Mohon tunggu...
Muhammad Andriansah
Muhammad Andriansah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Muhammad Andriansah seorang mahasiswa dari Universitas Airlangga yang sedang menjalani pendidikan S1 di Program Studi Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Pada semester 2 ini saya menempuh mata kuliah Logika dan Pemikiran Kritis di kelas PDB A-64

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Jaringan Literasi Digital yang Kuat di Era Informasi yang Menggemparkan

22 Mei 2023   12:56 Diperbarui: 22 Mei 2023   13:33 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://lib.ub.ac.id/home/image//2022/10/literasi-digital.jpg

Kesenjangan digital mengacu pada distribusi akses teknologi yang tidak merata, yang dapat membatasi kemampuan individu untuk mengembangkan keterampilan literasi digital. Kesenjangan ini dapat dilihat baik di negara maju maupun negara berkembang, dengan mereka yang berada di masyarakat berpenghasilan rendah atau daerah pedesaan seringkali kurang memiliki akses ke teknologi dan konektivitas internet. Tanpa akses ke teknologi, individu tidak dapat mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk menavigasi dunia digital, menempatkan mereka pada posisi yang kurang menguntungkan dalam masyarakat saat ini.

Tantangan lain terhadap literasi digital adalah dampak misinformasi. Dengan banyaknya informasi yang tersedia secara online, mungkin sulit bagi individu untuk membedakan mana yang akurat dan mana yang tidak. Misinformasi dapat menyebar dengan cepat dan mudah, yang berujung pada penyebaran informasi bohong dan berpotensi merugikan. Ini menyoroti pentingnya tidak hanya memiliki akses ke teknologi tetapi juga memiliki keterampilan untuk mengevaluasi dan menganalisis secara kritis informasi yang disajikan. Tanpa keterampilan ini, individu mungkin lebih rentan untuk mempercayai informasi palsu dan menindaklanjutinya, yang berpotensi menimbulkan konsekuensi negatif.

Untuk mengatasi tantangan ini, pendidikan dan pelatihan berkelanjutan diperlukan. Literasi digital bukanlah keterampilan satu kali melainkan proses pembelajaran dan adaptasi yang berkelanjutan. Ini tidak hanya mencakup keterampilan teknis yang diperlukan untuk menavigasi teknologi tetapi juga keterampilan berpikir kritis yang diperlukan untuk mengevaluasi informasi dan membuat keputusan. Program pendidikan dan pelatihan harus tersedia secara luas bagi individu dari segala usia dan latar belakang, dengan fokus pada mereka yang mungkin dirugikan karena kesenjangan digital. 

Pemerintah dan organisasi juga dapat berperan dalam meningkatkan literasi digital melalui inisiatif seperti menyediakan akses teknologi dan konektivitas internet, serta menerapkan kebijakan untuk memerangi penyebaran misinformasi. Dengan berinvestasi dalam pendidikan dan pelatihan, individu dapat mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk menavigasi dunia digital dan membuat keputusan yang tepat. Kesimpulannya, literasi digital adalah keterampilan penting di era informasi saat ini, namun bukannya tanpa tantangan. 

Kesenjangan digital dan dampak misinformasi dapat membatasi kemampuan individu untuk mengembangkan keterampilan ini, menyoroti perlunya pendidikan dan pelatihan berkelanjutan. Dengan berinvestasi dalam literasi digital, individu dapat mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk menavigasi dunia digital dan membuat keputusan berdasarkan informasi, yang pada akhirnya mengarah ke masyarakat yang lebih terinformasi dan terhubung.

Strategi peningkatan literasi digital

Di era informasi, literasi digital menjadi semakin penting karena teknologi terus berkembang dan lebih banyak informasi tersedia secara online. Literasi digital mengacu pada kemampuan menggunakan teknologi informasi secara efektif, yang meliputi keterampilan seperti mengakses, mengevaluasi, dan menggunakan informasi dari berbagai media digital. Untuk meningkatkan literasi digital, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan. Salah satu strategi penting adalah berinvestasi dalam infrastruktur dan akses teknologi.

Ini termasuk menyediakan akses internet yang andal dan memastikan bahwa individu memiliki akses ke perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk menggunakan media digital secara efektif. Di Indonesia, misalnya, perlu dipercepat upaya peningkatan literasi digital dengan berinvestasi pada infrastruktur yang diperlukan. Dengan memberikan akses teknologi, individu dapat mulai mengembangkan keterampilan literasi digital dan menjadi lebih mahir dalam menggunakan media digital.

Strategi lain untuk meningkatkan literasi digital adalah melalui program pendidikan dan pelatihan. Program-program ini dapat dirancang untuk memberi individu pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menggunakan media digital secara efektif. 

Di Indonesia, diperlukan peningkatan kemampuan literasi digital pada siswa yang dapat didukung dengan kemampuan berpikir kritis. Program tersebut dapat diterapkan di sekolah, universitas, dan lembaga pendidikan lainnya untuk membantu individu mengembangkan keterampilan literasi digital sejak usia muda. Selain itu, program pelatihan dapat diberikan kepada individu yang mungkin tidak memiliki akses ke pendidikan formal, seperti di daerah pedesaan atau lansia. Dengan memberikan program pendidikan dan pelatihan, individu dapat menjadi lebih mahir dalam menggunakan media digital dan mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk menavigasi dunia online.

Mengembangkan keterampilan berpikir kritis juga merupakan strategi penting untuk meningkatkan literasi digital, khususnya dalam mengevaluasi informasi online. Dengan banyaknya informasi yang tersedia secara online, penting bagi individu untuk dapat mengevaluasi informasi secara kritis dan menentukan keakuratan dan keandalannya. Keterampilan berpikir kritis dapat dikembangkan melalui program pendidikan dan pelatihan, serta melalui penggunaan sumber daya dan alat online.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun