Ketika gagasan itu muncul, saya akan langsung mencatatnya. Kemudian membiarkan gagasan itu terlepas, dan ketika kembali, saya memperkaya gagasan tersebut ketimbang pada awal kelahirannya.
Pengalaman itu seperti cermin
Ketika sebuah bola tiba-tiba muncul secara misterius, apa yang akan Anda lakukan? Biar saya tebak: Anda akan melihat ke setiap arah untuk mengetahui siapa yang melemparkan bola tersebut.
Itu merupakan tindakan yang wajar karena pikiran kita memang cenderung bekerja secara kausalitas. Kita mengaitkan antara yang satu dengan yang lain untuk mendapatkan pengetahuan konkret.
Inilah mengapa begitu penting untuk mengenang setiap pengalaman, sekecil apa pun itu, karena biasanya kita tidak langsung menemukan maknanya, melainkan di waktu nanti ketika kenangan itu muncul kembali.
Dalam kegiatan menulis, merenungkan pengalaman membantu saya dalam mengukur kebenaran gagasan saya. Jika gagasan itu pernah saya alami secara nyata, maka saya semakin yakin untuk menuliskan gagasan tersebut.
Menulis mendekatkan pada "yang tak terungkapkan"
Dalam proses menulis, selama pikiran juga ikut bekerja, selalu saja ada gagasan yang tak pernah terpikirkan sebelumnya. Dan ini ajaib. Saya nyaris tidak mengerti apa yang terjadi.
Kesenyapan tidaklah menakutkan
Banyak orang yang tidak bisa berdiam diri tanpa melakukan apa-apa walaupun sejenak. Mereka dibunuh rasa kebosanan, dan keheningan yang mutlak menghancurkan telinga mereka.
Saya pun demikian pada awalnya. Tapi setelah asyik menulis, saya turut mencintai kesenyapan; momen ketika saya hanya berbicara dengan diri saya sendiri, entah bersama pikiran atau hati nurani.
Kesenyapan adalah musik terindah untuk menari bersama pikiran.
Keunikan berharga mahal
Secara sekilas, mengutip dan mengolah kata-kata itu tampak lebih enak dan mudah. Tapi dalam jangka panjang, itu tidak bermakna apa-apa. Dan sebaliknya, meskipun membutuhkan waktu lebih lama, membangun tulisan yang khas versi kita sendiri jauh lebih eksotis.
Hasilnya pun jauh lebih memuaskan secara batiniah. Dengan menampilkan gaya tulisan kita sendiri, para pembaca akan segera mengenali identitas kita. Dan ya ... menjadi apa adanya itu sungguh nikmat.