Konsentrasi itu rapuh. Pikiran kita biasanya berganti-ganti antara kebosanan dan kelelahan. Deadline makin mepet, tapi kita masih merasa kesulitan untuk mengalihkan perhatian dari TV atau media sosial.
Kita semua familier dengan pengalaman semacam itu. Jauh dalam kepala, kita tahu bahwa kita harus menyelesaikan sesuatu dan bahwa kita sudah menghabiskan terlalu banyak waktu dari yang seharusnya. Namun, pikiran kita entah mengapa terus mengelana.
Kita menyadari kesalahan yang telah kita buat: salah ketik, kata yang terlewat, kata yang diulang-ulang. Kita kemudian marah dan stres. Akhirnya, setelah perjuangan yang terasa sia-sia, kita lanjut menggulir layar beranda, bertanya-tanya apa yang sebenarnya kita cari.
Di sini saya bakal membahas dua cara untuk meningkatkan kemampuan berkonsentrasi. Pertama-tama kita perlu tahu dulu manfaat fokus dan mengapa otak membutuhkan konsentrasi agar bisa bekerja maksimal, termasuk mengapa kita sering susah fokus.
Apa yang kita perhatikan adalah hidup kita
Ketika saya bilang "fokus", inilah maksud saya: informasi yang kita pilih, apa pun itu, sedang diproses dengan lebih baik dan lebih berkualitas ketimbang semua yang ada di sekitarnya. Tanpa kapasitas ini, kita akan sering membeku, bingung, dan kewalahan.
Kehilangan fokus bahkan bisa bikin kita sangat frustrasi. Baru-baru ini saya punya dua draf esai yang harus saya selesaikan sebelum akhir pekan. Ternyata saya tak bisa. Saya sudah mencoba, tapi pikiran saya selalu mengembara. Ini menjengkelkan.
Sistem fokus memecahkan salah satu masalah terbesar otak kita: ada terlalu banyak informasi dari luar yang tak bisa diproses oleh otak kita sepenuhnya. Guna mencekal kelebihan beban, otak kita mengaktifkan sistem fokus untuk menyaring kebisingan dan pikiran yang tak perlu.
Inilah mengapa fokus menentukan apa yang kita lihat, pelajari, dan ingat; seberapa mantap atau seberapa reaktif perasaan kita; keputusan apa yang kita ambil dan tindakan apa yang kita lakukan; bagaimana kita berinteraksi; dan pada akhirnya, rasa kepuasan kita sendiri.
Fokus, dengan demikian, memandu bagaimana pemrosesan informasi terjadi di dalam otak. Apa pun yang kita perhatikan akan diperkuat. Rasanya lebih terang, lebih jelas, lebih tajam daripada yang lain. Ini seperti senter: ke mana kita mengarahkannya, itulah yang kita sorot.
Tanpa fokus, kita bakal terapung di lautan dunia. Kita akan jadi kosong, atau kita akan lumpuh karena banyaknya informasi yang tak koheren di kepala kita. Fokus adalah pintu gerbang untuk belajar. Apa yang kita perhatikan adalah hidup kita.