Alih-alih terpuruk, pergantian pelatih dari Andi ke Sofyan justru melejitkan permainan tim Macan Kemayoran.
Persija lolos ke babak 8 besar sebagai tim runner-up Grup Barat. Imran Nahumarury dan kolega hanya berselisih satu poin dari PSMS Medan yang menjadi juara grup.
Kedigdayaan ditunjukkan Persija pada babak 8 besar. Arema Malang dan PSM Makassar ditumpas dengan skor 2-1 dan 1-0. Satu laga imbang 2-2 kontra Persita sudah cukup memastikan tiket Persija ke semifinal.
Lawan tangguh, Persebaya Surabaya, sudah menanti Persija di babak empat besar. Meski harus berjibaku, Persija akhirnya menang dengan skor 2-1 atas tim Bajul Ijo.
Partai final Liga Indonesia 2001 yang digelar di Stadion Utama, Senayan, pada 4 Oktober 2001 menjadi milik Persija.
Menghadapi PSM yang sukses dibungkam di babak 8 besar, Persija langsung unggul 2-0 pada babak pertama.
Gol Imran Nahumarury (3') dan Bambang Pamungkas (42') membuat The Jakmania yang memadati stadion pun makin riuh.
Persija kian menjauh ketika Bepe, sapaan Bambang Pamungkas, melesatkan gol kedua pada menit ke-47.
Tiga gol Persija hanya mampu dibalas dua kali oleh tim Ayam Jantan dari Timur, PSM Makassar.
Eksekusi penalti Miro Baldo Bento (65') dan tambahan gol dari Kurniawan Dwi Yulianto (80') tak cukup menyelamatkan PSM dari kekalahan.
Hasil itu sekaligus membuat Persija memastikan diri merebut gelar juara Liga Indonesia 2001, atau gelar kesepuluh sejak era Perserikatan.