Mohon tunggu...
Muhammad Nurfazri
Muhammad Nurfazri Mohon Tunggu... Penulis - Educator

Education, Social, Conversation Analyst

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dari Bahasa Gaul Anak Jaksel-Pandangan Psycholinguistic Terhadap Pemerolehan Bahasa

13 Januari 2022   14:08 Diperbarui: 13 Januari 2022   14:18 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


C. Hubungan dan perbedaan
Ini berarti peningkatan dalam kata-kata kualifikasi dan relasional (Ingram & David, 1989).


Periode ketiga. Stern membuat klasifikasi bahwa anak-anak dapat lebih komprehensif dalam perkembangan bahasa mereka: a) Kalimat lebih baik ketika mereka menyertakan istilah untuk hubungan model struktural, seperti "subjek dan objek.", b) Perolehan intonasi dimulai dan bisa memakan waktu bertahun-tahun untuk selesai Dan yang terakhir adalah periode keempat. Tahap ini akan; 1) Struktur hierarkis dan perolehan kalimat yang disematkan atau subordinat menggantikan penjajaran kata-kata dalam sintaksis., 2) Beberapa morfem gramatikal saat ini sedang diperoleh., dan 3) Waktu dan kausalitas sekarang menjadi perhatian anak. Namun, studi lebih mendalam terhadap anak-anak selama periode keempat. Misalkan seorang anak berusia 3 tahun belum memiliki kata-kata sendiri seperti "baba", "Mama", "Papa", "bubu", dan lain-lain.

 Biasanya anak-anak lebih mudah berbicara dengan kata-kata yang memiliki huruf "M" karena "M" adalah huruf yang paling mudah untuk diucapkan. Artinya, anak memiliki masalah dalam memperoleh bahasa. Tahap pendahuluan memicu masalah seperti ini. Untuk mengatasi masalah ini, orang tua harus berbicara dengan bayi sejak ia lahir. Oleh karena itu, anak-anak yang berusia tiga tahun harus memiliki bahasanya sendiri. Dengan kata lain, setidaknya mereka harus bisa mengucapkan 3-4 kata, pronoun, dan lain-lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun