Semakin cepat kita tahu passion kita. Semakin cepat kita tahu mau ke mana langkah kita di masa depan. Dan saat tua, kita hanya melanjutkan passion kita dan mengupgrade pengetahuan kita akan passion tersebut. Kecuali, bila kamu sama sekali gak tahu passion kamu di mana. Sehingga saat nanti tua, kamu hanya sok jadi tukang dan rombak rumah sendiri dengan berbagai macam bentuk dalam 3-4 tahun sekali. Hidup tentu tidak seperti itu kan, Ferguson.
Muda dan menemukan passion bukan pula berarti kamu akan kaya dalam waktu cepat, laksana kilatan cahaya, tidak sama sekali. Namun, jalan untuk menemukan passion tersebut boleh dibilang cukup susah dan kembali kepada diri sendiri. Semakin cepat kita mengenal diri kita, semakin cepat pula kita mulai meraba-raba keinginan dan boleh jadi passion kita.
Jalan menuju passion, seperti yang tadi saya bilang, tidaklah mudah. Dan akan jauh lebih menakutkan dan menderitanya bila kita malah tidak tahu passion kita di mana. Itu jauh lebih menyeramkan. Namun, bila kita sudah mengetahui passion kita apa, setidaknya langkah untuk hidup agak bahagia rasanya tinggal di depan mata. Kita sudah tidak lagi, harus menghabiskan waktu di masa tua seperti halnya Kolonel Harland Sanders yang di usia 65 tahun baru menemukan secercah bahagia dengan dunia masak. Bahkan Sanders harus melakukan percobaan bunuh diri untuk menemukan kehampaan dari hidupnya, sebelum menemukan resep rahasia ayam goreng kremes KFC. Saya kira,tak harus seperti itukan, Ferguson.
Jadi, menemukan jalan menuju apa yang kita mau, suka dan kita punya bakat dan keinginan luar biasa di sana, adalah jalan yang seharusnya jadi acuan banyak orang. Jauh sebelum mereka tua dan baru berkeinginan untuk memulai sesuatu yang mereka sukai. Banyak orang di dunia ini yang kehilangan arah dan tak sedikit yang mati secara akal ataupun penglihatan di masa depan (dan akhirnya bunuh diri) dari ketidak mampuan mereka menemukan diri mereka di dalam pencarian passion mereka di saat muda.
Contoh paling sederhana dari tulisan panjang lebar ini adalah bisa kamu dapatkan dari berapa banyak orang yang baru buka bisnis, warung nasi kuning, ayam penyet pada saat sudah masuk usia pensiun? Padahal, bila mereka telah mengetahui passion mereka di mana, akan jauh lebih mudah untuk memulai semua itu. Kita sering mendengar orang mengeluhkan nasib hidup mereka dalam sebuah pekerjaan, namun saat usia pekerjaan tersebut sudah tidak lagi membutuhkan dia atau masuk masa pensiun, tiba-tiba hal praktis apa saja di depan dia, dia lakukan. Sapu jagat, istilahnya.
Kompasiana/MuhammadAli
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H