Mohon tunggu...
MUHAMMAD ALI EFENDI
MUHAMMAD ALI EFENDI Mohon Tunggu... Guru - Pemerhati pendidikan, penulis dan youtubef

m.ali.efendi1977@gmail.com 081335593027 YouTube: PETIR PAMUNGKAS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

100 Persen Kebahagian Untukmu, 1000 Persen Kebahagian Untukku!

4 Desember 2020   10:49 Diperbarui: 4 Desember 2020   11:13 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Koleksi pribadi

100 persen kebahagian untukmu, 1000 persen kebahagian untukku!. Semua pembaca pastilah banyak yang mencemooh tulisan ini, minimal sebagai bahan perguncingan dalam moment ngrumpi. Pastilah banyak yang salah tafsir dari judul 100 persen kebahagian untukmu, 1000 persen kebahagian untukku. 

Membahagiakan orang lain 100 persen,tapi kok kebahagiaan untuk dirinya luar biasa berlipat sampai 1000 persen. Pembaca pastilah banyak yang suudzan sama penulis, berarti penulis lebih mementingkan kebahagiaan untuk dirinya daripada untuk orang lain; penulis memiliki keikhlasan yang sangat super kecil untuk membahagiakan orang lain; kebahagiaan untuk penulis lebih utama daripada kebahagiaan orang lain. oh oh!

Apakah salah anggapan pembaca?. 100 persen salah? atau 100 persen benar?. 

Kebahagiaan merupakan suatu keadaan dimana seseorang akan bisa ''tersenyum", "tertawa", "merdeka", "menikmati hidupnya", "no pressure", "bebas" dan sebagainya. Kebahagiaan terbentuk tidak hanya karena tercukupinya semua kebutuhan materi untuk hidupnya. Terfasilitasinya semua kebutuhan hidup. Punya rumah megah, punya mobil mewah, punya jabatan tinggi, punya villa indah, dan fasiltas lainnya. Kebahagiaan tidak juga tercipta karena kita mempunyai istri yang "super cantik" atau mempunyai suami "Super handsame". 

Kebahagian tercipta karena adanya 'rasa". Ya rasa disini adalah rasa syukur akan nikmat yang telah diberikan Allah kepada kita. Banyak orang yang berkecukupan bahkan super cukup kebutuhan hidupnya, malah tidak merasakan kebahagiaan. disisi lain, ada orang yang dibawah kemiskinan jauh dari kecukupan hidup, akan tetapi mereka merasakan adanya kebahagiaan. Artinya kebahagiaan tidak dapat diikut dengan indikator kecukupan hidup atau dilihat dari banyak sedikitnya uang yang dimiliki. 

Sumber: Foto koleksi pribadi
Sumber: Foto koleksi pribadi
Penulis merupakan ketua umum Yayasan Pendidikan dan Dakwah Islam (YPDI) Al Hasan Desa Mojorejo Kec. Wates Kabupaten Blitar. Selama menjadi pengurus yayasan, penulis bersama pengurus lainnya berinisiatif mengadakan suatu kegiatan yang harapannya dapat "membahagiakan" orang lain. Terutama dalam hal ini adalah siswa dalam kategori miskin dan yatim. Siswa miskin dan yatim secara umum memiliki "ketidakberuntungan" dengan indikator tidak tercukupinya kebutuhan hidup, sering molornya pembayaran administrasi sekolah, pakaian yang lusuh dan sebagainya. 

Untuk itu penulis dan pengurus yayasan mengadakan santunan siswa miskin dan yatim yang didadakan setiap peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW serta membuka program orang tua asuh. Khusus untuk program orang tua asuh baru berjalan setahun dengan anak asuh yang mendapatkan donasi sebanyak 34 siswa. Raut muka kebahagiaan yang terpancar dari wajah polos siswa miskin dan yatim terpancar ketika mereka menerima santunan. 

Senyum bahagia mereka merupakan kebahagiaan tersendiri bagi penulis dan pengurus. Senyum kebahagiaan ini juga terpancar ketika siswa miskin dan anak yatim mendapatkan donasi dari orang tua asuh. Kebahagiaan untuk mereka yang tidak lagi memikirkan pembayaran kebutuhan sekolahnya. Tidak lagi harus mengurus surat dispensasi pembayaran dimana siswa miskin dan yatim harus memiliki "mental Baja" untuk mengurusnya. 

Tidak harus repot-repot lagi menemui kepada sekolah dan menemui ketua yayasan untuk mendapatkan dispensasi pembayaran.  Hal ini membuat siswa miskin dan yatim lebih fokus ke masalah belajarnya. Kegiatan santunan siswa miskin dan yatim serta program orangtua asuh ini 100 persen untuk mereka. Dari kebahagiaan mereka, ternyata membuat kami, penulis dan pengurus yayasan mendapatkan kebahagiaan yang berlipat ganda bahkan 1000 persen dari kebahagian yang mereka dapatkan. 

Kebahagiaan yang berlipat ganda bisa membuat mereka berbahagia. pernah suatu moment acara penulis dan pengurus yayasan menetes air mata ketika melihat mereka mendapatkan kebahagiaan pada saat menerima santunan. "super bahagia" ketika ada salah satu ibu dari siswa yang mendapatkan santunan mengucapkan terima kasih atas program yang kami adakah. 

Sungguh 100 persen kebahagian untukmu, 1000 persen kebahagian untukku adalah hal yang nyata. Kalau pembaca tidak percaya! Maka berusahalah untuk membahagiakan orang lain. Bahagiakan mereka dari hal-hal yang kecil. Misalkan tebarkan senyum untuk mereka, tebarkan  semangat motivasi hidup untuk mereka, tebarkan  semangat "dana" untuk mereka, tebarkan  semangat ilmu untuk mereka, tebarkan  semangat sedikit makanan atau minuman untuk mereka. Maka suatu saat pembaca akan mendapatkan 1000 kebahagiaan untuk diri kita sendiri. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun