Mohon tunggu...
Muhammad Isnaini
Muhammad Isnaini Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Membaca dan menulis adalah dua sisi dari satu koin: membaca memperkaya wawasan, sementara menulis mengolah dan menyampaikan wawasan tersebut. Keduanya membangun dialog tak berujung antara pikiran dan dunia.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Evolusi Teknologi Digital dalam Pendidikan Islam

22 Januari 2025   04:48 Diperbarui: 22 Januari 2025   04:46 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan teknologi digital telah membawa transformasi signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam pendidikan Islam. Teknologi yang semakin maju menawarkan berbagai cara baru untuk memahami, mengajarkan, dan menyebarkan ilmu agama, menggantikan atau melengkapi metode pembelajaran tradisional yang telah berlangsung selama berabad-abad.

Pendidikan Islam memiliki akar yang sangat mendalam, dimulai sejak masa Rasulullah SAW. Pada masa itu, metode pengajaran berbasis hafalan, lisan, dan musyawarah menjadi inti dari transfer ilmu. Masjid dan madrasah menjadi pusat pendidikan, dengan fokus utama pada Al-Qur'an, hadis, fikih, serta cabang ilmu lainnya. Seiring berjalannya waktu, pendidikan Islam berkembang melalui penggunaan kitab-kitab karangan ulama yang diajarkan oleh para guru atau kyai kepada murid mereka.

Kemunculan teknologi digital mulai memberikan dampak nyata pada pendidikan Islam pada akhir abad ke-20. Proses ini dimulai dengan penggunaan perangkat lunak sederhana untuk pembelajaran Al-Qur'an, seperti aplikasi tafsir dan program belajar tajwid. Internet kemudian menjadi platform utama yang memungkinkan akses tak terbatas ke literatur Islam, ceramah, dan pelajaran secara online.

Transformasi ini memberikan berbagai dampak yang signifikan. Teknologi digital membuka pintu bagi umat Muslim di seluruh dunia untuk mengakses ilmu pengetahuan Islam tanpa batas geografis. Portal seperti Islam Online, Al-Islam.org, dan berbagai aplikasi belajar Al-Qur'an memungkinkan pengguna mendapatkan akses langsung ke tafsir, hadis, dan buku-buku klasik Islam. Metode tradisional yang statis kini digantikan oleh pendekatan yang lebih interaktif, seperti pembelajaran melalui video, podcast, atau webinar yang memungkinkan peserta untuk berinteraksi langsung dengan pengajar. Hal ini meningkatkan partisipasi dan pemahaman siswa.

Media sosial seperti YouTube, Instagram, dan TikTok telah menjadi sarana penting bagi para da'i untuk menyebarkan pesan Islam kepada generasi muda. Konten dakwah kreatif, seperti video singkat, infografik, dan animasi, mampu menarik perhatian audiens yang lebih luas. Namun, meskipun menawarkan banyak manfaat, transformasi digital juga membawa tantangan. Informasi yang tidak terverifikasi, kurangnya otoritas dalam penyampaian ilmu, serta potensi penyebaran paham radikal menjadi perhatian utama. Oleh karena itu, literasi digital sangat penting untuk memastikan bahwa teknologi digunakan secara positif.

Transformasi digital dalam pendidikan Islam telah mengubah cara umat Muslim mendekati ilmu agama. Namun, penting untuk menyeimbangkan teknologi dengan nilai-nilai tradisional. Menurut Azyumardi Azra, dalam bukunya Islam Substantif, kemajuan teknologi harus digunakan untuk memperkuat substansi ajaran Islam, bukan sekadar menjadi alat modernisasi tanpa arah. Selain itu, integrasi teknologi dalam pendidikan Islam memerlukan pengawasan dan regulasi yang ketat. Misalnya, platform belajar online perlu bekerja sama dengan ulama dan akademisi Islam untuk memastikan keaslian konten. Hal ini sejalan dengan pandangan Yusuf al-Qaradawi, yang menekankan pentingnya menjaga otoritas ilmu dalam menghadapi modernitas.

Evolusi teknologi digital telah membuka peluang besar bagi pendidikan Islam untuk berkembang dan mencapai lebih banyak orang. Namun, adopsi teknologi ini harus dilakukan secara bijak, dengan tetap menghormati tradisi dan prinsip-prinsip Islam. Dengan pengawasan yang tepat, teknologi dapat menjadi alat yang ampuh untuk menyebarkan ilmu agama dan memperkuat iman umat Muslim di era digital.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun