Dari Game Menjadi Kenyataan: Sebuah Hotel Korsel Mengadopsi "Squid Game" dengan Hadiah Luar Biasa

                                                                      

                                                         

Belakangan ini viral kehadiran sebuah permainan yang tayang di serial neflix yaitu Squid Game. Squid game merupakan sebuah film yang berasal dari Korea Selatan memiliki serial tentang pertahanan hidup dengan cara brutal. Pasalnya, film yang bergenre drama tersebut hadir menjadi versi kehidupan nyata yang sedang terjadi di Korea Selatan.

Dari fenomena yang besar tersebut, hampir bagian dunia memanfaatkan tren tersebut. Salah satunya adalah sebuah hotel yang berada di Provinsi Gangwon Korea Selatan ini membuat tindakan yang menyita perhatian publik bahkan dunia yaitu memainkan "Squid Game" di tempatnya. Akan tetapi, berbeda dengan versi film nya. Tindakan ini dilakukan tanpa melakukan pembunuhan yang kita lihat pada versi aslinya.

Seperti yang di lansir dari "The Korea Times" pada 13 Oktober 2021 menyatakan bahwa St.John's Hotel yang berada di Gangneung akan membuat sebuah acara yang sama dengan Squid Game. Ada hal yang fantastis, pemenang dari game tersebut akan di beri hadiah sebesar 5 juta won (sekitar $4.178 USD). Hadiah yang besar tersebut membuat orang-orang di sana turut hadir untuk mendaftarkan diri nya sebagai peserta. 

Game ini di buka untuk umum, untuk mendaftar, setiap peserta akan di kenakan biaya sebesar 10 ribu won ($8.39 USD). Dari hasil penjualan tiket, game tersebut tidak menyisakan slot untuk di pesan, karena game tersebut sangat di minati oleh masyarakat di Korea Selatan. Dapat di lihat dari postingan dari akun pihak hotel, setelah dua hari hotel memposting pengumunan, maka tiket langsung ludes pada hari itu juga. 

Source : https://www.instagram.com/stjohnshotel/

Tidak sampai di situ, jika melihat dari postingan instagram dari akun resmi pihak hotel. Permainan ini akan di selenggarakan pada tanggal 24 Oktober mendatang.  Pada sistem permainan, di awal pertunjukan, para peserta di berikan kartu nama dengan nomor telepon yang bersifat misterius. Seluruh peserta di tuntut agar bertemu di sebuah hutan pinus berada dekat hotel sebagai tempat untuk bertanding. Dalam pertandingannya terdapat empat sesi yaitu Bunga Mugungwha yang telah mekar ('Red Light, Green Light'), selanjutnya mereka akan di alihkan ke permainan tarik tambang, terus 'ttakji chigi' ( membalik ubin kertas ), dan yang terakhir adalah "dalgona" yang merupakan sebuah tantangan permen gula datar.

Di sisi lain, permainan ini tidak memiliki unsur membunuh, tapi para peserta yang tidak mengikuti aturan maka mereka akan di singkirkan. Faktanya, game pada kehidupan nyata ini memiliki kesamaan lainnya pada versi yang asli yaitu peserta tidak akan mengetahui siapa tuan rumah hingga permainan berakhir.

Marketing ini bertujuan untuk meningkatkan popularitas hotel. Namun, pemerintah kota mengeluarkan surat pemberitahuan kepada pihak hotel agar membatalkan acara tersebut. Hal ini berlandasan pada aturan jaga jarak dengan melihat kondisi pandemi saat ini. Pihak pemerintah mengemukakan bahwa aturan saat ini hanya membolehkan setiap fasilitas akomodasi hanya dapat menyelenggarakan acara atau pertemuan hingga delapan orang, termasuk mereka yang telah di vaksinisasi dengan lengkap atau sudah dua kali melakukan vaksin.

Akan tetapi, St. John's sedang mencari informasi tambahan terkait apakah mereka harus mengubah aturan permainan atau mungkin saja untuk membatalkan acara tersebut.

Sementara itu, acara seperti ini bukanlah hal yang pertama kalinya bagi hotel untuk menguangkan Squid Game. Pada sebelumnya, mereka juga mengadakan permainan yang mana orang (tamu) harus memainkan game gunting, batu dan kertas atau di sebut dengan istilah Chamchamcham dengan peserta yang mendapatkan kartu yang sama.

Pada permainan gunting, batu dan kertas ini. Pemainyang kalah harus memberikan kartu mereka kepada yang menang. Maka, jika semakin banyak kartu yang di dapat oleh peserta dan dialah akan yang menjadi pemenangnya. 

Begitu lah ulasan terkait fenomena yang sedang viral akan terus di manfaatkan oleh beberapa pihak demi menyongsong atau mempopulerkan usaha, kegiatan dan lain sebagainya. Tapi perlu di ingat kembali, kepopuleran seharusnya tidak di dapatkan dari ide orang lain. Melainkan, seseorang atau kelompok menemukan ide yang berbeda dengan lainnya alias ide sendiri. Hal ini akan menjadikan sebuah populer yang sebenarnya.