Mohon tunggu...
Muhammad Nurfazri
Muhammad Nurfazri Mohon Tunggu... Penulis - Educator

Education, Social, Conversation Analyst

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Panduan Teknik bagi Konselor dalam Menyelesaikan Masalah Klien

14 Oktober 2021   00:52 Diperbarui: 14 Oktober 2021   01:05 995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                                                                                         Ilustrasi Konseling, Source: https://pixabay.com

Pada kesempatan kali ini, penulis akan menjelaskan terkait strategi yang bisa di gunakan sebagai seorang konselor dalam mengatasi masalah klien. Hal ini bisa di jadikan sebagai rujukan, karena terdapat beberapa tahapan yang seharusnya di perhatikan oleh konselor. 

Mungkin aja, tidak hanya bagi seorang konselor saja, individu yang ingin turut andil dalam menyelesaikan masalah individu bersifat pribadi agar lebih mudah untuk mengidentifikasinya. Yuk simak penjelasan berikut.

Teknik merupakan upaya atau cara serta metode yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu. Secara garis besar, setiap tujuan memiliki cara nya masing-masing. 

Sehingga, pemilihan teknik akan mempengaruhi hasil dari tindakan yang akan di lakukan. Oleh karena itu, pemerhatian terhadap metode menjadi hal yang penting untuk menggapai hasil yang maksimal. 

Selain itu, bimbingan di defenisikan sebagai bentuk arahan, pertolongan, bantuan, dan tuntunan terhadap seseorang yang sedang membutuhkan dalam menyelesaikan masalah yang bersifat pribadi.

Dan juga, konseling hadir untuk melengkapi untuk pemaknaan dan menunjang keberhasilan sebuah konsep BK. Konseling di artikan sebagai hubungan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan sikap penerimaan dan pemberian kesempatan dari konselor kepada klien.

Jadi, teknik bimbingan dan konseling adalah metode yang di pilih dalam membantu individu yang dilakukan oleh konselor dengan klien dengan cara tatap muka dalam menentukan problem solving untuk menyelesaikan masalah yang bersifat rahasia sekaligus meningkatkan kompetensi individu agar lebih percaya diri dalam mengambil keputusan atau tindakan.

Di samping itu, sebagai sosok konselor harus mengetahui beberapa jenis masalah yang kerap mengganggu klien atau individu, diantaranya:

1. Masalah Pelajaran atau Proses Pembelajaran

BK memang di identikan berada di sekolah. Justru itu, BK yang akan mengetahui berbagai masalah yang satu ini. Masalah seperti ini akan menjadi masalah umum bagi para siswa. 

Akan tetapi, masalah ini tidak hanya muncul dari siswa saja, terhadap pengajar juga akan mengalami masalah yang satu ini. Sebagai seorang konselor yang berada di sekolah mungkin akan lebih sering menemukan masalah seperti ini.

2. Masalah Pendidikan

Berbeda dengan sebelumnya, masalah pendidikan di maksudkan kepada siswa yang baru saja memasuki sekolah baru atau pindah sekolah. Biasanya, mereka akan mengalami seperti tahap adaptasi, sosialisasi, pelajaran, tata tertib sekolah, guru-guru, teman sebaya, dan lain sebagainya. 

Jika guru BK mendapatkan siswa yang seperti ini, maka sudah semestinya untuk di ajak diskusi atau pemberian pengetahuan tambahan terhadap sekolah baru yang ia tempuh sekarang.

3. Masalah Pekerjaan

Tidak hanya berada dalam lingkup sekolah. Bimbingan dan Konseling juga di butuhkan di luar sekolah. Misalnya masalah pekerjaan. Dalam masalah pekerjaan, kita dihadapkan pada masalah dalam memilih latihan-latihan tertentu untuk pekerjaan tertentu, memilih jenis-jenis pekerjaan yang cocok, mendapatkan penjelasan tentang jenis pekerjaan, dan penempatan dalam pekerjaan tertentu.

4. Masalah Penggunaan Waktu Senggang

Hal ini bisa saja meliputi hampir semua individu. Terutama dalam kondisi saat ini, hampir semua pekerjaan dan pendidikan di lakukan secara online atau dalam jaringan. Hal ini mengakibatkan berbagai aktivitas di lakukan dari rumah. Ketika seseorang merasa tidak tahu akan apa yang harus ia lakukan. 

Justru ini akan menjadikan waktu yang sia-sia. Masalah ini dirasakan oleh semua orang dalam menghadapi waktu-waktu luang yang tidak terisi oleh suatu kegiatan tertentu. Ketidakmampuan menggunakan waktu senggang kadang-kadang dapat menimbulkan masalah-masalah yang lebih besar lagi.

5. Masalah Sosial

Sudah tidak menjadi hal yang dapat di hindari. Sejatinya, manusia sebagai makhluk sosial akan menemukan berbagai kesenjangan sosial dalam kehidupannya. Kadang-kadang kita menghadapi kesulitan dalam hubungannya dengan individu lain atau dengan lingkungan sosial. 

Masalah ini timbul karena kurangnya kemampuan berhubungan dengan lingkungan sosial atau lingkungan sosial itu sendiri kurang sesuai dengan keadaan diri. Dalam kasus seperti ini, seorang konselor di butuhkan untuk menguatkan jiwa sosial individu agar lebih bisa bergaur serta menerimah lingkungan dimana mereka tinggal.

6. Masalah Pribadi

Setiap individu pasti memiliki masalah yang menyangkut dirinya. Berbagai latarbelakang yang berbeda akan menjadi alasan utama hadirnya masalah ini. Dalam situasi tertentu, manusia dihadapkan pada suatu kesulitan yang bersumber dari dalam dirinya. Masalah-masalah tersebut timbul karena individu merasa kurang berhasil dalam menghadapi dan menyesuaikan diri dengan hal-hal yang ada dalam dirinya sendiri.

Seperti yang sudah di jelaskan di awal kalimat. Selanjutnya, penulis akan memberikan gambaran terhadap teknik yang bisa di lakukan dalam proses bimbingan dan konseling. Adapun teknik yang akan di angkat dalam artikel ini adalah studi kasus. Pemilihan studi kasus merupakan cara untuk menemukan bukti atau data secara komprehensif dan intregatif. 

Terutama dalam memahami sikap, sifat, masalah, dan data dari individu. Dalam bimbingan dan konseling, studi kasus di artikan sebagai proses pemahaman klien atau individu untuk menemukan masalah apa yang sedang dihadapi sehingga bisa menghasilkan rumusan solusi yang bisa membawa arah positif serta membimbing individu agar lebih berani dan mengembangkan potensi yang dimiliki.

            Adapun hal-hal yang bisa di laksanakan dalam studi kasus, sebagai berikut:

1. Mengenali gejala

Seperti yang sudah di jelaskan sebelumnya, setiap individu memiliki karateristik masalah yang berbeda-beda. Dalam tahap ini, pengenalan gejala atau masalah adalah hal yang dasar untuk menemukan problem solving terhadap masalah yang sedang di hadapi oleh klien.

2. Membuat deskripsi secara objektif

Setelah itu, objektivitas terhadap masalah di perlukan untuk mempersempit masalah. Sehingga, jalan keluar bisa di temukan.

3. Mempelajari lebih lanjut aspek

Keberlanjutan jenis masalah semestinya harus di pertimbangkan oleh konselor. Hal ini akan memberikan gambaran dalam penyelesaian masalah.

4. Jenis masalah

Hampir sama dengan gejala, namun jenis masalah merupakan jenis masalah yang lebih spesifik.

5. Membuat perkiraan penyebab masalah

Perkiraan di maksudkan untuk pemikiran awal seorang konselor ketika mendengar hasil cerita klien.

6. Membuat perkiraan kemungkinan akibat

Aspek lain dalam perkiraan menjadikan konselor lebih detail untuk merumuskan masalah. Oleh karena itu, konselor bisa menemukan penyebab dalam masalah klien.

7. Kerangka berpikir

Brainstorming sangat di butuhkan untuk menuntaskan masalah lebih teratur.

8. Perkiraan penyebab masalah untuk informasi

Masalah kerap sekali mendatangkan berbagai kegundahan bagi penyandangnya. Sebagai seorang konselor harus bisa untuk selalu mencari informasi terkait masalah yang sedang di alami oleh klien seperti keluarga klien, orang-orang terdekat klien, lingkungan, dan lain sebagainya.

9. Langkah pengumpulan data

Setelah tahapan di atas sudah dilakukan, selanjutnya konselor akan melakukan pengumpulan data dari Individu.

Dalam mengumpulkan data terdapat dua jenis metode: tes dan non tes. Dalam metode tes bisa di lakukan sebagai berikut:

  • Tes Intelegensi
  • Tes Bakat
  • Tes Minat
  • Tes Kepribadian
  • Tes Perkembangan Vokasional
  • Tes Hasil Belajar (Achievement Test)

Non tes

  • Observasi
  • Angket atau Kuesioner
  • Wawancara
  • Studi Dokumenter (Documentary Study)
  • Otobiografi
  • Sosiometriis

Nah, di atas merupakan penjelasan yang bisa di gunakan seorang konselor atau guru mungkin juga bagi seseorang yang ingin terjun dalam menyelesaikan masalah individu lainnya.

Selain itu, pemahaman serta pemilihan cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah yang di hadapi klien atau seseorang akan memberikan suatu energi positif agar orang tersebut bisa keluar dari masalahnya secara lebih efektif. 

Soalnya, masalah yang bersifat pribadi merupakan masalah yang crucial di bandingkan masalah luar pribadi. Karena sejatinya, masalah pribadi memiliki arti masalah diri yang menyangkut jiwa dan batin seseorang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun