Sejarah bangsa kita mengatakan mahasiswa berhasil mendorong Indonesia ke era Reformasi, yang ditandai dengan perubahan politik signifikan seperti desentralisasi kekuasaan, kebebasan pers, dan pemilihan umum yang lebih demokratis. Namun demikian setiap usaha mereka selalu ada korban termasuk peristiwa Tri sakti, apa ini tidak cukup untuk memberikan fakta pentingnya mahasiswa berorganisasi yang mendorong mereka peduli nasib bangsanya? apa ada yang salah dari mahasiswa berdemonstrasi? Sedang kehidupan hari ini bisa kalian nikmati dari perjuangan mereka sampai kehilangan nyawa! saya memahami setiap orang akan menerima sejarah dengan versi berbeda yang disesuaikan dengan maksud dan tujuannya, namun sejarah sudah menjawab dengan fakta bahwa Reformasi lahir dari gebrakan mahasiswa organisatoris dan mahasiswa yang terlibat dalam demonstrasi, bukan dari mahasiswa apatis, kutu buku, hanya rajin absen dikelas apalagi sok alim, yang dengan bijaksananya berfatwa bahwa demo dan organisasi tidak ada gunanya! mirisnya lagi fatwa tersebut juga di sampaikan oleh dosen bergelar Strata dua hingga dosen bergelar Dr juga berlomba lomba. meskipun amat geram mendengarnya saya memilih toleran atas ketidaktahuan mereka bagaimana bangsa ini dibangun dengan percikan darah dan nyawa para mahasiswa demonstran 1998, jika ada pernyataan organisasi dan demonstrasi tidak berguna silahkan kawan-kawan tanyakan apa yang sudah mereka perbuat untuk bangsa, jika mereka balik bertanya, jawab saja buka buku sejarah dan saya ingin menjadi bagiannya !
Saya menyadari tulisan ini terdapat kekurangan atau kekeliruan, oleh karenanya saya mohon maaf atas ketidaksempurnaan dalam penyajian.Â
"Apa yang dilakukan oleh orang setelah mendengar suatu khotbah jauh lebih penting dari apa yang dikatakannya tentang kotbah itu" _Bung Hatta.
Sakit dalam perjuangan itu hanya sementara. Namun, jika menyerah, rasa sakit itu akan terasa selamanya.Â
Merdeka!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI