Apa yang tidak disukai tentang menjadi kaya? Agak-agaknya semua orang menginginkan itu. Rasa aman ekonomi adalah peluang dasar bagi seseorang untuk bisa berbuat banyak dalam dimensi lain yang mana pun.
Tentu keinginan untuk menjadi kaya bukanlah hal yang buruk.Â
Jika ada orang yang mengutuk uang, nyaris bisa dipastikan bahwa masyarakat akan segera mencemoohnya. Logika awam mengatakan bahwa kebencian pada uang adalah sebuah kemunafikan.
Secara bersamaan, hal tersebut juga berlaku kepada orang-orang yang mengaku tidak tertarik menjadi kaya. Seseorang yang mengklaim bahwa kekayaan adalah musibah hampir bisa dipastikan akan menjadi musuh dari masyarakat.
Jika ada orang konyol yang melakukan itu, maka sayalah orangnya.
Saya percaya bahwa segala sesuatu di dunia ini bersifat netral; tidak baik dan tidak buruk. Barangkali kepercayaan semacam itu terlalu abstrak dan mengada-ngada, tapi premis itu lahir dari proses panjang berpikir jernih.
Termasuk perihal kekayaan, saya yakin bahwa hal tersebut tidak sepenuhnya menyenangkan. Malahan pada titik tertentu, kemiskinan bisa jadi lebih baik.
Dan ngomong-ngomong, tulisan ini tidak bermaksud melarang Anda untuk menjadi kaya. Justru lebih baik dari itu, saya ingin Anda mempersiapkan diri untuk menjadi kaya dengan mengetahui masalah-masalah yang sedang menanti Anda.
Kekayaan datang dengan serangkaian masalah peliknya yang khas. Saya telah menemukan 8 masalah dari menjadi kaya. Jadi... mulai saja.
1. Kehampaan
Poin pertama ini besar kemungkinan dialami oleh orang-orang kaya yang tidak mampu mengenal dirinya sendiri. Mereka mengumpulkan uang hingga bertumpuk-tumpuk, tapi mereka tak benar-benar tahu siapa diri mereka sebenarnya.
Persoalan tersebut memicu ketidaktahuan tentang apa yang membuat mereka bahagia. Mereka terus mengejar uang karena tidak tahu di mana mereka harus berhenti. Mereka tidak tahu di mana garis finish. Mereka tidak mengenal diri idealnya sendiri.