Mohon tunggu...
Muhammad ShofwanRasyid
Muhammad ShofwanRasyid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPNVYK

Manusia biasa yang ingin menjadi luar biasa.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Diplomasi Publik Melalui Program Pertukaran Pelajar di Indonesia

25 Mei 2022   03:49 Diperbarui: 25 Mei 2022   04:04 1789
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan dunia yang sangat pesat menyebabkan berbagai aspek dalam dunia terpaksa untuk menyesuaikan diri dengan berkembang dari yang awalnya tradisional menuju ke arah yang lebih modern. 

Fenomena perubahan ini tentu disebabkan oleh berbagai hal yang salah satunya adalah globalisasi dan perkembangan iptek yang cukup cepat. Perubahan-perubahan ini tentu membuat dunia internasional perlu menyesuaikan diri akan mampu bertahan. Teknologi yang semakin canggih menciptakan dunia yang lebih ramah dan tidah terhalang batasan jarak maupun waktu. 

Hal ini menyebabkan kemajuan dalam hal hubungan internasional. Negara tidak perlu lagi kesulitan untuk menjalin hubungan baik dengan negara lain, sehingga berbagai kesepakatan dan kerjasama antarnegara terbentuk seiring berjalannya waktu. Selain sektor hubungan internasional, sektor pendidikan juga menjadi salah satu sektor yang perlu menyesuaikan perubahan-perubahan ini. 

Sektor pendidikan yang notabene merupakan salah satu pilar utama dalam menciptakan perdamaian dunia tentu perlu memiliki sistem serta indikator yang jelas. Berbagai inovasi dalam sektor ini dibuat dengan harapan dapat menciptakan masyarakat yang lebih terpelajar. Salah satu inovasi di bidang pendidikan adalah Program Pertukaran Pelajar atau Student Exchange.

Pada dasarnya, program pertukaran pelajar dinilai mampu menciptakan perdamaian dan saling pengertian atau mutual understanding di antara masyarakat dunia. Terciptanya perdamaian dan saling pengertian antar masyarakat dapat terjadi melalui kegiatan yang diselenggarakan dalam program pertukaran pelajar. Selain itu, program pertukaran pelajar juga dinilai dapat digunakan untuk menciptakan citra baik suatu negara. 

Misalnya, setelah 9/11, pemerintah AS membentuk program pertukaran pelajar yang bernama Program Pertukaran Fulbright dengan tujuan untuk meningkatkan citra Amerika Serikat dan menciptakan mutual understanding antara masyarakat dunia dengan Amerika Serikat. Sebagai sponsor aktif program pertukaran pelajar, Amerika Serikat juga membutuhkan program pertukaran pelajar untuk meningkatkan statusnya sebagai pemimpin dunia, ketika kebijakan dan tindakan suatu negara dapat dipahami dengan benar. 

Program Pertukaran Pelajar secara general mampu menjadi alat diplomasi negara, khususnya Negara Indonesia. Indonesia cukup terkenal di mata dunia internasional akan budayanya yang sangat beragam. Kekayaan alamnya yang melimpah, luas wilayah yang sangat luas, hingga bahasanya yang cukup beragam menjadi daya tarik tersendiri bagi Indonesia. Hal ini membuka mata masyarakat Indonesiabahwa keberagaman ini masih belum dikenal di mata internasional. Sehingga, pemerintah memutar otak untuk mencari cara untuk lebih mengenalkan Indonesia di mata dunia. Salah satu caranya adalah melalu program pertukaran pelajar.

  • Konsep Pertukaran Pendidikan Internasional.

Pertukaran pelajar pada zaman ini menjadi salah satu bentuk fenomena pertukaran pendidikan internasional yang umum dalam dunia pendidikan. Pemerintah dan berbagai institusi pendidikan kerap mendukung dan mempromosikan program pertukaran pelajar kepada pemuda-pemudi penerus bangsa untuk mengikuti program tersebut. 

Fenomena yang serupa dengan program-program ini dapat ditemui sejak Abad Pertengahan, namun kejelasan konsep pertukaran pelajar dan kepentinganya baru di pahami sejak abad ke-21. Perlu dibedakan antara ‘pertukaran pendidikan internasional’ dengan ‘pendidikan internasional’ dimana kata-kata ‘pertukaran’ membentuk sebuah definisi baru yang lebih spesifik akan kegunaanya . 

Dalam hal pertukaran pendidikan internasional, definisi ini menunjukkan bahwa selain gagasan mutualitas, kata pertukaran juga mengungkapkan tingkat pertimbangan tertentu, dalam arti bahwa program pertukaran merupakan bagian dari kemitraan, konvensi atau kesepakatan yang berusaha untuk memenuhi tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya oleh pihak-pihak yang terlibat.

Berdasarkan definisi tersebut, pertukaran pendidikan internasional bukanlah produk sampingan dari kegiatan internasional lainnya atau suatu hal yang pasti terjadi dalam hubungan antar negara; sebaliknya, itu adalah kegiatan yang sengaja dilakukan untuk melayani tujuan yang berbeda (Frankel, 1965: 71). Dapat dipastikan bahwa program pertukaran pendidikan internasional bertujuan untuk memenuhi tujuan politik tertentu, seperti promosi perdamaian, generasi baru yang saling pengertian, integrasi regional atau pembangunan internasional.

Mutualitas, musyawarah dan interaksi lintas budaya sangatlah penting untuk pertukaran pendidikan internasional sebagai instrumen diplomatik. Dalam diplomasi publik, komponen mutualitas mengacu pada gagasan proses komunikasi atau dialog. Komponen musyawarah menunjukkan bahwa pertukaran pendidikan internasional dapat dikelola dan dibentuk untuk melayani kepentingan tertentu, hal ini sangat penting untuk mencapai tujuan diplomatik bagi pemerintah. Akhirnya, pertukaran pendidikan internasional pastinya memerlukan interaksi lintas budaya, yang tidak diragukan lagi merupakan instrumen yang kuat untuk mendapatkan pemahaman yang jelas, netral dan tidak memihak.

  • Peran Pertukaran Pendidikan Internasional Dalam Diplomasi Publik

Pertukaran pendidikan internasional diklaim sebagai cara untuk meningkatkan citra suatu negara dan untuk mengarahkan kebijakan luar negerinya ke arah yang menguntungkan. Dalam hal ini, pertukaran siswa dipilih agar mereka mampu memahami negara tuan rumah dan mengembangkan simpati dengan sistem politik, budaya dan nilai-nilainya (de Wit, 2002: 85). 

Juga dikatakan bahwa pertukaran adalah cara paling nyata bagi pemerintah untuk mengembangkan hubungan yang stabil dan tahan lama dengan publik asing, yang juga akan bekerja untuk keberhasilan implementasi kebijakan luar negeri (Potter, 2002:8; Finn, 2003: 10). Program pertukaran dianggap sebagai cara paling sukses untuk mengembangkan citra tiga dimensi negara tuan rumah, yang berbicara sendiri tentang cita-cita, nilai-nilai inti, dan keyakinannya ketika dialami langsung oleh mahasiswa internasional; hal ini akan menciptakan persepsi yang lebih komprehensif dan tidak berprasangka tentang dinamika ekonomi, politik dan sosial negara tuan rumah.

Dalam konteks diplomasi publik, semakin akurat suatu negara dipahami oleh negara lain, semakin baik pesan yang akan dikomunikasikan dan diinterpretasikan di negara lain. Jika kita kembali ke konsep tiga dimensi diplomasi publik Mark Leonard, itu berarti bahwa dimensi pertama dan kedua, yaitu proses komunikasi jangka pendek dan menengah, akan sangat diuntungkan dari pemahaman yang lebih baik yang dihasilkan oleh pertukaran pendidikan internasional. Pada tingkat implementasi kebijakan luar negeri, pemahaman yang lebih baik menciptakan lingkungan yang mendukung karena gesekan lintas budaya berkurang.

  • Contoh Program Pertukaran Pelajar di Indonesia

Program pertukaran pelajar saat ini dapat diikuti dengan mudah. Seiring dengan berkembangnya jaman, kini banyak fondasi yang peduli terhadap pendidikan para pemuda di setiap bangsa yang akhirnya menciptakan berbagai macam program untuk menyalurkan proses pertukaran pelajar demi berkembangnya generasi muda. Berikut adalah program pertukaran pelajar yang dapat diikuti :

  1. Bina Antarbudaya, The Indonesian Foundation for Intercultural Learning, didirikan di Indonesia pada tanggal 2 Mei 1985 oleh Taufiq Ismail, Tanri Abeng, Irid Agoes, Kartono Mohamad dan Sophie Gunawan Satarie (Alm). Bina Antarbudaya adalah partner dari AFS Intercultural Program di Indonesia dan berkantor pusat di New York City, Amerika Serikat serta memiliki partner di 60 negara di dunia. Program AFS adalah program pertukaran pelajar dengan pilihan negara tujuan dan durasi yang beragam. Program Bina Antarbudaya memberikan kesempatan kepada para pelajar Indonesia untuk mendapatkan pengalaman pembelajaran antarbudaya dan pendidikan global melalui berbagai program pertukaran internasional yang terlaksana melalui kerjasama dengan mitra-mitra internasional.
  2. Indonesia – Malaysia Youth Exchange Program (IMYEP). Program ini diperuntukkan untuk pemuda-pemudi Indonesia yang siap secara fisik dan mental yang berusia 23-28 tahun. Program ini diadakan sebagai bentuk penguatan kerja sama antara Indonesia dan Malaysia. Program IMYEP berdurasi selama 14 hari, yang mana terdiri dari fase Malaysia dan fase Indonesia. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi homestay, workpalcement, courtesy call dan cultural performance.
  3. YFU Indonesia Intercultural Exchange Programs. YFU merupakan singkatan dari Youth For Understanding. Organisasi YFU telah berdiri sejak tahun 1951. Program yang ditawarkan oleh organisasi ini ada tiga macam. Pertama, yaitu Program Year (PY) yang dikhususkan untuk remaja berusia 15-17 tahun atau siswa menengah atas. Durasi dari PY adalah satu tahun. Kedua, Community College Program (CCP). Program ini adalah program untuk siswa yang baru saja lulus SMA dan ingin merasakan kuliah di luar negeri. Sistemnya, peserta program exchange ini akan berkuliah di sebuah Community College di Amerika Serikat selama dua tahun. Terakhir, Summer Program, berlangsung selama empat minggu. Program hanya berlangsung selama 4 minggu atau musim panas.
  • Dampak Bagi Negara Asal Mahasiswa

Program pertukaran pelajar memiliki dampak yang baik bagi negara asal mahasiswa yang mengikuti program. Salah satu dampaknya adalah meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia. Para Mahasiswa yang belajar diluar negeri melalui program pertukaran nantinya Ketika lulus diharapkan Kembali ke Indonesia dan mengajarkan ilmu yang mereka miliki kepada generasi muda. 

Fenomena umum bagi mahasiswa yang lulus dari program pertukaran pelajar adalah menjadi pebisnis, pengusaha, pendiri perusahaan dan star up, serta mendirikan UKM-UKM sehingga meningkatkan pendapatan dan taraf ekonomi bangsa Indonesia. Kemudian para alumni program pertukaran pelajar juga menjadi tenaga ahli diberbagai bidang seperti teknologi dan informasi, kesehatan, pemberdayaan masayarakat, hingga pertahanan dan keamanan.

Kemudian selama belajar, para mahasiswa yang mengikuti program pertukaran pelajar juga mengenalkan budaya daerah asalnya baik kepada rekan-rekanya yang berasal dari penjuru dunia, maupun kepada negara tempat dia belajar. Sehingga memunculkan stigma positif untuk berwisata dan membeli produk dalam negeri negara Indonesia. 

Hal ini tentunya berdampak baik bagi pendapatan daerah dan pendapatan nasional. Selain itu para alumni program pertukaran pelajar juga dapat mengenalkan sistem pembelajaran di negara tempatnya belajar sehingga dapat memodernisasi pendidikan bangsa Indonesia sampai kepelosok paling ujung wilayah di perbatasan. Hasilnya usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa menjadi semakin dekat untuk tercapai.

Diplomasi publik yang merupakan bagian dari soft power merupakan salah satu upaya diplomasi yang pada saat ini banyak digunakan oleh negara-negara di dunia untuk menyebarkan pengaruh, citra, nilai, budaya dan pemikiranya. Diplomasi public dijalankan secara terbuka dan menekankan pada hubungan government to people terutama yang diangggap sebagai pemimpin masa depan (future leaders) di negaranya. Yang dimaksud sebagai future leaders disini adalah para mahasiswa yang menjadi bagian dalam program pertukaran pelajar yang dididik untuk menjadi agen budaya dan memimpin diplomasi publik kepada masyarakat umum di negaranya.

Pertukaran pelajar menjadi hal yang sangat efektif untuk menyenarkan nilai, budaya, pengaruh dan citra pada negara yang ditargetkan, sehingga banyak negara yang melakukannya. Hal itu terjadi karena para alumni dari program pertukaran pelajar  tersebut ikut menyebarkan pengaruh, nilai, budaya dan citra positif negara penyelenggara berdasarkan pengalaman, wawasan dan peristiwa yang dialaminya pada saat mengikuti program tersebut. 

Selain itu para alumni program pertukaran pelajar juga tidak dilepas begitu saja, mereka dikusertakan dalam setiap program dan kegiatan yang digagas negara  penyelenggara kegiatan wlaupun mereka telah lulus. Bahkan Ketika para alumni ini telah berpulang ke tanah air, mereka juga diundang untuk mengikuti berbagai event dan program yang dibuat oleh duta besar negara penyelenggara program pertukaran pelajar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun