Mohon tunggu...
Muhammad Nurfazri
Muhammad Nurfazri Mohon Tunggu... Penulis - Educator

Education, Social, Conversation Analyst

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN di Masa Pandemi: Beginilah Upaya Mahasiswa Pulihkan Ekonomi Masyarakat

29 Agustus 2021   11:20 Diperbarui: 29 Agustus 2021   11:45 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1.1 dokumentasi pribadi
1.1 dokumentasi pribadi

                                                                                                                    

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bentuk pengabdian seorang mahasiswa ke masyarakat. Mahasiswa tingkat akhir akan menjalani KKN secara berkelompok untuk merealisasikan ilmu yang diemban selama ia belajar di kampus. 

Berbeda dengan KKN pada umumnya, KKN tahun ini menjadi KKN yang dilaksanakan dari rumah atau disebut dengan KKN DR (Kuliah Kerja Nyata Dari Rumah) Sisdamas. KKN DR merupakan cara untuk meminimalisir bentuk kegiatan berkerumun agar tidak menyebabkan kemunculan cluster baru dalam masa kondisi pandemi saat ini.

Sama seperti mahasiswa angkatan 2018 yang sedang menjalankan KKN DR Sisdamas 2021 yang berbasis pengabdian diri di lingkungan sekitar rumah mereka tinggal. KKN DR 2021 kali ini menimbulkan berbagai kesulitan yang di alami mahasiswa. Salah satu contoh kelompok KKN 108 UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang diketuai oleh Muhammad NurFazri---seorang mahasiswa UIN SGD Bandung jurusan Pendidikan Bahasa Inggris.

Kelompok KKN 108 melakukan pengabdian di Desa Cibiru Hilir, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung. Dengan segala pembatasan yang ada, terdapat program yang menyita perhatian masyarakat sekitar yaitu penggalangan dana dan beras perelek untuk masyarakat isoman serta yang sedang membutuhkan.

Program tersebut merupakan program kerja sama antara pihak mahasiswa KKN dengan Karang Taruna Bumi Harapan. Karang Taruna merupakan sebuah organisasi pemuda atau remaja yang bergerak dalam bidang sosial. Kerja sama tersebut telah menghasilkan hasil yang bisa membantu masyarakat yang sedang menjalani ISOMAN (Isolasi Mandiri) akibat terpapar virus covid-19.

Galang dana dilaksanakan pada hari minggu tanggal 8 agustus 2021 di sekitaran Pasar Minggu, Desa Cibiru Hilir. Galang dana tersebut dimanifestasikan dengan pertunjukan musik akustik.

whatsapp-image-2021-08-25-at-14-41-19-612af80101019013126c8583.jpeg
whatsapp-image-2021-08-25-at-14-41-19-612af80101019013126c8583.jpeg

1.2 dokumentasi pribadi

"Kondisi pandemi saat ini telah memberikan dampak yang semua orang bisa rasakan. Dimulai dari pemecatan karyawan, pengangguran semakin banyak, dagangan banyak yang tidak habis, pelaku usaha yang bangkrut dan lain-lain. Dengan adanya penggalangan dana dengan pertunjukan akustik diharapkan bisa membantu warga yang sedang menjalani isoman terkhusus warga bumi harapan desa Cibiru Hilir", ujar Aji selaku koordinator Karang Taruna Bumi Harapan.

Masyarakat yang berada di pasar juga memberikan antusias dengan menyumbang sejumlah uang. Uang yang terkumpul lalu disalurkan ke Dapur Umum Karang Taruna untuk dimanfaatkan sebagai sarana pemenuhan kebutuhan bahan pokok makanan atau sembako. Bahan makanan kemudian akan disalurkan ke setiap rumah yang menjalani isoman.

"Kerja sama ini telah memberikan peluang bagi individu masyarakat untuk berbagi di masa pandemi. Galang dana tidak hanya bentuk penyerahan bantuan sembako, namun bagaimana kita bisa menunjukan rasa kepedulian kepada warga yang menjalani isoman. Ada banyak berita yang bisa kita lihat di media sosial, bagaimana seseorang yang sedang isoman dan dijauhi oleh masyarakat sekitarnya. 

Bahkan ada beberapa yang di asingkan. Maka dari itu, galang dana merupakan bentuk kepedulian sosial dengan menunjukkan rasa kepeduliaan satu sama lain, agar warga yang sedang isoman bisa fokus untuk proses penyembuhan diri", ujar Fazri ketua KKN-DR 108 UIN SGD Bandung.

Terdapat beberapa warga yang sedang menjalani ISOMAN di komplek Bumi Harapan, Desa Cibiru Hilir. Mereka merasa senang dengan adanya bantuan ini. Tidak hanya senang ketika mendapatkan bantuan saja, akan tetapi mereka terharu dengan adanya bantuan ini. Karenanya, hal ini menunjukkan adanya antusias hubungan kewargaan dalam lingkup satu tempat tinggal masih ada (solidaritas sosial). Ini misalanya diungkapkan oleh salah satu warga yang memperoleh bantuan.

   

1.3 dokumentasi pribadi
1.3 dokumentasi pribadi
                                                                                                            

"Saya sangat berterimah kasih atas bantuan ini dan saya terharu dengan antusias pemuda Karang Taruna dan Mahasiswa KKN yang telah melakukan galang dana serta memberikan hasilnya kepada orang-orang yang sedang menjalani isoman seperti saya. Saya harapkan bantuan seperti ini bisa menjadi model untuk masyarakat lainnya agar lebih peduli kepada masyarakat yang sedang menjalani isoman", ujar IMS---salah satu warga yang sedang isoman.

Tidak sampai di situ, kelompok KKN 108 juga melakukan gebrakan program dengan menyokong Dapur Umum Karang Taruna Bumi Harapan. Salah satu manifestasinya programnya, seperti yang diusulkan Burhan, salah seorang anggota KKN adalah membuat program "Beras Perelek". 

Program Beras Perelek merupakan program pengumpulan beras yang diambil dari warga secara door to door yang kemudian didistribusikan kepada warga yang sedang menjalani Isoman dan mengelami kesulitan akibat Pandemi, terkhusus untuk warga RW 09, Desa Cibiru Hilir.

1.4 dokumentasi pribadi
1.4 dokumentasi pribadi
1.4 dokumentasi pribadi
1.4 dokumentasi pribadi

                                                                                                                 

Berbagai dukungan pun diterima, mulai dari Ketua RW 09 yang merupakan lokasi KKN, para ketua RT, ketua DKM Masjid Al-Amanah hingga masyarakat sekitar RW 09. Dukungan silih berganti dating khususnya aparatur pemerintahan Desa Cibiru Hilir yang turut mengapresiasi program yang di tawarkan oleh mahasiswa KKN di wilayahnya.

Masalah lainnya dapat diidentifikasi dimana warga RW 09 merupakan warga yang sudah cukup maju dan berkembang menjadi masyarakat urban. Ditambah, perubahan sosial menjadikan warga yang sibuk dengan urusannya masing-masing (individualistis). Alhasil, han ini berdampak pada solidaritas warga yang mulai mengalami penurunan.

"Saya sangat mendukung atas program beras perelek ini, karena program ini akan membangkitkan kepedulian warga disini. Apalagi warga disini tidak semua bekerja akibat pandemi. Masih banyak warga yang kehilangan pekerjaan akibat phk dari perusahaan tempat mereka bekerja" ujar Yanto selaku ketua RW 09.

Harapannya, program Beras Perelek ini tidak hanya merangkul Karang Taruna, tetapi juga merangkul setiap RT yang ada di RW 09. Makanya, upaya perwujudan dimulai dengan proses pengumpula data warga yang menjadi sasaran bantuan. Dari setiap RT, mahasiswa KKN meminta data setiap warganya yang sedang dalam kondisi memerlukan bantuan dan layak untuk dibantu. Tujuannya agar penyaluran beras dapat diterima oleh orang yang tepat sasaran.

1.5 dokumentasi pribadi
1.5 dokumentasi pribadi
                                                                                                                   1"Warga di RT saya memang cukup maju, namun pada masa pandemi saat ini tidak sedikit warga yang kehilangan pekerjaan mereka. Makanya, beberapa warga tidak memiliki pekerjaan saat ini. Solusi berupa bantuan dari pemerintah juga belum cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Saya selaku ketua RT 01 mendukung penuh dan memberikan apresiasi atas program beras perelek yang ditawarkan adek-adek mahasiswa KKN. 

Semoga melalui program ini, bisa memberikan rasa empati dari setiap warga untuk lebih peduli terhadap warga yang lain. Dan juga gerakan ini bisa mendorong setiap RT, bahkan RW lainnya untuk bisa membuat program seperti ini. Saya kira program ini sangat bagus, dan jika adek-adek KKN membutuhkan bantuan pihak RT dalam menyalurkan beras ini, kami siap untuk membantu", ujar Asep Heriyuloh selaku ketua RT 01.

Salah seorang warga yang ikut berkontribusi memberikan bantuan berupa beras merasa bahwa upayanya merupakan bagian dari perwujudan solidaritas sosial. "Saya kira apapun upaya yang bisa kita lakukan di masa pandemi ini perlu ditujukan untuk kemanusiaan, khususnya perwujudan dari adanya solidaritas sosial. 

Kita sebagai manusia, perlu berbagi dengan satu sama lainnya. Yang penting tujuannya mulia karena kita pun sebagai umat beragama diajarkan untuk saling mengasihi sesama umatnya", ujar Rahmat selaku warga RW 09.

Apresiasi juga diberikan oleh kepala desa Cibiru Hilir sementara, yakni Bapak Asep Rusdan, Beliau sangat mengapreasiasi upaya mahasiswa KKN dan Karang Taruna dalam bahu-membahu mewujudkan masyarakat peduli di masa pandemi. "Tentunya, apapun yang menjadi bagian dari upaya pemulihan ekonomi dan sosial harus kita apresiasi. 

Apalagi di dalam tagline pemerintah kita, yakni Indonesia Tangguh dan Indonesia Tumbuh dari diimplementasikan oleh setiap warga. Kami sangat mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa KKN yang telah membantu mewujudkan solidaritas di desa kami. Harapannya beliau-beliau itu, kelak bisa menjadi pemimpin di wilayahnya masing-masing dan Indonesia" (Wawancara, 18 Agustus 2021).

Selanjutnya, Mahasiswa KKN kelompok 108 tetap berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan program ini. Meskipun, program ini dijadikan sebagai mercusuar alias hanya dilakukan dalam masa KKN saja. Alasannya, karena waktu KKN hanya dilaksanakan selama satu bulan. Karenanya, program ini akan dilanjutkan oleh Karang Taruna RW 09 selaku organisasi masyarakat pemuda Desa Cibiru Hilir.

"Saya sangat mengapresiasi temen-temen KKN yang sudah menjadi pengdobrak program ini. Awalnya Karang Taruna masih kesulitan untuk menjalankan program yang sudah kita rancang akibat pandemi. Namun, dengan adanya program ini. 

Seluruh anggota Karang Taruna RW 09 bisa kembali bergerak untuk membantu warga dan menunjukkan sikap kepedulian remaja kepada masyarakat. 

Sehingga, seluruh anggota Karang Taruna tidak diam akibat program yang sempat berhenti. Sekali lagi saya mengucapkan terima kasih kepada temen-temen KKN yang sudah merangkul kita dalam melaksanakan program ini. Saya berharap agar program ini bisa menjadi dorongan juga bagi Karang Taruna dan pemuda lainnya agar lebih bisa menunjukkan sikap kepedulian kepada warga", ujar Ferli selaku ketua Karang Taruna RW 09.

Selain itu, kerja sama antara Kelompok KKN 108 dengan Karang Taruna merupakan model kebersamaan kaum muda untuk menunjukkan kepedulian anak-anak remaja terhadap warga dimana mereka tinggal. Jika selama ini, kaum remaja kerap sekali diam dilingkungan masyarakat maka berbeda dengan program galang dana ini. Harapan untuk kaum remaja untuk bisa menunjukkan rasa kepedulian dan memanfaatkan kompetensi yang dimiliki. Sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh masyarakat.

Upaya yang dilakukan oleh mahasiswa KKN 108 UIN Bandung merupakan bentuk realisasi warga negara dalam menghadapi situasi krisis. Menurut Slavoj Zizek, kondisi dan situasi di masa pandemi harusnya menimbulkan solidaritas yang kuat antar penduduk global. 

Pandemi bagi Zizek juga harus dimaknai dengan persatuan segala lini baik itu pemerintah maupun swasta untuk terlibat aktif dalam menanggulanginya. Jangan sampai pandemi ini, hanya menguatkan dan mengokohkan sistem ekonomi kapitalis yang tetap dominan atas segala sumber daya untuk pemulihan pandemi Covid-19.

Lebih jauh, upaya kelompok mahasiswa KKN 108 UIN Bandung juga bagian dari implementasi bentuk solidaritas sosial. Solidaritas sosial pada dasarnya adalah bentuk manusia sebagai homo socius. 

Problem perkotaan yang berimplikasi pada gaya hidup manusia modern dengan ciri khas individualistisnya---telah melahirkan manusia-manusia yang lupa akan kondisi sekitarnya. 

Hal ini amat berbahaya karena bisa menimbulkan konflik akibat deprivasi relatif atau penguasaan akan sumber daya ekonomi yang terbatas. 

Akibatnya, masyarakat yang dilandasi oleh stratifikasi sosial tinggi bisa saja menimbulkan perpecahan atau disintegrasi karena ketidakmerataan ekonomi. Makanya, solidaritas sosial harus terus dibangkitkan, khususnya oleh masyarakat perkotaan yang mengalami fenomena kehidupan individualisme.

Alhasil, upaya mahasiswa KKN 108 UIN Bandung bisa menjadi miles stone bagi mahasiswa lainnya di Indonesia. Upaya mereka sebagai mahasiswa bagaimanapun tidak boleh terhenti di masa pandemi. Bagaimanapun kreativitas dan kolaborasi di masa pandemi memiliki banyak peluang untuk diwujudkan. Mahasiswa sebagai agent of change harus terus menjaga estafet kepemimpinan dan keberlanjutan bangsa di masa depan.

Penulis: Muhammad NurFazri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun