang terjadi.