Bunuh Diri merupakan perbuatan yang tabu untuk dilakukan di Indonesia, mengingat bahwa bnuh diri adalah salah satu dosa besar. Sebagai warga Negara Indonesia yang berlandaskan pada Pancasila tentu masyarakatnya menganut agama, mengingat bahwa perbuatan bunuh diri itu sangat dilarang dalam agama. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan seseorang untuk mengakhiri hidupnya dapat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya, dan seringkali ada banyak faktor yang memicu terjadinya aksi tindakan bunuh diri tersebut.
Masalah umum yang menimpa seorang mahasiswa/i ialah karena mereka sedang menghadapi sejumlah tekanan dan tantangan yang unik selama masa studi mereka, mahasiswa/i yang sedang mengalami masalah dalam kehidupannya cenderung berisiko tinggi untuk melakukan tindakan bunuh diri untuk mengakhiri hidupnya.
Lantas mengapa Akhir-akhir ini sering terjadi tindakan Bunuh Diri, yang sebagian besar dilakukan oleh Mahasiswa/i tingkat akhir? Berikut beberapa faktor yang penulis rangkum yang dapat menyebabkan risiko bunuh diri di kalangan mahasiswa :
1. Tekanan Akademik :Â Tekanan akademik yang memang dapat menjadi salah satu faktor yang berkontribusi pada risiko bunuh diri di kalangan mahasiswa, persaingan yang intens, beban studi yang berat, ujian, dan tuntutan akademik yang tinggi dapat menciptakan stres yang signifikan. Mahasiswa sering merasakan tekanan untuk mencapai standar akademik yang tinggi tersebut dan memenuhi harapan dari pihak keluarga, teman-temannya, dan lingkungan sosialnya.Â
2. Masalah Kesehatan Mental : Gangguan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan gangguan makan bisa muncul atau memburuk selama masa kuliah. Beberapa mahasiswa mungkin mengalami perasaan kesepian dan isolasi sosial, terutama jika mereka jauh dari rumah atau tidak memiliki dukungan sosial yang kuat di lingkungan kampus.Â
Kebanyakan mahasiswa yang melakukan bunuh diri mengalami gangguan mental, seperti depresi, kecemasan, gangguan bipolar, atau skizofrenia. Gangguan mental yang tidak diobati atau tidak dikelola dengan baik dapat meningkatkan risiko bunuh diri dikalangan mahasiswa, untuk itu sangat penting untuk menjaga kesehatan mentalnya.
3. Tekanan Keluarga :Â Harapan keluarga terkhususnya orang tua sering kali untuk sukses akademik dapat menciptakan tekanan tambahan pada mahasiswa, disfungsi dalam lingkungan keluarga dapat menciptakan tekanan psikologis pada mahasiswa yang mungkin kurang memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah ini. Kurangnya dukungan moril dari lingkungan keluarga dapat menjadi faktor risiko seorang mahasiswa untuk mengakhiri hidupnya.
4. Salah Dalam Memilih Teman: Salah dalam memilih teman dapat menyebabkan seorang mahasiswa yang sedang memiliki masalah dalam hidupnya cenderung memilih opsi lain untuk menghilangkan beban dalam pikirannya, hasutan dari teman sebayanya untuk mengkonsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang di kalangan mahasiswa. Efek negatif tersebut dapat meningkatkan risiko bunuh diri lebih besar, karena ketergantungan pada perbuatan tersebut cenderung akan menambah masalah pada kesehatan mentalnya.
5. Jauh Dari Nilai-nilai Agama : Dalam agama Islam, bunuh diri dianggap sebagai tindakan yang sangat dilarang dan dianggap sebagai dosa besar. Al-Qur'an, kitab suci Islam, dengan tegas melarang bunuh diri. Ayat-ayat dalam Al-Qur'an, seperti dalam Surat An-Nisa (4:29-30):
"Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. Dan barangsiapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah."Â
Sedangkan dalam hadist berikut Nabi Muhammad Saw bersabda :
Dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang yang paling keras ujian dalam keadaan adzab hari kiamat adalah orang yang bunuh diri." (Sahih al-Bukhari)
Ancaman bagi mereka yang melakukan bunuh diri dalam ajaran Islam adalah neraka. Namun penting untuk dicatat, bahwa akhirnya Allah adalah yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang, dan Dia memiliki kuasa mutlak atas pengampunan bagi hambanya yang beriman. Pesan utama dalam Islam adalah pentingnya hidup dengan bertaqwa, menjalani hidup sesuai dengan ajaran agama, dan mencari pertolongan Allah dalam mengatasi segala bentuk permasalahan yang sedang dialami.
Terkadang seseorang mahasiswa/i yang melakukan bunuh diri mungkin menghadapi masalah kesehatan mental yang serius atau situasi yang sangat sulit, mereka cenderung untuk memilih diam dan tidak menceritakan perasaan yang dialaminya kepada anggota keluarga terkhususnya orang tua.
Mencari bantuan profesional untuk masalah kesehatan mental adalah tindakan yang dianjurkan dalam Islam, dan keluarga khususnya orang tua mereka seharusnya memahami bahwa sangat penting memberikan dukungan untuk membantu dalam situasi sulit. Namun penting juga untuk meningkatkan kesadaran tentang isu ini, dan mendukung rekan-rekan mahasiswa yang mungkin memerlukan bantuan. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang berjuang, segera carilah bantuan dari konselor kampus atau dampingi mereka untuk konsultasi psikologis.
Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes (021-500-454)
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H