Mohon tunggu...
MUHAMMAD ALI EFENDI
MUHAMMAD ALI EFENDI Mohon Tunggu... Guru - Pemerhati pendidikan, penulis dan youtubef

m.ali.efendi1977@gmail.com 081335593027 YouTube: PETIR PAMUNGKAS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tulisanku, Membahagiakanku atau Membunuhku?

27 Juni 2020   10:29 Diperbarui: 27 Juni 2020   10:32 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hoax juga dapat pula diartikan sebagai tindakan mengaburkan informasi yang sebenarnya, dengan cara membanjiri suatu media dengan pesan yang salah agar bisa menutupi informasi yang benar.

Berita hoax menurut kami merupakan sebuah racun informasi yang efeknya lebih berbahaya daripada racun pada makanan atau minuman. Karena racun pada makanan atau minuman dapat segera diobati karena orang yang keracunan sadar bahwa dirinya terkena racun.

Sedangkan orang yang keracunan informasi tidak akan pernah tahu bahwa dirinya terkena racun, hanya orang-orang di sekitarnya yang mungkin tahu tetapi mereka tidak akan dapat berbuat banyak untuk menolong orang yang sudah terkena racun informasi tersebut. berita Hoax adalah salah satu bentuk Cyber Crime yang kelihatannya sederhana, mudah dilakukan namun berdampak sangat besar bagi kehidupan sosial masyarakat.

Lalu bagaimana caranya agar media sosial tidak menjadi "harimau" bagi penggunanya?. Apa yang harus dilakukan ketika kita mengakses media sosial?

Menurut kami dengan cara menggunakan etika dalam menggunakan medsos; pastikan bahwa sesuatu yang kita uploud atau kita share tidak mengandung unsur sara; janganlah mengirim kembali berita yang belum diketahui kebenarannya; bacalah berita yang kita terima secara utuh agar tidak terjadi kesalahpahaman.

Setiap kata yang kita tuliskan adalah cerminan dari apa yang kita pikirkan di dalam otak kita. Media sosial berawal dari pikiran, lalu jari jemari kita adalah penentu paling akhir. 

Sangat bijaksana apabila para penguna media sosial jika berkali-kali berpikir sebelum menulis di media sosial. Ingatlah bahwa menurut etika kita merasa benar, belum tentu orang lain salah dan sebaliknya, ketika kita merasa salah, belum tentu orang lain benar. 

Budaya suatu bangsa, bisa terlihat dari kalimat dan konten yang diunggah oleh pengguna media sosial. Saring,, saring lagi dan lagi-lagi saring kembali sebelum  suatu berita kita sharing. 

Sejatinya posting apapun di media sosial merupakan hak asasi semua orang.  Namun, ada baiknya jangan memposting sembarangan suatu berita, karena kita tidak tahu apakah postingan kita yang sembarangan itu akan membuat orang lain tersakiti atau menyinggung perasaan. Posting berita yang penting, bukan yang penting posting. 

Media sosial menjadi pilihan favorit kebanyakan orang untuk mencurahkan keinginannya. Mari bersama ciptakan media sosial yang aman, nyaman dan damai. 

Aman, nyaman dan damai baik bagi pengguna media sosial maupun pembaca media sosial kita. Janganlah jadi korban berikutnya dari kesalahan bermedia sosial. Jangan sampai medsosmu menjadi "harimaumu". Naudzubillahmindzalik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun