Mohon tunggu...
Muhammad Sofan
Muhammad Sofan Mohon Tunggu... Konsultan - WNI bukan WNA

Pengamat Kebhinekaan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Nestapa Gerindra, Jalan Lurus yang Ditentang Kuasa

17 Juli 2019   22:46 Diperbarui: 17 Juli 2019   22:47 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sudah Gagal, menggugat perdata Ketua Umumnya, ngotot kuris lagii.. (apa ini keadilan?)

Bagaimana dengan nasib para caleg Gerindra yang di jalan luruuuuuus, mereka terpilih karena rakyat, namun kemudian karena kuasa PEMILIK PARTAI haruskah mereka gagal dilantik?

Sungguh para caleg gagal, hemat penulis menggunakan "nalar pincang" yang merugikan nama baik partai. Nalar pincang ini terlihat dalam sikap politik praktis, dimana sejarah akan mencatat perpolitikan Indonesia mengenai Sederet Caleg Gagal Partai Gerindra yang pernah berjama'ah menuntut partai sendiri untuk sebaris kursi legislatif di tempat suci (Senayan).

"Bahwa inti gugatan ini adalah pelanggaran hak Para Penggugat selaku Anggota dan bahkan kader Partai Gerindra yaitu hak untuk menentukan kebijakan serta hak untuk dipilih (vide Pasal 15 ayat (2) UU Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik) oleh Para Tergugat karena tidak menetapkan Para Penggugat sebagai Anggota Legislatif dari Partai Gerindra yang secara rinci akan diuraikan dalam uraian pokok perkara," demikian bunyi gugatan perdata caleg Gerindra.

Substansi di atas adalah CAGAL (Caleg Gagal) menghendaki partai menggunakan hak VETO untuk menetapak sebagai caleg yang akan dilantik. Hak Veto jika ditelisik merupakan perwujudan Penguasa "Iki lo aku penguoso". Tentu ini akan menimbulkan penyakit dikemudian hari. 

Belum lama ini Hanura sudah mulai ditinggalkan pendukungnya karena konflik internl, haruskah Gerindra turut ditinggalkan juga ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun