Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Live to the point of tears.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

11 Pelajaran Berharga dari Patrick Star tentang Kehidupan

27 Januari 2022   11:25 Diperbarui: 1 April 2022   10:58 11910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film animasi Spongebob Squarepants(IMDb via kompas.com)

Saya percaya bahwa proses pembelajaran mestilah bertahap seperti sedang menaiki tangga. Bila kita tiba-tiba beralih ke tahap yang lebih tinggi dari yang semestinya, kita hanya akan dibuat pusing atau lebih buruknya, menyalahgunakan apa yang kita pelajari.

Seperti yang Patrick katakan, "Seharusnya kau belajar berjalan dulu, Nak; barulah kau bisa berlari."

9. Fanatisme selalu buruk

Bahkan fanatik terhadap kebenaran pun bisa membutakan orang terhadap apa yang sesungguhnya benar. Patrick mengajari kita dengan cara yang lucu sembari membawa ubur-ubur besar, "SpongeBob, aku senang kau belajar. Pemujaan yang berlebihan tidaklah sehat."

10. Menjadi diri sendiri selalu lebih baik

Meskipun menirukan orang yang superior tampak mengesankan, tetapi itu tidak pernah bernilai baik. Bahkan orang selugu Patrick pun tetap mengeluh, "Aku lelah berpura-pura menjadi orang lain."

Dia juga berkata, "Orang-orang menghargai dia yang menghargai diri sendiri." Di lain kesempatan, dia memperjelasnya, "Jangan membiarkan hatimu pergi darimu, kecuali hatimu mempunyai kaki dan menjauhimu."

11. Siapa itu sahabat?

Tidak lengkap bila membicarakan Patrick Star tanpa membawa kutipannya tentang persahabatan. Tapi, siapa itu sahabat? Menurut Patrick, "Sahabat adalah mereka yang tetap ada, walau seluruh dunia berkata kau tak lagi berharga."

Bahkan sedemikian berharganya seorang sahabat bagi Patrick, dia pernah berujar, "Aku lebih suka berjalan dengan seorang sahabat dalam kegelapan dibanding sendirian dalam terang."

Nah, semua ini jelas subjektif dan "sewenang-wenang" saya sendiri. Saya bahkan tidak punya izin resmi atau disponsori oleh Nickelodeon. Tetapi anggap saja bahwa ini bentuk terima kasih saya kepada mereka yang telah membuat hari-hari saya penuh tawa.

Utamanya karakter Patrick yang sama lugunya seperti saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun