Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Fate seemed to be toying us with jokes that were really not funny.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menyingkap Kunci Sabar dalam Menghadapi Masalah Kehidupan

25 Juni 2021   17:42 Diperbarui: 28 Juni 2021   00:17 1028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan lihatlah kebenaran yang mungkin Anda lewatkan. Kini Anda tidak harus mengorbankan pertemanan, atau menyakiti perasaannya, atau membentuk pribadi Anda menjadi rakus.

Tidak, Anda hanya menanamkan kepercayaan yang tinggi pada buah dari kesabaran, layaknya ketika Anda meminum obat.

Saya tahu, kasus ini jauh lebih sulit kalau melibatkan uang yang begitu banyak atau Anda sendiri telah kehabisan uang. 

Dan perlu Anda catat baik-baik bahwa saya tidak memaksa Anda atas apa pun.

Saya hanya mengantarkan Anda sampai ke pintu. Tapi kemudian, Anda sendirilah yang harus memutuskan sendiri untuk melanjutkan perjalanan atau tidak.

Prinsip kepercayaan ini dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu secara eksternal dan secara internal. Secara eksternal, Anda percaya bahwa "objek" akan berubah di masa mendatang.

Sedangkan secara internal, Anda percaya bahwa Anda sendiri akan melakukan hal yang sama kalau berada dalam situasi yang serupa dengan "objek". 

Pada intinya, prinsip kepercayaan ini dapat diterapkan pada masalah apa pun selama Anda sendiri punya keterbukaan untuk memaafkan.

3. Berpikir realistis

Rasa sabar dapat muncul ketika Anda tidak berpikir idealis. Idealis berarti pikiran Anda terarah pada yang "seharusnya terjadi". 

Anda hanya mampu berpikir tentang hal-hal yang tidak terjadi, sedangkan Anda sendiri sangat yakin bahwa itu seharusnya terjadi.

Misalnya lamaran kerja Anda baru saja ditolak dan Anda bergumam, "Duh, kenapa aku ditolak? Padahal semua kriteria yang mereka inginkan ada dalam diriku. Aku seorang ahli komputer! Apa yang mereka benci dariku? Aku pikir mereka tidak adil!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun