Latar belakang dari pandemi COVID-19 telah membawa perubahan terhadap dunia dengan berbagai tantangan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Di Indonesia, COVID-19 telah menjangkiti lebih dari 1,3 juta orang sejak kasus pertama diumumkan pada bulan Maret 2020, setidaknya 35.000 orang telah meninggal dunia. Selain itu, kondisi sosial-ekonomi masyarakat rentan dan miskin juga menjadi urgensi dalam kebijakan pemberdayaan masyarakat yang tidak mampu. Dalam Hal ini Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka dalam mata kuliah “Kemuhammadiyahan” yang bertujuan untuk dapat mengikuti jejak K.H Ahmad Dahlan sebagai sosok yang menginspirasi dalam etos sosialnya pada Al-Quran surat Al-Maun.
Kehidupan masyarakat belakangan ini memang seringkali melupakan akan kehidupan saudara saudara kita yang hidup dalam serba keterbatasan. Kehidupan bangsa ini semakin maju dan sejahtera dalam bidang ekonomi.Dimana ada banyak orang mampu yang bisa memperdayakan orang lain namun akibat kurangnya rasa kepedulian sehingga mereka lupa akan memberi kepada orang yang lebih membutuhkan. Namun tidak bisa dipungkiri pula disamping lingkungan masyarakat kita sendiri masih banyak yang serba kekurangan.
Pemberdayaan kaum dhuafa menjadi tanggung jawab utama bagi setiap muslim, terlebih lagi bagi mereka yang telah Allah Subhanahu Wataala berikan kelebihan harta, orang yang mempunyai kelebihan harta berkewajiban untuk membagi sebagian hartanya dengan cara berinfaq dan menunaikan zakat.
Tertulis jelas pada alQuran surat Al maun pada ayat 3 yang berarti “ dan tidak mendorong memberi makan makan orang miskin” makna dari ayat tersebut adalah disebutkan bahwa ciri ciri orang yang mendustakan agama adalah orang yang tidak memberi makan orang miskin.
Oleh karena itu, melalui program ‘Pemberdayaan Dhuafa.’ yang diadakan oleh kampus UHAMKA, melalui kelompok dari mata kuliah kemuhammadiyahan yang beranggotakan yaitu Muhammad Ilham Fikri Fathoni, Syifa Fauzia, dan Rizki Pradana melaksanakan program tersebut dengan membantu keluarga Bapak Khairul yang terletak di Jl.Bungsan RT 5/ RW 4. Bedahan Sawangan Depok, Jawa Barat.
Kondisi yang dirasakan keluarga Bapak Khairul saat ini bisa dikatakan tidak dapat ditinggali, dengan rumah yang kepemilikan orang tua seluas 50 m, kondisi rumah yang bisa di katakan tidak dapat ditempati dengan lantai yang masih tanah dan atap kayu juga dinding yang menggunakan batako yang tipis yang kemungkinan sewaktu waktu dapat runtuh, namun sudah 1 tahun ini bapak khairul dan keluarga tinggal di rumah kakaknya dikarenakan rumahnya yang runtuh dan tidak dapat dihuni lagi, rumah kakaknya pun bisa dikatakan tidak layak huni dimana rumah berukuran 3 m x 9,5 m ini ditinggali oleh 7 orang. Rumah dengan 2 petak itu memiliki fasilitas kamar mandi dapur yang terhubung menjadi satu,sedangkan kamar tidur ada diruang sebelah dengan kondisi yang kurang baik dengan atap yang bocor hingga kasur yang ditiduri oleh seluruh penghuni.
Kondisi yang dirasakan keluarga Bapak Khairul saat ini bisa dikatakan tidak dapat ditinggali, dengan rumah yang kepemilikan orang tua seluas 50 m, kondisi rumah yang bisa di katakan tidak dapat ditempati dengan lantai yang masih tanah dan atap kayu juga dinding yang menggunakan batako yang tipis yang kemungkinan sewaktu waktu dapat runtuh, namun sudah 1 tahun ini bapak khairul dan keluarga tinggal di rumah kakaknya dikarenakan rumahnya yang runtuh dan tidak dapat dihuni lagi, rumah kakaknya pun bisa dikatakan tidak layak huni dimana rumah berukuran 3 m x 9,5 m ini ditinggali oleh 7 orang. Rumah dengan 2 petak itu memiliki fasilitas kamar mandi dapur yang terhubung menjadi satu,sedangkan kamar tidur ada diruang sebelah dengan kondisi yang kurang baik dengan atap yang bocor hingga kasur yang ditiduri oleh seluruh penghuni.
Menurut Kelompok 1, bapak Khairul bekerja sebagai serabutan dari pagi sampai malam yang mana hal itu menjadi sumber mata pencaharian dengan penghasilan yang tidak menentu dan tidak dapat memenuhi kebutuhan rumah tangganya, untuk biaya sekolah pun harus menunggak, dan dibayarkan ketika penghasilannya sudah terkumpul. sedangkan ibu dewi dahulu adalah seorang guru ngaji yang sempat mengajar dipekarangan rumahnya dikarenakan tempat untuk mengajarnya sudah tidak ada yaitu rumahnya maka bu dewi berhenti mengajar ngaji dan sekarang hanya sebagai seorang ibu rumah tangga saja.
Dengan kisah yang dialami oleh Bapak Khairul, mereka bergerak hatinya untuk membantu perekonominan keluarga Bapak Khairul. Maka dari itu, Mahasiswa FKIP uhamka berusaha menggalang dana untuk Bapak Khairul guna membantu pergerakan perekonomiannya selama kurang lebih 1 bulan. Alhamdulilah dana yang terkumpul sebesar Rp 1.050.000,00.
“Dana yang terkumpul akan dibuatkan usaha warung kecil kecilan agar dapat membantu menunjak perekonomian keluarga Bapak Khairul” ujar risky pradana
Penyaluran yang diberikan kepada keluarga Bapak Khairul dilakukan pada tanggal 8 – 10 januari 2022 kegiatan ini berhasil dilaksanakan berkat bimbingan dari Bapak Dr. Izza Rohman, S.Th.I., M.A. selaku dosen pengampu mata kuliah kemuhammadiyahan serta batuan dari orang orang yang menyisihkan hartanya untuk berdonasi kepada keluarga Bapak Khairul.
“Alhamdulilah Bapak sangat senang dan juga tidak menyangka syifa dan teman temanya memberikan bantuan ke Bapak. Pada zaman ini ternyata masih ada anak muda yang peduli dengan orang yang disekitarnya” Ujar Bapak Khairul dalam keterangannya
"Kegiatan pemberdayaan keluarga duafa adalah wujud nyata kepedulian mahasiswa Uhamka untuk mengajak semua pihak untuk bersama membantu sesama, suatu ajaran penting dalam al-Qur'an. Melalui kegiatan ini, keluarga duafa mendapatkan rahmat dari ajaran Islam, mahasiswa belajar tentang rasa syukur dan tolong-menolong secara modern, dan para donatur dibantu untuk menyalurkan infak secara tepat. Saya sangat mengapresiasi kegigihan mahasiswa di kelompok ini. Semoga menjadi amal saleh yang menginspirasi amal-amal saleh berikutnya di masa mendatang." Tutur Bapak Dr. Izza Rohman, S.Th.I., M.A.sebagai dosen pengampu dari kelompok 1.
Pihak mahasiswa dan dosen pengampu berharap kegiatan pemberdayaan ini dapat menyelaraskan tali silahturahmi dan meringankan sedikit beban perekonomian yang sedang dialami.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H