Mohon tunggu...
Muhammad Syahrul Adhim
Muhammad Syahrul Adhim Mohon Tunggu... Penulis - Membaca Hari Ini, Memimpin Hari Esok

Bersyukur Jika Mereka Masih Bisa Menemukanku IG: syahrul.inc

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hutan yang Pudar

22 Maret 2023   20:39 Diperbarui: 22 Maret 2023   20:40 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hutan yang pudar kini tinggal bayanganTak lagi berseri, tak lagi berwarna-warniPohon-pohonnya gundul, hanya terdapat reruntuhanDan suara burung-burung tak lagi terdengar nyaring

Ketika langit biru mulai menampakkan cahayaTak ada lagi kabut tebal yang selalu menemaninyaBumi yang tandus memperlihatkan padang pasir gersangDan hutan yang dulu rimbun kini pudar dan tak berarti

Manusia merampas keindahan dan kedamaianMenebang pohon-pohon tanpa pandang waktu dan usiaLupa akan ekosistem yang seimbang dan harmonisYang menjaga bumi tetap hijau, lestari dan lestari

Namun masih ada waktu untuk merubah segalanyaMenciptakan keseimbangan dengan bumi dan alamMenebar benih pohon-pohon baru yang akan tumbuh suburDan menjaga agar hutan tak lagi pudar dan merana

Maka mari kita bersama-sama bangkit dan bergerakUntuk menyelamatkan hutan dan alam yang tercintaAgar keindahan bumi dan alam tetap terjagaDan hutan yang pudar akan menjadi hijau dan lestari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun