Mohon tunggu...
Muhammad Nabil
Muhammad Nabil Mohon Tunggu... Lainnya - Mari Berguna melalui apa yang kita miliki dan apa yang kita kuasai

Saya Adalah seorang mahasiswa dari sebuah PTN di sebuah kota di wilayah Tengah Indonesia, selain menjadi seorang mahasiswa saya juga aktif dibeberapa organisasi. Saya juga adalah seorang wirausahawan, freelancer, traveller, pemerhati sosial, dan aktivis sosial. Sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama saya sudah menaruh perhatiaan dan kecintaan lebih ke dunia sastra khususnya tulis menulis dan dari situ pula dunia petualangan saya untuk lebih mengenal bagaiaman dunia ini bukan hanya dari tempat tinggal saya dan bukan hanya dari kacamata saya bermula.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jeritan Pendidikan Indonesia di Tengah Pandemi

19 Juli 2020   16:52 Diperbarui: 19 Juli 2020   17:10 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://tirto.id

Disisi lain siswa-siswa tersebut pun harus di buat pusing dengan perubahan metode pembelajaran yang begitu mendadak dan sangat ekstrem ini. Tidak bisa dipungkiri memang jika perubahan metode ini merupakan suatu keharusan yang tidak bisa ditawar lagi untuk keselamatan bersama, akan tetapi perlu diingat juga bahwa metode yang di pilih pada saat ini yakni berbasi daring, atau online tidak semua tempat di Indonesia bisa  melaksanakan dengan maksimal entah itu karena kendala sinyal atau bahkan karena siswa memang tidak memiliki perangkat penunjang untuk melakukan metode tersebut misalnya Smartphone lalu akomoadasi jaringan internet yang memadai bahkan kouta internet.

Dari dua sisi pandang antara orang tua dan siswa tersebut, jelas kita dapat melihat bahwa betapa tidak siapnya sistem pendidikan kita untuk menghadapi pandemi ini. 

Disatu sisi orang tua dipusingkan dengan perekonomian keluarga ditambah lagi dengan apabila mereka tidak mampu untuk menyediakan perangkat penunjuang yang cukup untuk menunjang proses pendidikan anak mereka dalam metode baru ditengah pandemi ini, ditambah lagi dengan kewajiban untuk tetap membayar biaya pendidikan anak mereka, kemudian disisi lain siswa pun menghadapi masalah yakni bagaimana mereka mampu beradaptasi dan menyiasati metode pendidikan baru yang sangat dadakan ini, apalagi bagi mereka-mereka yang berkekurangan tentu harus lebih berfikir keras lagi. 

Diperparah lagi dengan sebagian oknum tenaga pendidik yang mungkin tidak mau ambil pusing dengan kondisi siswa mereka yang berkekurangan dan tetap menerapkan sistem baik itu penialian, pembelajaran, maupun pembiayaan seperti biasa tentu ini akan semakin menjadi tekanan pada para siswa dan orang tua khususnya serta dunia pendidikan Indonesia pada umumnya.

Dari uraian dan penjelasan panjang lebar tadi, kita dapat menarik kesimpulan sedikit bahwa kondisi dunia pendidikan kita sedang dalam bahaya, karena kurang siap dan belum mampunya kita sekalian dalam mengatasi berbagai permasalahan ditengah Pandemi ini. Dari orang tua harus dipusingkan dengan kondisi ekonomi keluarga lalu pembiayaan pendidikan anak dan ditambah lagi dengan penyediaan sarana penunjang metode pendidikan baru bagi anak mereka sementara bila kita lihat kondisi perekonomian nasinal pada umumnya saja begitu sangat sulit, kemudian disisi lain siswa juga harus dihadapkan dengan kenyataan bahwa mereka harus tetap berusaha maksimal menjalani pendidikan dengan metode baru ini meski dengan serba dadakan dan keterbatasannya.

Akhir kata kita berharap, semoga dengan segala upaya dan usaha yang terus diusahakan pemerintah dan kerja sama yang baik dari kita sekalian semoga kita semua bisa segera menyelsaikan semua ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun