Malang, 6 Desember 2024 – Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Edi Purwanto, dosen keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), memberikan wawasan mendalam mengenai pentingnya program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Program ini, yang sudah eksis sejak 1976, merupakan salah satu pilar utama dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan peserta didik di sekolah. Sebagai salah satu program kesehatan masyarakat, UKS bertujuan menciptakan lingkungan sekolah yang sehat sekaligus mendukung proses belajar-mengajar secara optimal.
Program UKS telah mendapatkan penguatan hukum melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri pada tahun 1984, yaitu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri. SKB ini kemudian diperbarui pada tahun 2003 untuk menyesuaikan dengan kebutuhan zaman. Dalam risetnya, Edi menyoroti bahwa konsep Trias UKS—yang mencakup Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan, dan Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat—adalah fondasi utama dalam menjalankan program ini.
Tujuan Program UKS: Mewujudkan Generasi Sehat
Dalam penelitian ini, Edi menjelaskan bahwa UKS memiliki tiga tujuan besar yang menjadi tonggak keberhasilannya. Pertama, program ini bertujuan untuk membina usaha kesehatan sekolah secara menyeluruh. Pembinaan ini melibatkan semua elemen di sekolah, termasuk peserta didik, guru, dan tenaga kependidikan lainnya. Langkah ini penting agar kesehatan menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari di sekolah.
Kedua, UKS bertujuan untuk mengembangkan usaha kesehatan sekolah. Artinya, program ini tidak hanya berfokus pada penerapan dasar-dasar kesehatan, tetapi juga mendorong inovasi yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing sekolah. Setiap institusi pendidikan memiliki karakteristik unik yang membutuhkan pendekatan kesehatan yang disesuaikan. Oleh karena itu, pengembangan program harus dilakukan secara fleksibel dan kreatif.
Ketiga, peningkatan sarana dan prasarana menjadi tujuan penting lainnya. Sarana seperti ruang UKS, peralatan medis dasar, hingga media informasi kesehatan sangat dibutuhkan agar program dapat berjalan secara optimal. Dengan adanya sarana yang memadai, pelayanan kesehatan kepada siswa dapat dilakukan dengan lebih baik, sekaligus mendukung kegiatan edukasi kesehatan.
Manfaat Konkret dari Program UKS
Hasil penelitian ini menunjukkan berbagai manfaat nyata yang dapat dirasakan oleh masyarakat sekolah. Salah satunya adalah meningkatnya penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di kalangan siswa. Siswa yang terbiasa menerapkan PHBS, seperti mencuci tangan dengan benar, menjaga kebersihan lingkungan, dan mengonsumsi makanan sehat, akan memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik. Langkah ini sangat penting, terutama di masa pascapandemi, ketika pencegahan penyakit menjadi prioritas utama.
Selain itu, melalui UKS, siswa diajarkan untuk mengenali makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya. Pengetahuan ini sangat relevan mengingat maraknya peredaran makanan tidak sehat di sekitar lingkungan sekolah. Dengan edukasi yang diberikan, siswa dapat lebih selektif dalam memilih makanan, sehingga risiko keracunan atau gangguan kesehatan lainnya dapat diminimalkan.
Pembentukan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat juga menjadi salah satu dampak positif dari UKS. Lingkungan yang bersih tidak hanya mendukung kesehatan fisik, tetapi juga berpengaruh pada kesehatan mental siswa. Ruang belajar yang nyaman dan bebas dari polusi akan meningkatkan konsentrasi dan semangat belajar siswa.
Pembentukan Kader dan Satuan Tugas Kesehatan Sekolah
Salah satu inovasi yang digagas dalam program UKS adalah pembentukan satuan tugas kesehatan sekolah. Satuan tugas ini terdiri dari siswa, guru, dan tenaga kesehatan yang dilatih secara khusus untuk menangani berbagai isu kesehatan di sekolah. Mereka berperan sebagai garda terdepan dalam mengedukasi dan mengawasi pelaksanaan program kesehatan.
Satuan tugas ini juga dilibatkan dalam berbagai kegiatan pelatihan, seperti cara mencuci tangan yang benar, penanganan pertama pada kecelakaan, hingga pemberian edukasi kesehatan kepada teman-temannya. Dengan adanya satuan tugas ini, kesadaran akan pentingnya kesehatan dapat disebarluaskan secara efektif di kalangan siswa.
Tidak hanya itu, kader kesehatan sekolah yang dibentuk melalui UKS juga mendapatkan pelatihan khusus untuk menjadi agen perubahan di masyarakat. Mereka tidak hanya bertugas di sekolah, tetapi juga membawa kebiasaan hidup sehat ke lingkungan tempat tinggal mereka. Dampak dari program ini pun meluas, tidak hanya dirasakan oleh sekolah, tetapi juga oleh komunitas di sekitarnya.
Pentingnya Sarana dan Prasarana yang Memadai
Salah satu poin penting yang disoroti oleh Edi Purwanto dalam penelitiannya adalah kebutuhan akan sarana dan prasarana yang memadai. Banyak sekolah di Indonesia yang belum memiliki fasilitas UKS yang layak, sehingga program kesehatan tidak dapat berjalan dengan optimal. Oleh karena itu, pemerintah dan pihak terkait perlu memberikan perhatian lebih pada aspek ini.
Sarana seperti UKS kit, media informasi berupa poster atau leaflet, serta buku pencatatan aktivitas kesehatan sangat dibutuhkan untuk mendukung keberhasilan program ini. Dengan adanya sarana tersebut, siswa dapat belajar secara mandiri tentang berbagai aspek kesehatan. Selain itu, ruang UKS yang dilengkapi dengan peralatan medis dasar juga sangat penting untuk memberikan pelayanan kesehatan pertama kepada siswa yang membutuhkan.
Pendidikan Kesehatan untuk Seluruh Komunitas Sekolah
UKS tidak hanya bertujuan untuk mendidik siswa, tetapi juga melibatkan seluruh komunitas sekolah, termasuk guru dan orang tua. Dalam penelitian ini, Edi menekankan pentingnya pendidikan kesehatan yang dilakukan secara terintegrasi. Guru, misalnya, dilatih untuk memberikan materi kesehatan yang relevan kepada siswa, baik melalui kegiatan belajar-mengajar maupun program ekstrakurikuler.
Orang tua juga diajak untuk berpartisipasi aktif dalam program UKS, misalnya melalui kegiatan seminar atau workshop tentang kesehatan anak. Dengan keterlibatan orang tua, kebiasaan hidup sehat yang diajarkan di sekolah dapat diterapkan secara konsisten di rumah.
Pembinaan Berkelanjutan sebagai Kunci Keberhasilan
Edi juga menekankan bahwa pembinaan UKS harus dilakukan secara berkelanjutan agar dampaknya dapat dirasakan dalam jangka panjang. Salah satu tantangan terbesar dalam program ini adalah konsistensi pelaksanaannya. Banyak program kesehatan yang hanya berjalan sementara karena kurangnya dukungan atau anggaran.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan kerjasama yang erat antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat. Pemerintah perlu menyediakan anggaran yang memadai, sementara sekolah harus memiliki komitmen untuk menjalankan program ini secara konsisten. Selain itu, masyarakat juga perlu mendukung dengan cara aktif terlibat dalam berbagai kegiatan kesehatan yang diadakan oleh sekolah.
Rekomendasi untuk Penguatan Program UKS
Dalam penelitiannya, Edi Purwanto memberikan beberapa rekomendasi untuk meningkatkan efektivitas program UKS di Indonesia. Salah satunya adalah perlunya pembaruan pedoman pelaksanaan UKS agar lebih relevan dengan kebutuhan zaman. Teknologi, misalnya, dapat dimanfaatkan untuk mengedukasi siswa tentang kesehatan melalui media digital seperti aplikasi atau video pembelajaran.
Selain itu, Edi juga menyarankan agar kolaborasi antara pemerintah daerah, sekolah, dan masyarakat diperkuat. Dengan kolaborasi yang baik, berbagai tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan UKS dapat diatasi dengan lebih efektif.
Rekomendasi lainnya adalah perlunya peningkatan alokasi anggaran untuk program UKS. Anggaran ini dapat digunakan untuk pengadaan sarana dan prasarana, pelatihan kader kesehatan, hingga kampanye kesehatan di sekolah. Dengan dukungan finansial yang memadai, program UKS diharapkan dapat berjalan dengan lebih optimal.
Penutup: UKS sebagai Investasi Masa Depan
Penelitian yang dilakukan oleh Edi Purwanto ini menegaskan bahwa UKS bukan sekadar program tambahan, melainkan investasi masa depan bagi generasi muda Indonesia. Dengan menciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan mendidik siswa tentang pentingnya kesehatan, UKS berperan besar dalam mencetak generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga sehat secara fisik dan mental.
Dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah, sekolah, dan masyarakat, sangat dibutuhkan agar program ini dapat terus berjalan dan memberikan dampak positif. Dengan komitmen bersama, UKS dapat menjadi motor penggerak perubahan menuju Indonesia yang lebih sehat dan sejahtera. "UKS bukan hanya tentang kesehatan, tetapi juga tentang masa depan bangsa," tutup Edi Purwanto.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI