Nama: Muhammad Hikam Mubarok
Prodi/Smt: PGMI/1
Matkul: TPKI
INSTITUT PESANTREN KH. ABDUL CHALIM MOJOKERTO
Pendidikan Berbasis Boarding School
Pendidikan merupakan proses bertumbuh biak anak yang mana anak akan dapat menentukan masa depannya. Menurut Ki Hajar Dewantara atau biasa di sebut Bapak Pendidikan Indonesia mengungkapkan dalam Bahasa Jawa yang tidak asing lagi yaitu " Ing Ngarsa Sun Tuladha, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani" artinya di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, dibelakang memberi dorongan. Dalam pendidikan peran orang tua dalam keluarga sangat penting karena keluarga adalah kumpulan anggota satu dan anggota keluarga lainnya kemudian terbentuklah masyarakat oleh karena itu keluarga juga sangat penting mulai dari mendidik, merawat, kasih sayang, kenyamanan sejak dini sebelum menginjak ke gerbang sekolah dan masyarakat.
Di era zaman sekarang ini merupakan masa dimana pergaulan bebas di usia remaja yang merajalela jika para orang tua salah dalam mendidik anaknya waktu usia menginjak masa remaja atau dewasa maka jangan salahkan anaknya yang mengakibatkan kenakalan saat remaja seperti meminum minuman haram yang dilarang agama, perkelahian, dan perbuatan jelek yang menjadi problem dimasyarakat karena fator pengaruh lingkungan sekitar dan jika tidak di imbangi dengan pendidikan agama dan dibina, dirawat dengan baik maka anak akan terjerumus kedalamnya
Tantangan anak zaman sekarang adalah tentang kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat cepat dampak positifnya bagi kehidupan sehari hari sangat besar bagi kehidupan mulai dari pemenuhan kebutuhan pokok manusia, pemenuhan kebutuhan energi, kesehatan, transportasi dan lain lain, kemudian dari dampak positif ada juga dampak negatifnya sangat meresahkan bagi orang tua terhadap anak diantaranya adalah tidak bisa mengantur waktu dengan baik antara waktu belajar dan waktu bermain tetapi kalau anak terlalu dikekang untuk belajar terus menerus justru menimbulkan kejenuhan, perlawanan anak kepada orang tua sebaliknya jika anak tidak dibiasakan dengan disiplin bisa membagi waktu dengan baik maka akan berakibat buruk kepada sang anak
Berawal dari problem tersebut, diantara salah satu solusi dalam mengatasi masalah tersebut yaitu dengan mendidik anak lewat sistem sekolah berbasis boarding school atau yang lebih familiar dimasyarakat dengan sebutan pesantren yaitu sekolah yang memiliki perpaduan antara ilmu pengetahuan umum dan ilmu pengetahuan keagamaan umumnya ditambah dengan fasilitas lengkap dan ruang belajar yang representatif diasrama, dimana para siswa nantinya akan hidup dan belajar di lingkungan sekolah hingga 24 jam. Maka anak akan bisa berproses dengan sendirinya masalah mengatur waktu dengan baik mulai mandiri, displin dan masih banyak lagi para orang tua juga banyak yang merasakan manfaat dari sistem Boarding School,
tingkat perguruan tinggi juga ada yang menerapkan sistem ini yang biasa disebut dengan Ma'had Aly' seperti yang ada di Universitas Islam Negeri atau Institut Agama Islam Negeri yang ada di seluruh Indonesia Negeri maupun Swasta yang biasanya diwajibkan dalam dua semester atau setara satu tahun sistem ini bertujuan untuk keinginan atau cita cita yang akan dicapai termasuk kunci keberhasilan disamping faktor faktor yang terkait yaitu pendidik, pesesta didik, lembaga pendidik, kurikulum, tujuan pendidikan, proses pembelajaran, metode pembelajaran,evaluasi pendidikan, dan alat alat pendidikan yang mempunyai visi mengupayakan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu tinggi, meningkatkan kemampuan akademik dan profesional serta meningkatkan jaminan kesejahteraan tenaga kependidikan, melakukan pembaharuan sistem pendidikan, memberdayakan lembaga pendidikan, melakukan pembaharuan dan pemantapan sistem pendidikan nasional berdasarkan prinsip desentralisasi otonomi keilmuan dan manajemen, meningkatkan kualitas lembaga, mengembangkan kualitas sumber daya manusia sedini mungkim secara terarah , terpadu dan menyeluruh melalui berbagai upaya proaktif dan reaktif .
Menurut Masdukin bahwa Boarding School adalah lembaga pendidikan dimana para siswa tidak hanya belajar, tetapi menyatuh dengan lembaga pendidikan tersebut
Keunggulan yang dimiliki pendidikan Boarding School dibandingkan dengan sekolah reguler biasa adalah
1. Program Paripurna, yang dapat merancang program pendidikan yang kompreshensif holistic dari program pendidikan agama, academic development, life skil (soft skill dan hard skill) sampai membangun wawasan global, bahkan pembahasan tidak sampai tataran teoritris, tapi juga implementasi baik dalam konteks belajar ilmu atau belajar hidup, sedangkan untuk yang sekolah reguler biasa mereka terbatasi dengan waktu yang biasanya mempunyai jatah tujuh jam disekolah sehingga tidak bisa efektif seperti mereka yang berasrama. Selanjutnya Boarding School ini juga dilengkapi fasilitas lengkap mulai dari tempat tidur hingga tempat belajar seperti AC, klinik kesehatan, taman dan lain lain.
2. Guru yang Berkualitas, ini bisa mengangkat kualitas dan kuantitas siswa dalam pembelajaran, kemudian ada lingkungan yang baik, ini bisa menerapkan para siswa kepada hal hal yang baik seperti sopan santun, berbudi pekerti yang baik, mengajarkan kedisiplinan sholat lima waktu, piket harian mulai jadwal piket adzan, kebersihan kamar, toliet, halaman dan lain lain. Disamping itu juga para siswa yang berbeda beda daerah yang bisa mengajarkan perbedaan yang ada antara siswa satu dengan siswa lainnya seperti bahasa.
3. Keamanan, biasanya sistem Boarding School ini keamanannya sangat ketat terutama masalah jam keluar masuk asrama dan kalau melanggar akan mendapatkan sangsi tegas sesuai yang diberikan dari petugas keamanan asrama.
Selain itu dari beberapa keunggulan yang dimiliki Boarding School ini juga memiliki kekuranganyang berdampak kepada siswa diantara kekurangan Boarding School yaitu
1.Rasa kangen, merupakan hal yang dirasakan para siswa terhadap orang tua, keluarga, teman dekatnya, biasanya ini terjadi diawal masuk asrama tidak sedikit siswa yang merasakan hal ini, apalagi siswa yang belum pernah hidup diasrama yang jauh dengan segalanya ditambah lagi dengan para siswa yang berbeda daerah dan para pembina atau ustadz dirasa asing bagi siswa menjadikan problem dalam masuk asrama rasa itu akan ada mulai dari masuk halaman asrama, hal ini juga akan mempengaruhi mental, psikologis siswa dan merasa kurang kasih sayang dari orang tua siswa tetapi dengan berjalannya waktu dan kegiatan sehari hari diasrama, maka akan hilang rasa itu secara perlahan.
2. Besarnya Biaya, masuk diasrama biasanya cukup tinggi melihat keadaan fasilitas yang serba mewah dan sarana prasarana yang memadai sehingga para orang tua berani membiayai besar untuk kebutuhan seperti gedung sekolah yang bertingat dan mewah, perpustakaan yang lengkap, lapangan olahraga yang luas, masjid, toilet, kantin, tempat tidur diasrama, tempat untuk menjemur pakaian, kekurangan.
3.Kejenuhan, para siswa akan merasakan kejenuhan melihat lokasi lingkungan sekolah dan tempat tinggal asrama yang dalam satu lokasi ditambah lagi siswa dilarang membawa Hp atau laptop agar tidak mengganggu konsentrasi belajar siswa sehingga merasa terkurung.
4. Terbatasanya Pergaulan dengan luar, umumnya semua siswa yang tinggal diasrama dilarang keluar, kecuali hal yang urgent atau penting, Siswa hanya bermain dengan teman sesama asrama dan tidak mengerti keadaan diluar asrama.
Macam macam Boarding School di Indonesia
1.Menurut sistem bermukim siswa yaitu
a)All Boarding School artinya seluruh siswa tinggal diasrama.
b)Boarding day School artinya mayoritas siswa tinggal di sekolah dan sebagian lagi tinggal dilingkungan sekitar asrama.
2. Menurut jenis siswa yaitu
a) Junior Boarding School artinya sekolah menampung siswa dari tingkat SD/MI dan SMP/ MTs tetapi kadang yang berasrama hanya siswa tingkat SMP/MTs.
b) Co-education School artinya sekolah yang menerima laki-laki dan perempuan.
c) Boys School artinya sekolah yang menerima laki-laki saja.
d) Girl School artinya sekolah yang menerima perempuan saja.
e) Pre-Professional artinya sekolah khusus seniman.
f) Religius School artinya sekolah yang kurikulumnya mengacu agama.
g) Special needs Boarding School artinya sekolah untuk anak yang bermasalah dengan sekolah biasa.
Beberapa contoh lembaga pendidikan di daerah Kab. lamongan yang berhasil menerapkan sistem Boarding School dan prestasinya juga tidak kalah jauh dengan sekolah Negeri yaitu.
1.Badan Penyelenggara Pelaksana Pendidikan Ma'arif NU (BP3MNU) Mazra'atul Ulum Paciran
Lembaga pendidikan ini berada dibawah naungan ormas NU yang didirikan oleh beralamat di Desa Paciran Kec. Paciran Kab. Lamongan tepat di 2 km arah barat Wisata Bahari Lamongan (WBL). Lembaga yang memiliki beberapa unit pendidikan mulai dari tingkat dasar sampai atas, mewajibkan siswa luar daerah berasrama yang mayoritasnya siswa di unit tingkat atas yaitu Unit MA, SMA, SMK, Keunggulan lembaga ini yaitu pada unit MA sendiri mengisi kajian kitab kuning pada mata pelajaran di sekolah pada kelompok muatan lokal, sedangkan unit SMA lebih mengutamakan di bidang non akademik seperti olahraga dan seni yang sekarang menjadi perbedaan disekolah lamongan lainnya
2.Yayasan Pondok Pesantren Sunan Drajad
Lembaga ini berhasil didirikan oleh Prof. Dr. KH. Abdul Ghofur, terletak sekitar 500 m ke utara dari Wisata Religi Sunan Drajad memiliki unit dari tingkat dasar sampai tingkat atas yang sekarang sudah mempunyai perguruan tinggi bernama Institut Pesantren Sunan Drajat dan para siswa sudah tersebar sampai ke luar pulau jawa
3.Yayasan Perguruan Matho'liul Anwar
Lembaga yang beralamat di Ds. simo Kec. Karanggeneng Kab. Lamongan tepat di sebelah selatan sungai bengawan solo, lembaga ini memiliki keunggulan dari sekolah lainnya, yaitu pada tingkat atas Unit MA Matho'liul Anwar termasuk sekolah Unggulan diwilayah lamongan yang membuka program jurusan IPA TI, selain jurusan pada umumnya, sampai sekarang menjadi perbedaan dari sekolah lainnya, disamping itu lembaga ini juga mempunyai perguruan tinggi swasta bernama Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan.
Daftar Pustaka
Basri Hasan;2009;Filsafat Pendidikan Islam;CV.Pustaka Setia;bandung hal 13
Masdukin; Sistem Boarding School; SMPIT Abu Bakar; Yogyakarta; FTIK UIN Sunan Kalijaga
kajian pustaka boarding school diakses 14/02/2021
