Mohon tunggu...
Muhammad AzililHusna
Muhammad AzililHusna Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

mahasiswa di UIN walisongo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN RDR 77 UIN Walisongo Semarang Ajak Warga Desa Cepiring Budidaya Adenium

17 November 2021   16:41 Diperbarui: 17 November 2021   16:47 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa KKN RDR-77 UIN WALISONGO ajak warga desa Cepiring untuk budidaya Adenium pada Minggu,14 November 2021.

Di masa pandemi Covid -19, pemerintah menerapkan kebijakan pembatasan berkumpul di luar rumah. Dengan diterapkannya kebijakan ini membuat masyarakat untuk tetap tinggal di rumah guna memutus rantai penyebaran Covid -19.

Sehingga Mahasiswa KKN UIN Walisongo berinisiatif melakukan aktivitas produktif salah satunya dengan budidaya tanaman hias.

"awalnya saya membudidayakan kamboja jepang dari membantu ibu saya dan akhirnya sekarang menjadi  hobi agar tetap produktif di masa pandemi, tetapi banyak warga setempat yang datang untuk menanyakan cara perawatannya sehingga saya berinisiatif mengajak warga setempat untuk membudidayakan kamboja jepang", ungkap salah satu Mahasiswa KKN

Adenium merupakan salah satu tanaman hias yang menonjolkan bunganya sebagai daya tarik utama. Motif dan warna bunganya berwarna gabungan antara merah dan putih  sehingga banyak dicari masyarakat pencinta tanaman hias.

Adenium di Indonesia disebut "Kamboja Jepang" Di China, adenium disebut dengan nama fook hoi hwa dan dianggap sebagai bunga pembawa keberuntungan. Dengan menyimpan tanaman hias adenium di dalam rumah, diyakini akan membawa semangat, kebahagiaan, serta keberuntungan.

Adenium  memiliki popularitas tinggi. Tapi harganya masih wajar dan tidak merogoh kocek banyak untuk membudidayakannya. Hal inilah yang membuat cara budidayanya menarik untuk diketahui. Budidaya ini menggunakan media tanam polybag dan pot. Kemudian di budidayakan dengan memanfaatkan pekarangan.

"Adenium sebaiknya ditanam di tempat yang teduh, sebab jika terkena panas langsung Adenium menjadi layu", jelas mahasiswa KKN.

Kegiatan ini disambut baik oleh warga setempat. Wati salah satu warga yang mengikuti kegiatan ini merasa senang dengan kegiatan ini dia dapat mengetahui cara merawat Adenium agar tumbuh optimal.

"terimakasih kak, saya baru tahu kalo Adenium tidak cocok ditempat panas, pantas saja Adenium saya dirumah layu," ucapnya.

Wati berharap dengan adanya kegiatan ini warga setempat tetap produktif di masa pandemi ini dan dapat membantu ekonomi masyarakat setempat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun