Mohon tunggu...
Muhammad Fawaz
Muhammad Fawaz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 program Studi Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya

Mahasiswa S1 program Studi Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan di Tengah Ketegangan Menguji Imunitas Negara di Era Konflik Global

2 Desember 2024   20:14 Diperbarui: 2 Desember 2024   23:32 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


Ketegangan geopolitik internasional semakin memanas, terutama dengan konflik berkepanjangan di Timur Tengah, ketegangan di Laut China Selatan, serta perang yang melibatkan Rusia dan Ukraina. Di tengah dinamika ini, konsep imunitas negara menjadi ujian nyata bagi banyak negara untuk mempertahankan stabilitas dalam negeri sambil menghadapi tekanan dari luar.

Indonesia sebagai negara yang menganut politik bebas aktif, Sebagai negara dengan prinsip politik bebas aktif, Indonesia dapat memanfaatkan posisinya untuk memainkan peran sebagai mediator di kawasan atau dalam isu global. Keterlibatan dalam misi perdamaian internasional, seperti di Palestina atau Ukraina, dapat meningkatkan posisi strategis Indonesia di dunia internasional sambil mempromosikan stabilitas global, dihadapkan pada berbagai tantangan dalam menjaga keseimbangan antara posisi netral dan upaya membangun aliansi strategis. Beberapa langkah penting yang sedang dan perlu diambil meliputi Penguatan Ketahanan Pangan dan Energi, Ketidakstabilan global telah menyebabkan fluktuasi harga pangan dan energi, yang mengancam kestabilan ekonomi domestik. Diversifikasi Hubungan Ekonomi, Dengan meningkatnya ketegangan antara blok negara besar, Indonesia perlu memperkuat hubungan perdagangan dengan negara-negara di luar kutub utama. Keamanan dan Pertahanan Digital, Serangan siber menjadi ancaman nyata di tengah konflik global, sehingga penguatan pertahanan digital menjadi prioritas. Diplomasi Aktif untuk Perdamaian: Indonesia dapat memainkan peran aktif sebagai fasilitator dialog di kawasan dan internasional, sesuai dengan cita-cita perdamaian dunia. 

Perang Ukraina Rusia menjadi penggerak utama ketidakstabilan energi di eropa dan global. Konflik ini menimbulkan inflasi global karena terganggunya pasokan gandum dan pupuk. Ketegangan politik yang memanas tidak hanya mempengaruhi hubungan anternegara tetapi juga menuntut negara negara unutuk memperkuat ketahanan internal, terutama dalam menghadapi tentangan seperti disrupsirantai pasok global, anancaman keamanan siber, dan dampak perubahan iklim. Ketidakpastian pasokan energi global akibat konflik Rusia Ukrainan, serta meningkatnya ketengangan di timur tengah yang mempengaruhi harga minyak dunia, menjadi peringatan penting. Sumber energi dan ivestasi dalam energi terbarukan menjadi solusi jangka panjang untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang rentan terhadap fluktuasi geopolitik.

Serangan siber terhadap infrastruktur kritis semakin sering terjadi, terutama dalam situasi konflik global. Indonesia perlu meningkatkan kemampuan siber dengan membangun eksistem keamanan digital yang kuat, termasuk pelatihan tenaga ahli dan pengembangan teknologi pertahanan siber. Kerjasama dengan negara lain dalam isu keamanan siber juga penting untuk mencega ancaman lintas negara. Imunitas negara bukan hanya tentang perlindungan fisik, tetapi juga melibatkan aspek ekonomi, sosial, dan diplomatik. Dalam menghadapi dunia yang semakin kompleks dan penuh ketidakpastian, Indonesia memiliki peluang besar untuk memimpin di berbagai inisiatif global, asalkan strategi ketahanan nasional dikembangkan secara holistik dan adaptif. Menghadapi dinamika internasional ini, penting bagi Indonesia untuk terus menyeimbangkan prioritas dalam negeri dengan perannya di panggung dunia.

Peran Infrastruktur Strategis dalam Imunitas Negara

Infrastruktur transportasi  dan  logistik, konflik global yang mengganggu rantai pasok internasional menyoroti pentingnya membangun jaringan transportasi yang dapat mendukung distribusi domestik secara efisien. Pelabuhan dan jalur transportasi domestik menjadi prioritas untuk mengurangi ketergantungan pada rute perdagangan internasional. Keamanan infrastruktur  digital, serangan terhadap jaringan komunikasi atau sistem perbankan dapat melumpuhkan negara. Membangun ketahanan digital, termasuk dengan teknologi blockchain untuk keamanan data, dapat memperkuat perlindungan infrastruktur

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun