perjalan menembus awanketika itu malam dan suhu dingin tiba pukul 11.00 dengan melandai tepat disebuah kamar yang kunamai kota..
Alunan bunyi gitar bertebar hingga di selubung mata yang mulai kocar kacir oleh pengartian sebuah fana...
Detak jarum jam dengan sura lantangnya mulai padam
ketika pesan tak mau untuk tenggelam beserta kota dibalik layar dengan bertuliskan dendam yang harus dibayar melalui operator..
Kini uang terakhir bersembunyi dibalik tas ranselku terpaksa terambil dan konter bagian tempat terakhir untuk menenangkannya..
kini pilihan ada dijalur konter daripada warung makan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H