Sungguh aneh, karena bisa dibilang, hidupku hari itu sedang "lebih buruk" daripada beberapa waktu sebelumnya. Lebih banyak drama. Ketakutan finansial. Keengganan sendirian. Melepaskan mimpi. Perasaan ditolak.
Tapi tiba-tiba aku menyadari bahwa aku memiliki semua yang aku butuhkan untuk menjalani kehidupan yang luar biasa.
Aku tidak membutuhkan pasanganku yang pergi dengan angkuh. Aku hanya butuh dicintai. Aku tidak membutuhkan pekerjaanku. Aku hanya butuh kesejahteraan. Aku tidak membutuhkan paras rupawan. Aku hanya perlu merasa dihargai.
Yang aku butuhkan hanyalah diriku sendiri.
Hal yang paling menakjubkan tentang hidup ini adalah ketika kita bisa menjalaninya. Sungguh anugerah yang luar biasa! Apa yang kamu lakukan dengan itu?
Oh patah hati telah menunjukkan kompas yang benar padaku dalam situasi yang menyesatkan. Ia menggiringku pada sebuah kesadaran yang mendalam tentang seberapa lemahnya kekuatanku untuk mencintai diri sendiri.
Pantas saja aku buruk mencintai orang lain, diri ini pun memang tak pandai mencintai dirinya sendiri. Sekarang patah hati telah menunjukkannya padaku dengan sedikit licik. Tapi di situlah patah hati mengajakku untuk bangkit.
Ternyata hidup bukan tentang seberapa banyak orang menyukai kita, tapi tentang seberapa tangguhnya kita berdiri dari posisi yang amat rendah.
Kenyataannya, patah hati itu menyembuhkan. Ia akan menuntunmu untuk mencintai diri sendiri dan menerima diri apa adanya.
Ini membuatmu bebas dan merdeka, melepaskan segala tuntutan yang ada, membiarkan orang lain mencintaimu atau tidak hanya karena kamu telah memutuskan betapa berharganya dirimu.
Tentu saja semua itu terjadi jika kamu berani untuk menjernihkan pikiran dan mengusir segala gangguan dari luar, setidaknya untuk sejenak. Itulah langkah pertamamu untuk berjuang. Kamu hanya perlu memulainya.