Ah, kehidupan. Apa itu hidup? Apa yang harus dilakukan dengan hidup? Memahami jalannya kehidupan bukanlah suatu kebutuhan "sambil lalu" seperti tren. Ini adalah keterampilan seumur hidup bagi siapa pun yang ingin tetap eksis.
Ketidakmampuan untuk menikmati hidup sering kali datang dari ketidakmampuan kita dalam memahami kehidupan. Karena dengan begitu, kita menjadi sering (ya, hampir selalu) dikejutkan oleh apa pun yang hidup berikan.
Seperti ketika Anda bermain sepak bola. Jika Anda tidak memahami sepak bola dan seseorang memaksa Anda untuk bermain, Anda akan terkejut melihat para pemain yang saling tackling hingga terkapar.
Ya, bahkan tawuran antar penonton sudah seperti menjadi bagian dari sepak bola. Kemudian orang-orang di pinggir lapangan pun berteriak keras, terkadang memaki. Anda benar-benar tidak mampu untuk menikmati pertandingan.
Satu keterampilan penting dalam memahami kehidupan adalah dengan mengetahui berbagai kebenaran yang menyakitkan. Disebut menyakitkan karena kebenaran-kebenaran ini tidak diharapkan menjadi sebuah kebenaran oleh banyak orang.
Atau lebih tepatnya, ini seperti Anda sedang terjebak di sebuah labirin dengan dua pintu. Pintu yang satu berisi gerombolan singa dengan perut keroncongan. Tapi, di sanalah pintu selanjutnya berada.
Dan di pintu yang lainnya tidak ada apa-apa; kosong dan sunyi. Mungkin ini terdengar lebih baik, tapi yang menunggu Anda adalah kekosongan; sebuah pembunuhan akan makna hidup.
Dalam banyak hal, begitulah kehidupan. Dan jika Anda terlalu naif untuk mengakui, saya sajikan secangkir kopi panas sedikit gula.
Bahkan saya menuliskan sesuatu di atas krimnya, "Ya, hidup menyukai 'kiri' ketika Anda memilih 'kanan'. Jadi, nikmatilah!"
Dan tentu saja, tulisan ini merupakan sedikit panduan untuk Anda dalam menjadi seorang pawang singa. Sebagai permulaan, kita akan mempelajari (atau merenungkan) tentang fakta mengejutkan dari singa.
Atau acuhkan saja. Karena inilah 7 kebenaran yang menyakitkan tentang kehidupan.