Mohon tunggu...
Muhammad Isnaini
Muhammad Isnaini Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Membaca dan menulis adalah dua sisi dari satu koin: membaca memperkaya wawasan, sementara menulis mengolah dan menyampaikan wawasan tersebut. Keduanya membangun dialog tak berujung antara pikiran dan dunia.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Rindu Dibalik Jarak: Merayakan Hari Ibu dengan Kasih Sayang yang Tak Terbatas

22 Desember 2024   20:17 Diperbarui: 22 Desember 2024   20:15 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mak dan Aku di Rumahnya Desa Kotawaringin Bangka

Hari Ibu adalah momen istimewa untuk menghargai kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu. Namun, bagi mereka yang tinggal jauh dari ibu tercinta, momen ini sering kali diiringi oleh rasa rindu yang mendalam. Bagi ibu-ibu yang telah lanjut usia, seperti seorang ibu berusia 80 tahun di Bangka, merayakan Hari Ibu tanpa kehadiran fisik anak-anaknya menjadi pengingat akan jarak, tetapi juga kesempatan untuk mempererat hubungan melalui kasih yang tak berbatas. Ibu adalah penjaga kenangan. Dari masa kecil hingga dewasa, cinta ibu selalu hadir dalam setiap langkah kita. Ketika jarak memisahkan, kenangan-kenangan tersebut menjadi penghubung yang tak terlihat. Momen-momen sederhana seperti sarapan bersama, cerita sebelum tidur, atau pelukan hangat menjadi harta yang berharga di hati.

Bagi ibu yang tinggal sendiri di kampung halaman sementara anak-anaknya berada di kota, kenangan itu sering kali menjadi penghibur di tengah kesunyian. Namun, kasih sayang anak-anaknya tetap mengalir melalui setiap panggilan telepon dan video call. Dalam setiap percakapan, mereka tidak hanya menyapa ibu, tetapi juga mengajak cucu-cucu untuk menyampaikan salam penuh cinta. Tawa kecil dari cucu yang bercerita tentang sekolah atau sekadar mengucapkan "Kami rindu, Nek," menjadi pelipur lara yang tak ternilai. Di balik suara yang terdengar melalui perangkat kecil, ada cinta yang besar. Meski pertemuan hanya dalam layar, ibu merasakan kehangatan dari cerita dan perhatian yang ditunjukkan anak-anaknya. Terkadang, percakapan itu diselingi dengan air mata, baik oleh ibu maupun anak-anak, karena rindu yang begitu mendalam. Namun, kasih sayang selalu menjadi penawar: 

Jauh di mata dekat di hati, Rindu terurai lewat telepon ini, Meski jarak tak bisa terlewati, Cinta tetap ada sepanjang hari.

Di era digital ini, jarak bukan lagi penghalang untuk saling berkomunikasi. Telepon video, pesan suara, dan foto-foto dapat menjadi cara untuk menghidupkan kehangatan keluarga. Bagi anak-anak yang sibuk di kota, merancang waktu khusus untuk berbicara dengan ibu menjadi hadiah terindah. Ceritakan tentang kehidupan sehari-hari, dengarkan cerita ibu, dan sampaikan rasa cinta dengan tulus. Teknologi bukan sekadar alat, tetapi jembatan untuk mendekatkan hati yang berjauhan. Meskipun teknologi memudahkan komunikasi, tidak ada yang dapat menggantikan kehadiran fisik. Jika memungkinkan, kunjungan singkat ke rumah ibu dapat menjadi kado yang paling berarti. Kehadiran anak-anak, walaupun hanya sebentar, dapat memberikan kebahagiaan luar biasa bagi ibu.

Hari Ibu juga menjadi pengingat untuk selalu menghargai ibu selama kita masih memiliki kesempatan. Jarak seharusnya tidak menjadi alasan untuk lupa akan jasa-jasa ibu. Tetaplah menjaga komunikasi dan hubungan emosional, meskipun kehidupan membawa kita ke tempat yang berbeda. Kasih sayang ibu adalah anugerah yang tidak tergantikan. Sebaliknya, perhatian dan cinta dari anak-anak adalah sumber kebahagiaan terbesar bagi seorang ibu, terutama di usia senjanya. Bahkan, sapaan singkat melalui ponsel dapat menjadi pengobat rindu yang menyentuh hati.

Hari Ibu adalah saat untuk merenungkan kembali betapa besarnya cinta seorang ibu, yang tetap kuat meski dipisahkan oleh jarak. Melalui kenangan, teknologi, dan upaya untuk tetap hadir, kasih sayang dapat terus mengalir tanpa batas. Mari jadikan Hari Ibu tahun ini sebagai momen untuk menunjukkan cinta dan rasa syukur kita kepada ibu tercinta. Karena meskipun berjauhan, hati yang penuh kasih selalu menemukan cara untuk tetap dekat.

Mak, Ayuk Das dan Aku serta Istri di Kampung Kotawaringin Bangka
Mak, Ayuk Das dan Aku serta Istri di Kampung Kotawaringin Bangka

Akan Pulang ke Palembang bersama Mak dan Ayuk 
Akan Pulang ke Palembang bersama Mak dan Ayuk 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun