Saya tidak suka kebisingan. Ketika lingkungan sekitar saya terlalu gaduh, saya tidak bisa mendengar suara hati dan pikiran saya sendiri. Pada akhirnya, saya melewatkan gagasan penting yang semestinya bisa saya kenang.
Karena itulah, saya suka mencari tempat yang sunyi dan sepi. Kesunyian adalah musik terbaik untuk bisa menari bersama pikiran.
Mungkin Anda punya kenyamanan yang berbeda. Jadi apa pun itu, sesuaikanlah. Situasi yang membuat Anda tidak nyaman malah akan mengurangi kualitas Anda dalam membaca.
Mulai dari belakang
Ini bukanlah cara curang untuk mengetahui akhir cerita dengan lebih cepat. Lagi pula, saya tidak khusus merujuk pada buku fiksi. Tapi dalam buku apa pun, biasanya saya akan melihat blurb (uraian singkat yang berada di belakang sampul) terlebih dahulu.
Tujuannya adalah untuk menangkap gambaran besar isi buku lebih awal sehingga proses penangkapan ide-ide dalam setiap bab/bagian lebih mudah dicerna. Tenang saja, penulis yang andal tidak pernah memberikan bocoran cerita di bagian blurb.
Selepas membaca blurb, saya akan membaca bagian "Tentang Penulis" atau semacamnya untuk mengetahui latar belakang penulis. Saya perlu tahu segala tetek bengek dari penulis, mulai dari tujuannya menulis, latar kehidupan sosial, dan jalur akademis.
Meskipun kebanyakan tidak selengkap itu, tapi setidaknya kita bisa tahu latar belakang dari penulis sebagai penilaian layak atau tidaknya buku itu untuk kita.Â
Mungkin saja penulis merupakan bagian dari kelompok tertentu sehingga tulisannya cenderung berpihak pada kelompok/mazhabnya.
Dengan bekal itu saja kita bisa berhati-hati, sebab informasi yang ditulisnya bisa saja sekadar opini dan bukannya fakta. Tidak hanya itu, kita juga bisa mempertimbangkan kualitas buku yang akan kita baca.
Jika Anda membaca sebuah buku fisika, sedangkan penulisnya tidak punya latar apa pun di bidang fisika, tentu Anda bisa mempertimbangkan kembali kelayakan buku tersebut.
Akhir-akhir ini, banyak sekali orang yang terobsesi untuk menjadi penulis sehingga mereka rela menuliskan sesuatu yang tidak dipahaminya. Mereka hanya ambil dan tempel, ditambah lagi dengan sarana penerbitan buku yang semakin mudah.