Masalah lainnya dapat diidentifikasi dimana warga RW 09 merupakan warga yang sudah cukup maju dan berkembang menjadi masyarakat urban. Ditambah, perubahan sosial menjadikan warga yang sibuk dengan urusannya masing-masing (individualistis). Alhasil, han ini berdampak pada solidaritas warga yang mulai mengalami penurunan.
"Saya sangat mendukung atas program beras perelek ini, karena program ini akan membangkitkan kepedulian warga disini. Apalagi warga disini tidak semua bekerja akibat pandemi. Masih banyak warga yang kehilangan pekerjaan akibat phk dari perusahaan tempat mereka bekerja" ujar Yanto selaku ketua RW 09.
Harapannya, program Beras Perelek ini tidak hanya merangkul Karang Taruna, tetapi juga merangkul setiap RT yang ada di RW 09. Makanya, upaya perwujudan dimulai dengan proses pengumpula data warga yang menjadi sasaran bantuan. Dari setiap RT, mahasiswa KKN meminta data setiap warganya yang sedang dalam kondisi memerlukan bantuan dan layak untuk dibantu. Tujuannya agar penyaluran beras dapat diterima oleh orang yang tepat sasaran.
Semoga melalui program ini, bisa memberikan rasa empati dari setiap warga untuk lebih peduli terhadap warga yang lain. Dan juga gerakan ini bisa mendorong setiap RT, bahkan RW lainnya untuk bisa membuat program seperti ini. Saya kira program ini sangat bagus, dan jika adek-adek KKN membutuhkan bantuan pihak RT dalam menyalurkan beras ini, kami siap untuk membantu", ujar Asep Heriyuloh selaku ketua RT 01.
Salah seorang warga yang ikut berkontribusi memberikan bantuan berupa beras merasa bahwa upayanya merupakan bagian dari perwujudan solidaritas sosial. "Saya kira apapun upaya yang bisa kita lakukan di masa pandemi ini perlu ditujukan untuk kemanusiaan, khususnya perwujudan dari adanya solidaritas sosial.Â
Kita sebagai manusia, perlu berbagi dengan satu sama lainnya. Yang penting tujuannya mulia karena kita pun sebagai umat beragama diajarkan untuk saling mengasihi sesama umatnya", ujar Rahmat selaku warga RW 09.
Apresiasi juga diberikan oleh kepala desa Cibiru Hilir sementara, yakni Bapak Asep Rusdan, Beliau sangat mengapreasiasi upaya mahasiswa KKN dan Karang Taruna dalam bahu-membahu mewujudkan masyarakat peduli di masa pandemi. "Tentunya, apapun yang menjadi bagian dari upaya pemulihan ekonomi dan sosial harus kita apresiasi.Â
Apalagi di dalam tagline pemerintah kita, yakni Indonesia Tangguh dan Indonesia Tumbuh dari diimplementasikan oleh setiap warga. Kami sangat mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa KKN yang telah membantu mewujudkan solidaritas di desa kami. Harapannya beliau-beliau itu, kelak bisa menjadi pemimpin di wilayahnya masing-masing dan Indonesia" (Wawancara, 18 Agustus 2021).
Selanjutnya, Mahasiswa KKN kelompok 108 tetap berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan program ini. Meskipun, program ini dijadikan sebagai mercusuar alias hanya dilakukan dalam masa KKN saja. Alasannya, karena waktu KKN hanya dilaksanakan selama satu bulan. Karenanya, program ini akan dilanjutkan oleh Karang Taruna RW 09 selaku organisasi masyarakat pemuda Desa Cibiru Hilir.
"Saya sangat mengapresiasi temen-temen KKN yang sudah menjadi pengdobrak program ini. Awalnya Karang Taruna masih kesulitan untuk menjalankan program yang sudah kita rancang akibat pandemi. Namun, dengan adanya program ini.Â