Nama : Muhammad Rizki Alhafiz
Kelas : XII MIPA 5
 Di sebuah desa terpencil terdapat satu keluarga yang hidup sederhana yang di dalamnya berisikan ayah, ibu, satu anak laki-laki dan satu anak perempuan. Mereka hidup sangatlah bahagia, tetapi sayangnya mereka kadang suka mendapatkan kendala yaitu dalam bidang keuangan. Mereka memiliki kendala keuangan karena sang ayah yang bernama bapak Joko. Bapak Joko hanyalah seorang buruh tani, jika ia gagal panen maka pak Joko tidak bisa memberikan makanan yang cukup terhadap keluarganya. Istrinya pun yang bernama Siti kadang suka menguluh dalam keadaan seperti ini ia ingin sekali membantu suaminya untuk mencara uang tetapi sayang nya Siti memiliki fisik yang amat lemah hingga tidak bisa membantu mencari uang untuk kelurganya,Â
ia di suruh oleh suaminya untuk mendidik dan menjaga kedua anaknya agar bisa menjadi anak yang sukses dan pintar dalam bidang akademik. Anak laki-laki mereka yang bernama Zayn sudah memasuki sekolah menengah pertama dan adik nya yang perempuan bernama Mona sudah memasukin sekolah dasar. Zayn mendaptkan tugas di sekolahnya yaitu harus mencari tokoh pahlawan yang dapat mengisnpirasi Zayn, sepulang sekolah mendatangi Ibu nya.
"Ibu aku mandapatkan tugas di sekolah untuk mencari tokoh pahlawan yang menginspirasi tetapi aku masih bingung apakah ibu memiliki tokoh pahlawan yang mengisnpirasi ibu?" Ucap Zayn
"Iya nak, ibu mempunyai tokoh pahlawan yang sangat ibu sukai dan bahkan beliau sangat berjasa pada negara kita" Ucap Siti
"Siapa itu bu?" Ucap Zayn bersemangat.
"Beliau adalah almarhum B.J. Habibie beliau adalah presiden ke tiga kita" Ucap Siti.
Setelah mengetahui tokoh pahlawan yang menginspirasi ibu nya Zayn lalu bertanya-tanya siapa B.J. Habibie beliau pernah melakukan apa sampai bisa membuat ibu ku terinspirasi olehnya. Lalu Zayn pun mendatangi ayah nya dan bertanya kepda ayah nya.
"Ayah siapa itu B.J. Habibe yah?" Ucap Zayn kepada ayah nya
"Beliau adalah presiden ke tiga kita nak, beliau juga sangat pintar karen beliau kuliah di German beliau juga pernah membuat pesawat untuk negara kita ini" Ucap Joko
"Aku ingin seperti bapak B.J. Habibie yah" Ucap Zayn dengan semangat
"Ayah akan selalu mendukung mu nak dah ayah akan bangga jika kamu bisa seperti beliau" Ucap Joko
Setelah mendengar ucapan dari ayah dan ibunya Zayn pun akhirnya memilki seorang tokoh yang dapat menginspirasi nya yaitu bapak presiden ketiga kita yaitu bapak B.J. Habibie. Zayn pun penasaran dengan tokoh tersebut.
Keesokan harinya ia langsung menanyakan tentang B.J.Habibe kepada guru sejarah karena Zayn masih penasaran tentang sosok tersebut. Â Zayn menunggu guru sejarah sampai sampai jam pelajaran habis,bel pun bernunyi lalu Zayn pun langsung mencari guru sejarahnya yang bernama ibu Widya. Zayn bertemu ibu Widya di koridor lalu Zayn pun bertanya kepada ibu Widya.
Zayn mendatangi ibu Widya dari kejauhan sambi l berteriak
"Ibuuuuuu" Panggil Zayn
"Iya ada apa Zayn? " Ucap ibu Widya
"Ibu izin bertanya saya penasaran dengan latar belakang dari bapak presiden ketiga kita pak B.J.Habibie" Tanya Zayn penasaran
" Bapak B.J.Habibie adalah orang sulawesi seletan beliau kuliah pertama kali kuliah di ITB lalu beliau dikirim oleh ibunya ke German untuk meneruskan pendidikannya. Setelah belajar di Jerman selama lima tahun, BJ.Habibie memperoleh DiplomIngenieur dengan prestasi cumlaude dari Fakultas Teknik Mesin Jurusan Desain dan Kontruksi pesawat terbang. Lalu dia kembali ke negara asalnya yaitu Indonesia, selama di Indonesia beliau merupakan warga negara yang memiliki prestasi yang sangat hebat yaitu ia pernah membuat pesawat terbang dan beliau merupkan orang yang sangat menghargai warga negaranya sendiri. Kemudian beliau diangkat menjadi presiden Republik Indonesia ketiga" Jawab ibu Widya
Zayn pun setelah mendengar jawaban dari ibu langsung terinspirasi oleh sosok bapak  B.J.Habibie kemudian ia mengerjakan tugas bahasa Indonesia nya kerena ia telah mengetahui sosok tokoh atau pahlawan yang menginsprasinya. Keesokan harinya ia membacakan tugas nya kepada anak kelas karena ia ingin memberitahu kepada anak kelas bahwa ia mempunyai tokoh inspirasi yaitu presiden negara kita yang ketiga yaitu bapak B.J.Habibie dan ia berencana untuk mengikuti jejak bapak B.J.Habibie untuk sekolah ke luar negeri.
Tak terasa waktu pun berjalan dengan cepat Zayn pun telah kelas tiga dan di sekolah Zayn sedang mengadakan carier day dimana universitas negri dan swasta masing-masing mempromisakan kampusnya dan Zayn mengabil brosur ITB kemudian bawa pulang ke rumahnya untuk memperlihakan kepada orangtuanya.
Sesampainya di rumah Zayn memberikan selembaran brosur itu kepada orang tuanya
"Ayah ibu Zayn ingin memberikan sebuah brosur mengenai perguruan tinggi yang Zayn inginkan." Ucap Zayn.
"Brosur apa itu nak mana ayah dan ibu ingin melihatnya" Ujar ayah dan ibunya
Setelah melihat brosur tersebut  ayah dan ibu Zayn sempat kaget karena melihat biaya kuliah yang sangat besar.
"Bagaimana ayah ibu apa Zayn boleh untuk mengikuti test untuk masuk ke perguruan tinggi di ITB?" Tanya Zayn
"Hmmm bagaimana ya nak soal biaya yang sudah ayah dan ibu lihat,biaya itu cukup besar sedangkan kamu tahu kan kita untuk makan saja kadang pas-pas an apalagi adik kamu masih sekolah" Jawab Ayah
"Maafkan kami ya Zayn sebaiknya kamu mencari kerja dulu saja nnti kalau uangnya sudah mencukupi untuk kamu kuliah kamu bisa daftar untuk mengikuti ujian tersebut " Ujar Ibu
"Baiklah kalau begitu ayah ibu Zayn akan mencoba mencari kerja terlebih dahulu" Ucap Zayn
Zayn pun setelah lulus sekolah langsung mencari kerja. Selama berbulan-bulan  Zayn kesulitan mencari kerja karena ia hanya memiliki ijazah SMA. Kebetulan Zayn memiliki paman yang bernama Burhan, om Burhan baru saja diangkat sebagai karyawan di perusahaannya. Zayn setelah mendengar berita langsung mendatangi paman nya tersebut untuk meminta pekerjaan kepada paman nya.
"Paman aku sedang mencari pekerjaan apakah paman bisa membantu Zayn?" Tanya Zayn
"Kebetulan di tempat kerja paman sedang membutuhkan karyawan untuk bagian produksi akan paman usahakan kamu masuk ya Zayn" Jawab Paman Burhan
"Baiklah paman terimaksih Zayn akan menunggu kabar baik dari paman" Ujar Zayn
Dua minggu kemudian paman Burhan menelpon Zayn memberitahu nya bahwa besok ia bisa datang ke perusahaan tempat kerja paman nya dan di berikan lah alamat tempat kerjanya.
Keesokan harinya Zayn datang ke alamat yang di berikan oleh pamannya. Sesampainya di alamat tersebut paman Burhan memberitahu bahwa Zayn besok sudah bisa kerja. Setelah mendengar itu Zayn pun merasa bahagia dan bersemangat untuk bekerja.
Tak terasa Zayn pun sudah bekerja selama satu tahun diperusahaan tempat kerja pamannya, pamannya melihat bahwa Zayn memiliki kepribadian yang baik dan menurut pamannnya ia adalah orang yang berprestasi dan patut melanjutkan pendidikan.Burhanpun memanggil Zayn ke ruangannya.
"Zayn, kalau boleh tau kenapa kamu memilih untuk bekerja dibandingkan sekolah?" Â Tanya Burhan
"Keluarga saya tidak memiliki biaya untuk menyekolahkann saya, meraka hanya mampu untuk membiayai adik saya yang berada di bangku SMA" Jawab Zayn
"Kamu anak yang sangat baik Zayn dan kamu pintar paman bangga sama kamu. Paman lihat ujian masuk perguruan tinggi sebentar lagi apa kamu tidak ingin mencobannya ?" Tanya Burhan
"Saya sangat ingin mendaftar tapi biaya saya belum cukup" Kata Zayn
"Kamu tidak perlu memikirkan tenang biaya paman sudah mendaftarkan kamu ke perusahaan ini agar kamu mendapatkan beasiswa" Ujar Burhan
"Benarkah itu paman?" Tanya Zayn dengan gembira
"Ya, besok bawa semua ijazah dan setifikat kamu paman akan urus semua" Ujar Burhan
"Baik , paman terikasih" Kata Zayn
 Paman Zayn pun mencoba untuk mengajukan beasiswa untuk Zayn. Setelah menunggu seminggu perusahaan memanggil Burhan untuk membiacarakan beasiswa Zayn. Akhirnya zayn mendapatkan beasiswa tersebut Burhanpun bergegas memberitahu Zayn akan kabar gembira itu.
Zaynpun sangat gembira mendengar berita dari pamannya ia pun bersiap untuk ujian ke perguruan tinggi.
Hari ujianpun tiba. Zayn pergi tanpa memberi tahu orang tuannya ia ingin memberikan surprise kepada orang uanya jika dia sudah masuk ke ITB.
Setelah sebulan menunggu Zayn pun membuka laman penerimaan mahasiswa baru di ITB. Setelah membukannya Zayn terkejut bahwa dia mendapat warna hijau yang artinnya dia lolos dalam ujian tersebut. Zayn sangat gembira iapun lari kerumah untuk memberitahukan ini kepada orang tuannya.
"Ayaaaaahhhhhhh! Ibuuuuuuuu!" Teriak Zayn
"Ada apa nak?" Tanya ayah
"Kamu ko sudah pulang nak? Bukannya kamu tadi pergi bekerja ya?" Tanya ibu
"Ayah! Ibu! Kalian harus liat ini aku lolos ujian masuk perguruan tinggi" Ujar Zayn sambil melihatkan laman tersebut
"Wahh kau hebat sekali nak. Kamu ko tidak memberi tahu ayah dan ibu si" Tanya ayah terheran-heran
"Aku ingin memberikan kejutan untuk ayah dan ibu"
"Tapi bagaimana dengan biaya kamu nak ibu sama ayah tidak punya uang"
"Ibu tidak perlu khawatir, perusahaan tempat aku bekerja ngasih beasiswa"
"Alhamdulillah nak ibu bangga sama kamu"
Zayn dan keluargannya pun sangat bahagia, ia tidak menyangka anak seorang buruh tani bisa kuliah di ITB.
Tiga tahun berlalu dan Zayn sekarang sudah Serjana dan sudah mendapatkan gelar. Ia masih berkeinginan untuk melanjutkan pendidikannya di German ia mengikuti beasiswa untuk pergi ke sana seperti yang dilakukan oleh almurhum bapak B.J.Habibe . Zayn pun belajar lagi dengan semangat untuk mendapatkan beasisiwa tersebut dan alhamdulliah Zayn mendaptkan beasiswa tersebut Zayn pun lalu memberitahu ibunya bahwa ia telah mendapatkan beasiswa ke luar negeri (German) ibunya pun turut senang karena anak nya bisa kuliah di German.
Zayn pun kemudian meminta izin kepada kedua orang tuanya untuk peri ke german dan Zayn pun tidak lupa untuk mengucapkan terimakash kepada paman nya karena pamannya sudah banyak membantu dan Zayn memutuskan untuk berhenti kerja karena ia ingin meneruskan kuliahnya di German.
Sesampainya di German Zayn hidup sendiri karena ia jauh dari kelurga dan saudaranya, ia  belajar dengan bersungguh-sungguh sampai dia kadang tidak makan karna tugas yang banyak. Banyak kesulitan yang dia hadapi  di German tapi kesulitan itu membuahkan hasil yang sangat memuaskan ia memperoleh gelar dalam waktu singkat yaitu selama dua tahun. Zayn pun kembali ke Indonesia dan membuat perusahaan yang sesuai dengan jurusanya di sana dengan ketekuna dia , dia bisa mengangkat derajat keluarganya dan mampu mengubah nasibnya.
Kita harus  bekerja keras dan bersungguh-sungguh dengan apa yang ingin kita capai agar kita bisa menjadi orang sukses dan bisa membawa nama baik keluarga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H