Pada pembelajaran di Taman Kanak-kanak biasanya sering juga menggunakan metode yang bisa digunakan salah satunya adalah metode proyek. Proyek dapat disebut juga dengan suatu metode pembelajaran yang dilakukan oleh anak dengan begitu dapat melakukan pendalaman tentang satu topik pembelajaran yang diminati.
Menurut Nurhayati (2010:4), proyek adalah suatu upaya atau aktivitas yang diorganisasikan untuk mencapai suatu tujuan, sasaran dan harapan-harapan penting dengan menggunakan anggaran dana serta sumber daya yang tersedia, yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu.
Dunia anak memang dunia bermain, dengan begitu dapat meningkatkan aspek-aspek perkembangan melalui kegiatan bermain, kemungkinan besar permainan yang dapat dilakukan untuk menstimulasi kreativitas anak, yaitu salah satunya dengan menggunakan pendekatan proyek. Pendekatan proyek adalah suatu strategi yang dapat bunda atau tanda gunakan untuk mengembengkan prinsip bermain sambil belajar dan dapat menjadikan anak sebagai pusat di pelaksanaan pembelajaran anak usia dini.
Pada metode seperti ini sehingga banyak ilmu pengetahuan yang di dapat oleh anak ketika melakukan sesuatu secara mandiri, dengan begitu anak mampu membuat anak mengingat hal tersebut karena dapat menjadikan kegiatan yang bermakna bagi anak, bahkan dapat membuat anak menambah pemahaman lebih luas, menjadikan rasa keingin tahuan anak semakin besar, dan anak kan merasa memiliki penghargaan atau perhatian dari orang lain. Oleh karena itu pendeketan proyek yang bisa diartikan suatu pendekatan yang mampu membuaat segala kegiatan terpusat pada anak dan anak bisa menjadi subjek didalam proses pembelajaran.
Dalam melakukan suatu pembelajaran proyek tentu memiliki beberapa cara atau langkah-langkah untuk melakukan suatu pembelajaran proyek, yaitu sebagai berikut :
1. Topik, pada tahap yang pertama dilakukan dengan cara menentukan atau memilih topik terlebih dahulu. Topik yang diambil harus kongkrit dan dekat dengan lingkungan anak, selain itu guru dan anak harus membuat kesepakatan tentang topik yang harus diambil.
2. Â Eksplorasi, pada tahap kedua dilakukan dengan cara anak harus distimulus terlebih dahulu, dengan mengungkapkan berbagai pertanyaan, selain komentar atau ide-ide yang sesuai dengan topik.
3. Â Pengorganisasian pada tahap ketiga dilakukan dengan cara semua ide-ide dan pertanyaan anak dikembangkan menjadi kegiatan belajar yang lebih eksploratif, selain itu tidak lupa membuat dokumentasi berupa foto atau video dll.
4. Â Diskusi atau representasi, pada tahap keempat dilakukan dengan cara anak akan berbagi, mencari solusi, jawaban, dan berbagai perasaan berupa ungkapan tentang suatu kegiatan yang dilakukan. Selain itu juga membandingkan antara pengetahuan awal dan pengetahuan setelah melakukan pembelajaran.
5. Â Ringkasan dari semua kegiatan, pada tahap kelima adalah suatu puncak dari semua rangkaian kegiatan atau pengalaman didalam melakukan kegiatan, dengan begitu guru dapat melakukan evaluasi dengan anak-anak tentang apa yang telah dipelajari serta apa saja yang telaj dicapai.
Selanjutnya dalam mengenai bentuk kegiatan lainnya yaitu membuat hiasan dinding dengan kertas origami, membuat gantungan jendela dengan kertas origami, membuat topi dari kertas karton, dan membuat bangunan dari balok atau lego. Kegiatan yang dapat dilakukan untuk pengembangan kreativitas anak, antara lain :