Mohon tunggu...
Muhammad Hanan Ari
Muhammad Hanan Ari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Islam Indonesia Angkatan 2020

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bentuk Kepemimpinan Profetik Umar bin Khattab dan Kepemimpinannya dalam Pendidikan Islam

14 Juli 2021   15:26 Diperbarui: 14 Juli 2021   15:52 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Umar bin Khattab merupakan seorang khalifah setelah meninggalnya Abu Bakar. Dia diangkat sebagai khalifah pada 21 Jumadil Akhir pada tahun 13 Hijriah atau 634 Masehi. Umar bin Khattab dipilih sebagai khalifah baru karena ia memiliki fisik yang tinggi, kuat, ahli penunggang kuda, dan sebagai seorang pegulat yang tidak ada tandingannya. 

Hal ini membuat Umar bin Khattab sangat ditakuti oleh negara-negara diluar Arab ditambah lagi Umar bin Khattab berasal dari suku Quraisy yang pada saat itu sebagai suku terkuat di Arab. Pemilihan Umar bin Khattab sebagai penerus khalifah setelah Abu Bakar meninggal sangat didukung oleh kaum muslimin pada saat itu. 

Umar bin Khattab saat menjadi Khalifah telah menjadikannya seorang tokoh besar sepanjang sejarah dunia khususnya kaum muslimin. Dikatakan demikian karena latar belakang dari Umar bin Khattab sendiri yang lahir sebagai keturunan Quraisy yaitu suku arab yang paling kuat pada saat itu sehingga hal ini dapat mempengaruhi watak, pribadi, dan gaya kepemimpinannya dalam menjadi khalifah.

Karakteristik kepemimpinan Umar bin Khattab yaitu memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi. Salah satu contoh dari sifat Umar bin Khattab tersebut adalah ia membolehkan siapa saja untuk mengunjungi rumahnya, baik untuk tamu formal maupun tamu yang tidak formal. 

Hal ini ia lakukan karena Umar bin Khattab sendiri merupakan seorang khalifah yang notabene sebagai pemimpin kaum muslim setelah Abu Bakar dan Rasulullah SAW. Kemudian ia juga setiap tahun selalu mengadakan sebuah acara pada saat musim haji yang ia gunakan untuk menerima kritik dari para kaum muslimin untuk membuat Umar bin Khattab menjadi khalifah yang lebih baik lagi. 

Umar bin Khattab juga sering mengunjungi warga-warganya guna untuk memastikan bahwa warganya hidup nyaman. Hal ini dikarenakan pada saat masa khalifah Umar bin Khattab kehidupan masyarakat sangat sulit akibat perluasan wilayah. Kemudian ia juga memiliki program untuk melatih calon-calon pemimpin yang akan menggantikannya kelak (Depri, 2020). 

Kemudian gaya kepemimpinan Umar bin Khattab juga menerapkan prinsip yang bernama Syura' yang berarti Musyawarah dalam menjalankan sistem pemerintahannya. Antara lain yaitu dengan membangun pemerintahan sipil yang baik, menegakkan keadilan dan kesejahteraan rakyat karena perlu digaris bawahi bahwa pada masa kepemimpinan Umar bin Khattab adalah masa-masa yang sulit, dan yang terakhir adalah Umar bin Khattab tidak membedakan siapapun dan tidak pernah memberikan hak istimewa kepada siapapun juga. 

Gaya kepemimpinan Umar bin Khattab ini termasuk kedalam prinsip kepemimpinan yang profetik karena salah satu dari 3 prinsip kepemimpinan profetik digunakan dalam sistem pemerintahannya. Sesuai dengan Ismail Noor ungkapkan bahwa terdapat Tiga prinsip kepemimpinan profetik yaitu Syura' (musyawarah), 'Adl bi al-Qitsh (keadilan) , dan yang terakhir  Uswah Hasanah (teladan yang baik)(Rosyidi, 2019). 

Selain itu, Umar bin Khattab juga aktif kepemimpinannya dalam bidang pendidikan islam karena pada dasarnya Umar bin Khattab adalah seorang tokoh yang cerdas dan seorang pendidik dalam kalangan sahabat Rasulullah SAW. Ditambah dengan semakin luas nya wilayah Islam hingga keluar dari Jazirah Arab seperti Palestina, Yerusalem, Persia, Mesir, Jazrra. 

Hal ini akhirnya membuat Umar bin Khattab memikirkan bagaimana pendidikan islam bisa sampai pada daerah-daerah diluar arab yang sebelumnya telah ditaklukkan oleh Umar bin Khattab karena daerah-daerah tersebut kebudayaan dan adab nya sangat berbeda dengan ajaran Islam. Akhirnya untuk mengatasi hal tersebut langkah yang diambil oleh Umar bin Khattab adalah memilih banyak guru untuk diberikan tugas mengajarkan ajaran Islam antara lain membaca Al-Quran menegakkan aqidah Islam di negara-negara yang telah ditaklukkan Umar bin Khattab tersebut. Hal ini salah satu yang membuktikan bahwa semua usaha yang telah dilakukan Umar bin Khattab membuat pendidikan Islam pada saat itu mengalami kemajuan yang pesat.

Umar bin Khattab juga sebagai seorang pendidik yang bertugas di kota Madinah dan menyarankan untuk orang-orang yang baru saja masuk Islam untuk belajar bahasa arab agar mereka dapat memperdalam pengetahuan Islam. Saat wilayah Islam semakin luas, Umar bin Khattab kembali memilih para guru untuk ditempatkan kepada wilayah tersebut untuk mengajarkan ajaran Islam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun