Kelompok KKN 185 Desa Sampora menggelar workshop bertajuk "Eco-enzyme: Ubah Sampah Jadi Berkah" yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan limbah organik. Acara ini berlangsung pada Kamis, 1 Agustus 2024, dan dihadiri oleh para perangkat desa, perwakilan kader PKK, serta anggota majelis taklim Desa Sampora.
Workshop yang digelar di Balai Desa Sampora dibuka dengan sambutan hangat dari Ketua Kelompok KKN, Arya Ramadhan. Arya menekankan pentingnya acara ini untuk memberdayakan masyarakat Desa Sampora dalam mengelola sampah organik menjadi eco-enzyme yang bermanfaat. "Acara ini merupakan program yang kami susun agar dapat membantu masyarakat memanfaatkan limbah sampah menjadi eco-enzyme. Semoga dengan adanya acara ini dapat bermanfaat bagi masyarakat secara menyeluruh, terkhusus masyarakat Desa Sampora," ungkapnya.
Acara dilanjutkan dengan sambutan hangat dari kepala desa yang diwakili oleh sekretaris desa. Beliau menyambut baik program ini, mengingat adanya lomba kebersihan lingkungan antar desa yang tengah berlangsung.
Dedi Haryadi selaku sekretaris desa mengatakan, "Program ini sangat membantu terhadap lomba antar desa yang diadakan oleh kabupaten tentang kebersihan lingkungan. Harapannya ,adik-adik mahasiswa, dengan adanya program ini menjadi langkah cerah bagi Desa Sampora untuk tetap peduli terhadap kebersihan lingkungan."
Acara berlangsung sejak pukul 09.30 WIB dan berlangsung sekitar dua jam sampai pukul 11.30 WIB. Kemeriahan ini turut dihadiri oleh Rukman Juhara, S.E., penyuluh lingkungan hidup dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kuningan, sebagai narasumber. Di awal acara, Rukman memaparkan pentingnya pengelolaan limbah organik melalui pembuatan eco-enzyme sebagai salah satu solusi praktis dan bermanfaat bagi lingkungan. "Kita harus bisa memanfaatkan sampah organik untuk dijadikan bahan yang tentunya bermanfaat bagi kehidupan kita sehari-hari," ungkap Rukman.
Lebih lanjut, Rukman menguraikan materi secara rinci hingga peserta mendapatkan pemaparan lengkap mengenai asal-usul eco-enzyme, manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari, serta cara pembuatannya yang mudah dan praktis. Materi yang disampaikan meliputi pengenalan bahan-bahan yang dibutuhkan, proses fermentasi, hingga cara penyimpanan dan penggunaan eco-enzyme, serta penanganan eco-enzyme yang rusak.
"Eco-enzyme merupakan kombinasi dari tiga komponen, yaitu 10 liter air, 1 kg sampah, dan 3 kg gula merah, yang nantinya difermentasi selama 3 bulan," ungkapnya.
Selama workshop berlangsung, para peserta tidak hanya mendengarkan teori tetapi juga menyaksikan praktik pembuatan eco-enzyme oleh Rukman dan perwakilan anggota Kelompok KKN 185. Dengan bimbingan dari narasumber, peserta diajak untuk membuat eco-enzyme dari limbah dapur seperti sisa sayuran dan buah-buahan. Langkah demi langkah, peserta diajari cara mengolah limbah organik tersebut menjadi cairan eco-enzyme yang dapat digunakan sebagai pembersih alami, pupuk organik, bahkan pestisida ramah lingkungan.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari peserta. Ibu Tati Hartati, salah satu peserta workshop, mengatakan, "Saya jadi tertarik untuk mencoba membuat eco-enzyme juga di rumah, belum lagi setelah tahu manfaat dari eco-enzyme itu banyak, ya."
Kelompok KKN 185 berharap melalui workshop ini, perwakilan kader PKK dan anggota majelis taklim yang hadir dapat menerapkan ilmu yang telah didapatkan dan membagikannya kepada tetangga serta keluarga. Dengan demikian, desa ini dapat menjadi contoh dalam pengelolaan limbah organik yang efektif dan berkelanjutan.
Dengan suksesnya pelaksanaan workshop dan melihat antusiasme peserta untuk menerapkan ilmu yang telah mereka pelajari, Kelompok KKN 185 Desa Sampora menunjukkan komitmennya dalam mendukung program-program yang berdampak positif bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H