Mohon tunggu...
Muhammad Isnaini
Muhammad Isnaini Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengalaman Pertama Najwa Lailatul Mu'jizah Memilih Pemimpin Daerah

27 November 2024   08:40 Diperbarui: 27 November 2024   08:49 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini Rabu tanggal 27 November 2024 adalah momen yang istimewa bagi keluarga kami, terutama bagi gadis kecilku, Najwa Lailatul Mu’jizah. Setelah beberapa bulan sebelumnya berpartisipasi dalam pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, kini ia kembali merasakan pengalaman demokrasi dengan memilih Gubernur Sumatera Selatan dan Walikota Palembang.

Di pagi yang cerah, kami sekeluarga bersiap menuju TPS 036 di Kelurahan Karyabaru, tepatnya di kompleks Villa Gardena 3 Palembang. Najwa tampak bersemangat, mengenakan pakaian terbaiknya dengan jilbab ungu lembut yang menjadi favoritnya. Di sebelahnya, abangnya, Ahmad Najib Ash-sholihi, turut menemani dengan senyum penuh bangga. Saya, Muhammad Isnaini, dan istri saya, Siti Nurul Atiqoh, memastikan semua persiapan berjalan lancar agar momen ini menjadi kenangan indah bagi Najwa.

Sesampainya di TPS, suasana penuh semangat demokrasi sudah terasa. Warga berdatangan dengan antusias, membawa harapan untuk masa depan yang lebih baik. Najwa memandang sekeliling dengan penuh rasa ingin tahu. Sebagai bagian dari generasi Z, suaranya sangat diharapkan oleh para kandidat. Generasi ini dikenal memiliki pandangan kritis dan cerdas dalam menentukan pilihan, sehingga kehadiran Najwa di TPS tentu menjadi kebanggaan tersendiri.

“Abi, ini seperti waktu kita milih Presiden, ya?” tanya Najwa dengan mata berbinar. Saya tersenyum dan mengangguk. “Iya, Nak. Tapi kali ini kita memilih pemimpin daerah kita sendiri. Pemimpin yang akan membawa perubahan di Sumsel dan Palembang.”

Najwa melangkah mantap ke bilik suara setelah mendapat giliran. Meski ini pengalaman keduanya, ia tetap merasa gugup namun juga bersemangat. Dengan teliti, ia membaca nama-nama kandidat dan melihat visi misi yang tertulis. Selesai memilih, Najwa keluar dari bilik dengan wajah cerah. “Sudah, Abi. Rasanya seru! Aku berharap pilihan kita bisa membawa kebaikan buat semua,” katanya dengan polos. Setelah mencelupkan jari ke tinta sebagai tanda partisipasi, Najwa tersenyum puas. Kami pun mengabadikan momen ini dengan foto keluarga di depan TPS, lengkap dengan latar bendera merah putih yang berkibar megah.

Hari itu bukan hanya tentang memilih pemimpin, tetapi juga pelajaran berharga tentang tanggung jawab sebagai warga negara. Najwa belajar bahwa setiap suara memiliki arti, dan masa depan dapat dibangun melalui keputusan kecil yang kita buat hari ini. Sebagai orang tua, saya dan Siti Nurul Atiqoh bangga melihat Najwa tumbuh menjadi pribadi yang peduli dan penuh semangat. Ahmad Najib Ash-sholihi pun turut memberi dukungan, menunjukkan bahwa peran keluarga sangat penting dalam menanamkan nilai-nilai demokrasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun